PROLOG

48 2 1
                                    

Setiap manusia pasti memiliki masa lalu yang baik dan buruk dalam hidupnya. Begitu juga denganku. Dimasa kecil tidak memiliki banyak kenangan manis, justru aku banyak mendapatkan berbagai rasa dari kenangan itu ketika beranjak dewasa. Mulai dari bertemu dengan seseorang yang tak pernah aku duga, gagal dalam mencapai impian berkali-kali, jatuh cinta dengan orang yang tidak mungkin aku miliki sampai aku ingin matipun akan ku kenang selamanya.

Banyak pelajaran yang aku dapat ketika dewasa, karena merekalah yang membuatku berubah. Mereka menerimaku apa adanya. Mereka tidak malu untuk mengajarkan berbagai hal kecil padaku.

Mereka selalu bilang "Noona, i'm happy with you forever. Tetaplah menjadi Noona yang selalu kami dambakan. Saranghae"

Perasaan bahagia yang tidak dapat aku pungkiri. Merekalah juga yang membuat aku kuat bertahan hidup. Sampai-sampai aku bertanya kepada Tuhan.

"Bagaimana bisa mereka? Maksudku bukannya aku tidak bersyukur tetapi yang menjadi pertanyaanku bagaimana jika aku tidak mengenal mereka? Mungkin aku sudah tidak bernafas lagi di bumi"

"Tuhan terima kasih atas segalanya yang Kau berikan padaku. Ku mohon izinkanlah mereka tetap selalu disisku. Terutama dia.. my first sight love. Aku janji jika aku hidup di masa yang mendatang.. aku akan menjadi orang yang jauh lebih baik dan aku harap pertemukan aku dengan mereka lagi. Tuhan ku mohon dengarkan doaku"

...

Seseorang menepuk pundakku. Aku membuka mata.

"Aku sudah selesai membuat harapan... " ucap dari seseorang yang selalu membuatku tertawa melihat tingkahnya

"Aku jugaa" jawabku

Ia menggenggam tanganku. "Hangat" kataku

"Gaja (Ayo)" ucapnya

Aku hanya mengangguk.

Kami berjalan mengelilingi taman disaat musim salju.

Di bawah sinar lampu jalan, aku menghentikan langkahku.

"Wae, Noona?" tanyanya

Aku terdiam dan menatap wajahnya.

Dia terlihat bingung.

"Saranghae" ucapku

"Nado (Aku juga)" sahutnya.

Lalu aku mencium bibirnya.

GRAVITYWhere stories live. Discover now