SMP <3

40 0 0
                                    

Tara dan kisah SMPnya.
Pada saat itu kami yang masih menduduki kelas 3 smp, membayangkan bahwa setelah ini kami berpisah untuk memulai perjalanan SMA kami, membuat sore itu sedikit menyedihkan. Setelah sekolah selesai kami memutuskan untuk pergi berkumpul sembari mengerjakan tugas.

Di suasana senja yang meneduhkan itu justru membuat anak-anak smp yang tengah dilanda perasaan kasmaran, sedikit kehilangan konsentrasi akan mengerjakan tugas karena membicarakan pasangan masing-masing.

Sore itu, ketika salah seorang teman dari Tara menceritakan bahwa dia sedang dicintai dengan tepat. Justru menimbulkan perasaan iri di hati Tara. Membayangkan bahwa akan sangat indah jika dia memiliki seorang lelaki yang mencintainya dengan benar dengan cara yang dia inginkan juga.

Waktu itu Tara tahu bahwa Rico sedang memulai PDKT dengan teman Tara yaitu Meiva.

(Meiva memulai percakapan dengan Tara)
Meiva : Tara gimana hubunganmu dengan Ben?
Lalu dengan spontan Tara menjawab.
Tara : baik baik saja Mei, kenapa?
(padahal aslinya semalam baru habis berantem hehe, ucap Tara dalam hatinya)

(Kemudian percakapan dipotong oleh Gaby katanya.)
Gaby : eeh bukan mengerjakan tugas malah asik ngobrolin tentang pacar kalian hadehh, sungguh membosakan yah Niv?

Dan Nivi dengan sifatnya yang agak lemot dan ga ngerti sama cerita kita, cuman diem doang liatin kita ngobrol.

Meiva : guys ada yang pengen aku omongin ke kalian.
(Dengan spontan dan bersamaan kita menjawab )
Tara, Gaby, Nivi : apaan Mei? Berita apa? Baru nggak beritanya? ayo ceritain kepo nihhh.

Meiva : si Rico gais.
Tara : kenapa Rico Mei?
Gaby : ada apa sih ama doi elu?
Nivi : ga ada hal buruk yang terjadi kan?

Suasana sore yang hendak beranjak menjadi malam, justru membuat suasana menjadi lebih hening karena sesuatu yang ingin Meiva sampaikan kepada teman-temannya.

(Meiva melanjutkan perkataannya dengan mengatakan.)
Meiva : sebenarnya sesuatu terjadi antara aku sama Rico.
Tara : apaan sih Mei, jangan becanda kayak gini.
Meiva : aku ga becanda kok, ini serius.
Gaby : lalu apa yang terjadi cepatan di ceritain.

Tara, Gaby, dan Nivi dengan perasaan penasaran yang sangat besar terus-terusan mendesak Meiva. Sehingga pada akhirnya Meiva mulai menjelaskan dengan perlahan-lahan kepada ketiganya apa yang sebenarnya telah terjadi.

Meiva : jadi gini guys, kemarin malam tuh kan aku teleponan sama Rico dan secara nggak sengaja aku ngomong ke dia "kok bodoh banget sih". Setelah itu telfonnya di matiin. Dan aku di telfon lagi cuman buat dimarahi sampe dibentar-bentak. Terus setelah dimarahin Rico abis abisan aku juga di serang dan di kata katain kakaknya Rico, jujur rasanya sakit banget waktu dimarahi gitu.

Meiva dengan air yang mulai berlinang di matanya membuat Tara, Gaby dan Nivi bingung bagaimana menanggapi cerita Meiva. Untuk sedikit menenangkan hatinya Meiva, Tara mulai percakapan dengan bertanya kembali kepada Meiva.

Tara : emang gimana isi chatannya Rico ke kamu?
Meiva : gini katanya "Meiva kamu itu sudah gila yah? masa kamu cewek, tapi kasar banget sih mulutnya" gitu, jujur ya kata katanya si Rico di chat itu buat aku sakit hati banget. tapi pada akhirnya aku milih buat chat Rico terus minta maaf, bahkan aku sampe spam chat.
Tara : terus Riconya jawab apa?
Meiva : awalnya chat permintaan maafku nggak di balas, terus aku tambah spam lagi hehe, tapi malah makin di kata katain sama Rico kayak "heh kamu itu nggak punya otak apa yah?" "nyepam chat mulu kayak nggak punya kerjaan" "emang nggak punya orang laein buat kamu gangguin?".

Tara yang hendak memvalidasi perasaannya Meiva, mulai berkata kasar dan mulai bertindak untuk membela Meiva. Seakan akan Tara adalah seorang pahlawan kesiangan. hehe

Tara : anjir kok dia kasar banget sih ama cewek?! Gila jadi emosi, aku denger cerita dari kamu Mei. Sini handphone kamu Meiva
(sembari mengulurkan tangan, untuk mengambil handphonenya Meiva).

* Tara yang setelah meminta handphone Meiva dengan spontan mulai percakapan lewat chat dengan Rico.  (Tara)

Untuk kelanjutan ceritanya ada di part 2 gais ((:

SAHABAT JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang