Kukuruyuukkk...
Aku sudah selesai mandi, saking semangatnya ingin sekolah. Sampai-sampai ayam pun aku kalahin. Setelah persiapan sekolah selesai, aku turun menghampiri nenekku yang ada dimeja makan.
"Awan tumben udah siap, sarapan dulu gih!"
"Gak nek makasih, Awan pengen berangkat lebih cepat hari ini."
"Yaudah terserah kamu aja, ntar disekolah jangan lupa beli sarapan ya!"
"Iya nek" sambil mencium tangan nenek.
***
Sesampainya di kelas...
"Aurora, kamu kok tumben udah dateng."
"Seharusnya aku yang nanya kaya gitu kekamu."
"Oiya ya, hehe."
"Kamu udah sarapan belom?"
"Belom."
"Yaudah tunggu."diapun membuka tasnya dan mengambil kotak makan."Ayo sini, Kita makan bareng."
"Gak ah makasih."
"Udah gak papa, ini masakan aku loh, aku bikin khusus buat kamu."
"Yaudah deh iya, makasih ya!"
"Iyaa, gimana? Pengen aku suapin apa makan sendiri."
Karena dikelas cuman ada kami berdua doang, aku pun memilih suapin.
Aurora pun membuka kotak nasi dan ternyata isinya adalah nasi goreng. Dia pun menyendokan nasi yang ada dikotak makan itu dan mendaratkanya tepat dimulutku.
Dengan muka gelisah dan panik dia bertanya "Gimana enak gak?"
"Enak kok, ini malah nasi goreng terrreeenak yang pernah aku makan semasa hidup."
"Ah kamu bisa aja, makasih ya."mukanya pun kembali cerah dan berseri seri.
"Adanya juga aku yang bilang makasih."
"Yaudah sama sama makasih aja." Ujar Aurora sambil menjulurkan lidah.
"Mau gantian gak aku yang suapin?"
"Mau."
Aku pun mengambil kotak nasi dan sendok yang dipegang Aurora.
"Buka mulutnya, aaaa!"
Dia pun membuka mulutnya dan mengunyah nasi goreng bikinan dia sendiri."Ternyata beneran enak ya nasi goreng bikinan aku, hehe."
"Iyalah, kamu kan jago masak."
***
"Cieee kucing dan tikus udah mulai akur, coba dari dulu gini, pasti kelas adem, nyaman, gak berisik." Ujar bulan yang datang bersama teman teman lainya.
Untung disaat itu aku udah makan sendiri. Gak saling suap suapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan
Teen FictionNamaku Awan, usiaku 15 tahun, kelas sembilan. Aku di beri nama Awan oleh kedua orang tua ku, oleh sebab itu di saat aku melihat awan, aku seperti melihat diriku sendiri. aku merasa tenang jika sudah melihat awan.