“Mamah, Angga kok harus tinggal di asrama kampus sih? Angga kan mau nya pulang aja ke rumah.” Teriak Angga sambil turun dari tangga.
“Iya nak, mamah sengaja. Supaya kamu jadi lebih mandiri, gak melulu sama mamah, lagian kampus kamu juga jauh jaraknya dari rumah. Nanti kamu lelah.” Jawab mama Angga sambil mengelus pelan surainya yang berantakan.
Apa yang dibilang oleh mama nya itu benar adanya, dia juga tidak mau kelelahan belum lagi pasti akan banyak sekali tugas yang di berikan dari kampusnya nanti. Tapi, rasa manja nya lebih besar dari seluruh keinginan yang lain. Dia tetap ingin di rumah saja.
“Mamah, aku gak mau-!”
---
Angga menghentikan acara melamunnya. Sekarang dia sudah ada di kamar asrama tapi masih sendirian. Katanya, Setiap kamar akan terisi oleh dua orang anak namun sampai sekarang teman sekamar Angga juga belum muncul.
Dia sempat berpikir, apakah dirinya di tempat kan seorang diri tanpa teman sekamar atas permintaan mama nya?
Atau
Memang jumlah siswa disini ganjil?
Hiks
Hal itu tidak bole terjadi. Nanti dia akan kesepian dan kalau-kalau nanti ada hujan badai di asrama ini lalu listrik padam, Angga akan takut sekali tanpa teman sekamar yang menemaninya.
Cklek..
Pintu kamar terbuka. Menampakkan sosok lelaki tinggi berbadan tegap dengan kulit tan. Dia membawa tas dan koper nya masuk ke dalam kamar dan langsung merebahkan diri di kasur sebelah ranjang Angga.
Angga sedikit terperangah. Pasalnya badan anak ini begitu tinggi, otot-otot nya sangat bagus dan warna kulitnya menambah kesan maskulin dan gentle. Berbeda dengan dirinya yang terlihat gempal, pendek dan... Putih. Ototnya pun entah terletak dimana. Mungkin yang melekat hanyalah segumpal daging.
Apakah ini akibat terlalu manja sama mama?
“Hey, gak usah liatin gw terus. Mau bantu gw nyusun baju?” ujar orang itu tiba-tiba ketika membuka mata dan mendapati Angga terus memperhatikannya.
“dih-!”
Tbc
Kalau suka jangan lupa kasih bintangnya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fucking Roommate
Short StoryAngga itu manja! Dengan membujuknya untuk tinggal di asrama kampus, mamanya berharap Angga akan menemukan hal baru dan jadi lebih mandiri. Revisi. Sudah Tamat.