Tak memandang hujan dan panasnya terik matahari Varlo tetap mengembara mencari keberadaan Raffa. sudah berbulan bulan ia melakukan perjalanan Varlo tak menemukan satu petunjukpun.
Hingga suatu ketika Varlo sampai di suatu desa Anggrek Beracun. Disana bediri sebuah kerajaan sesuai nama desanya Yaitu " Anggrek Beracun " . mereka di kenal sebagai pendekar yang selalu memakai pakaian serba putih , Kerajaan Anggrek beracun bukanlah Kerajaan siluman melainkan kerajaan milik manusia biasa.
Sore itu Varlo merasa sangat lelah , perutnya sangat lapar , Karena berhari hari dia tidak ada makan dan minum. Varlo memutuskan mampir di sebuah warung untuk mengisi perutnya.
Diwarung itu bukan hanya dia saja yang singgah , ada sekitar 4 meja berisi pengunjung. tepat di belakang meja Varlo ada 3 orang pendekar yang tengah asik menikmati makan. Namun karena kehadiran Varlo ketiga pendekar itu agak sedikit terganggu , walau bagaimanapun Siluman pasti memiliki aroma yang khas di hidung manusia.
" Bos.. aku mencium bau tak sedap disini , seperti bau siluman ". ucap salah satu pendekar itu
" Mungkin makanan kau sudah basi ". jawab temannya.
" Tunggu.. kau benar , ini bukan aroma makanan busuk . Tapi ini memang bau siluman ". ulas yang satunya.
"Sepertinya aroma itu berasal dari orang yang memakai pakaian serba hitam itu". Ucapnya lagi.
Ketiga pendekar itu beranjak mendekati tempat duduk Varlo , Varlo Baru saja menghabiskan separoh makanannya sudah di usik oleh mereka.
" Hai Kisana , Siapa kau dan dari mana kau berasal . kami tidak pernah melihat kau sebelumnya." tanya salah satu dari mereka.
"Apa kau tidak tau , bahwa siluman di larang masuk ke kawasan ini?". Bentaknya lagi.
Emosi Varlo terpancing mendengar ocehan mereka , Varlo langsung bangkit lalu mengangkat meja yang di hadapannya dan lansung menendang sekuat tenaganya. meja itu berputar putar kearah ketiga pemuda yang telah mengusik Varlo. Ketiga pemuda itu langsung meloncat keluar warung dan diikuti Oleh Varlo.
Perkelahian pun tak bisa di hindari , Varlo dalam kondisi seperti ini pantang untuk di usik. siapapun yang mengusik berarti itu adalah musuhnya.
Kali ini Varlo menemukan Musuh yang cukup tangguh , ketiga pemuda itu sangat kompak . serangannya pun beragam , sehingga sulit untuk Varlo mengalahkan mereka.
Serangan demi serangan telah Varlo lucurkan , tetapi ketiga pemuda itu cukup tangguh . Beberapa kali Varlo terjatuh karena pukulan mereka.
Ditengah pertarungan meluncur anak panah berasal dari seorang wanita yang meloncat dari atas kuda yang di tungganginya. Anak panah itu tepat mengenai dada Varlo .
" Arghhhh "..
Varlo terjatuh ketanah dan sulit untuk bangun . Anak panah itu sangat beracun , sehingga siapapun yang tertusuk akan Langsung terlumpuhkan.
" Bawa dia ke istana , serahkan ke pada raja ." Perintah Wanita pemanah itu
" Baik srikandi". ucap ketiga pemuda itu.
tap.. tap.. tap..
Belum beberapa langkah ketiga pemuda itu berjalan ke arah Varlo tergeletak , datang angin yang kencang . Awan di sekitar menjadi gelap , Petir sesekali menyambar menghantam pohon-pohon di sekitar.
" MUNDUURRRRR " teriak wanita pemanah itu
Ketiga pemuda itu langsung bergegas mundur sebelum di sambar petir yang bermunculan.
DUARRRR.....
DUARR.....
Angin semakin kencang , hari menjadi gelap seperti akan turun hujan . Varlo tetap tergeletak di tanah tidak bergerak sedikitpun. Racun yang berasal dari anak panah itu sudah menyebar keseluruh tubuhnya.
Wanita yang Bernama Srikandi itu pergi menunggangi kudanya menuju istana kerajaan. Dan ketiga pemuda itu tetap berada di lokasi pertempuran , untuk memantau kondisi . angin tetap tak mau mereda seakan menunjukan kemarahan terhadap mereka yang melumpuhkan Varlo.
Tidak lama kemudian , Srikandi datang kembali bersama seorang pendekar bertongkat . Dia adalah Raja Anggrek beracun.
" Disana jasad siluman itu Tuan Raja , Karena angin terlalu kencang. Kami tidak berani mendekat kesana " Jelas srikandi kepada Raja kerajaannya.
Baru saja Srikandi itu selesai menjelaskan kepada Raja Anggrek Beracun itu. Tiba tiba angin semakin kencang , daun daun beterbangan membentuk seperti angin tornado . berlahan angin itu mereda , daun daun itu membentuk jadi satu . Yaitu menjadi seseorang dan lansung mendaratkan kakinya di sebelah Varlo tergeletak.
Tap..
Hah!!!!
Semua yang menyaksikan terkejut melihat kejadian itu. mereka seakan tidak percaya bahwa daun daun itu bisa berubah menjadi sosok manusia. Sosok itu lansung mendekati Varlo , mencabut anak panah yang bersarang di dadanya. Tubuh Varlo sudah berubah menjadi Biru akibat dari Racun yang berasal dari panah yang menusuk nya.
Satupun dari mereka yang menyaksikan tidak berani mendekat ataupun untuk menyerang.
~BERSAMBUNG ~
Jangan Lupa Ikuti Episode Terakhirnya Ya. Yaitu Part 8.
Sampai JUMPA 👋👋👋 SOBAT BACA...
Jangan LUPA KOMEN , SHARE , DAN DI VOTE Ya..
Komen dan Vote Kalian menentukan JUMLAH PART Cerita . Terimaksih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN SANG BIDADARA
Fantasyyang suka dengan Cerita Magic silahkan ikuti Cerita ini. ini merupakan cerita LGBT , yang anti LGBT tolong jangan Baca. Cerita ini mengandung unsur PornoGrafi . buat yang belum cukup dilarang mampir. Buat yang suka dengan cerita ini silahkan Vote Ya...