Part14# Adek kangen mbak

417 27 2
                                    

Pada malam hari di kediaman rumah icha.

"Ummah,, kira-kira mbak lagi apa yah dipondok??." Tanya anak kecil kepada umi nya.

"Hmm.. mungkin mbakmu lagi ngaji dek,,."jawab ummah sambil mengusap kepala gadis kecilnya itu.

"Nila kangen mbak mah, nila pengen ketemu mbak." Ucap nila sedih

"Besok kita jenguk mbakmu dipondok oke, adek jangan sedih lagi." Kata ummah.

"Bener yah mah,." Ucapnya kegirangan setelah apa yg diucapkan oleh ummah nya.

"Iyah sayang." Balas ummah

"Yasudah sekarang adek tidur, besok kita jenguk mbakmu dipondok." Kata ummah.

"Iyah ummah." Jawab nila sambil beranjak menuju kamarnya.

Nila menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya yang  bersebelahan dengan kamar mbaknya. Ia membuka pintu dan ntah apa yang ia lakukan dikamar mbaknya itu.

***

Keesokan harinya..
"Ummah ayo adek udah siap nih." Ucap nila.

"Iyah sebentar nak, ummah siapin makanan buat mbakmu disana." Balas ummah

"Hmm..baiklah." ia kembali menuju ruang televisi dan duduk disebelah abi nya.

"Kotak apa itu dek?" Tanya abi

"Ini punyanya mbak bi, semoga saja mbak ungat semua ini." Jelasnya.

"Insya allah yah dek," balas abi sambil tersenyum.

***
Ditempat icha..

Karna hari ini adalah hari minggu, semuanya libur,tidak ada yang dikerjakan lagi, kecuali mengaji pada sore hari karna itu udah peraturan disini.

"Hmm,, bosen juga yah." Ucap icha.

"Iyah yah cha bosen banget." Saut rena.

"Yuk keliling pondok, jalan-jalan gitu." Ajak isna.

"Masa keliling pondok sih ka, sama bosen tiap hari kita keliling-keliling pondok." Ucap rena.

"Ya gimana, masa kita keliuar sari pondok mana boleh." Ucap isna pasrah.

"Yaudah yuk kita keliling ka, eh kalo ngga kita bantuin bu iyem didapur? Iya gak??" Ucap icha.

"Boleh juga tuh, ayo" kata rena.

Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk membantu bu iyem didapur, ya walau cuma potong2 sayuran hehe.

"Bu kita mau masak apa sekarang?." Tanya icha pada bu iyem.

"Seperti biasa neng cantik." Balas bu iyem.

"Bu cabe nya udah cukup belum nih??." Tanya isna yang memang sedari tadi memotong cabe.

"Udah neng, makasih yah." Ucap bu iyem

"Iyah bu sama-sama." Jawab isna

"Bu, garamnya mana?" Tanya rena.

"Oalah, bu iyem lupa neng beli garam, maklumlah sudah tua." Ucap bu iyem.

"Kalo gitu sini bu biar icha yang beli garamnya."ucap icha.

"Tapi neng, warungnya jauh loh." Jawab bu iyem.

"Gapapa bu dari pada masak ga ada garamnya kan ga enak bu." Ucap icha lagi.

"Hm yaudah deh, nih uangnya neng. Makasih yak." Ucap bu iyem.

" iyah bu." Icha pun pergi bersama rena.

Dijalan mereka berdua bercanda-bercanda sambil ketawa ketiwi, tapi pas nyampe digerbang ternyata ada yang jaga walaupun hari minggu, tapi yang jaga bukan pak samsul tapi para santri laki-laki.

"Maaf ukhty mau kemana yah?" Tanya salah satu santri disana.

" mau beli garam." Jawab icha

"Jangan percaya bohong kali dia mau keluar, tapi bilangnya beli garam." Saut salah satu santri lagi, dan ternyata itu Azmi.

"Ih beneran tau, disuruh bu iyem." Gerutu icha.

"Iyah bener kata icha." Saut rena

"Coba mana buktinya??." Ucap azmi.

"Udah sih mi biarin aja kalo beneran gimana?" Ucap aban.

"Gapercaya aku ban." Ucap azmi.

"Apasih kamu tuh ya kalo ada masalah sama aku tuh bilang gak usah kayak gini, bikin badmood aja tau gak, udah yuk ren bilang aja sama bu iyem warungnya tutup." Omel icha panjang lebar sambil menarik tangan rena untuk pergi dari sana.

"Kamu sih mi, kan jadi marah ukhty icha nya." Ucap ahkam sambil gelengin kepalanya.

Tak selang beberapa menit setelah keriuhain itu tiba-tiba ada yang teriak memanggil icha.

"MBAAKKK,,." teriak seseorang ternyata itu nila adiknya icha.

"Astaghfirullah nila, jangan teriak-teriak dong." Ucap ummah

"Ummah, nila, sejak kapan kalian disini?? Abi mana??" Tanya icha sambil mencium tangan ummah diikuti dengan rena juga.

"Sejak kamu ngomel digerbang." Ucap ummah sambil terkekeh.

"Ihh ummahhh." Ucap icha malu

"Kamu gaada bedanya dari dulu nak, galak sama laki-laki." Ucap ummah kembali terkekeh.

" nggak ummah,, itu dianya aja yang nyebelin." Jawab icha.

"Yaudah yuk mah, dek, ke kamar aku." Ajak icha "oh iyah mah, kanalin ini rena, temen icha disini, samaada satu lagi tapi lagi bantu bu iyem didapur." Jelas icha.

Setelah sampai dikamar icha.

"Mbaakkk,, Adek kangen mbak tau." Ujar nila.

"Oh yah?? Mbak ngga tuh." Balas icha sambil terkekeh dan membuat sang adik cemberut.

"Mbak jahat," ucap nila cemberut.

"Nila lucu deh,, sampe gemes aku liatnya." Saut rena.

"Nila dari dulu emang lucu mbak." Balasnya

"Oalah, cengeng aja lucu." Jahil icha.

"Ih nggak mbak," ucapnya
"Oh iyah mbak, adek punya sesuatu buat mbak." Ucap nila

"Apa??" Tanya icha.

"Ini dia..." ucapnya kegirangan.

"Apa itu?? Kotak apa?? " tanya icha lagi.

"Udah buka aja mbak," ucap nila.

"Iyah cha buka aja." Saut rena.

Dan...

.
.
.
.
.Bersambung..

Wah kotak apa itu??
Isinya apa yah??
Penasaran??
Kita tunggu part selanjutnya 😅

Gimana- gimana liburnya?? Enak?? Jujur Kalo kata author sih ga enak 😅 karna apa? Karna banyak sekali tugas dari sekolah..
Ada yang sama?? Berarti kita jodoh wkwkw (mana ada😅)

Maaf typo bertebaran guys..
Jangan lupa vote and komen oke😉

Kamis, 2 April 2020
Salam rindu;)

Diamku Mengagumimu (Re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang