MPH🍂7

182 11 0
                                    

Dikurana Corp..
"Tuan, nyonya tua menelpon" James memberikan info sekaligus membawa hanphone tuannya ditangannya
"Ada apa nenek menelpon, kemarikan hpku james"

"hallo nek, ada apa?" Tanya Baskian to the point
"Siang ini nenek akan terbang keindonesia"
"Kenapa mendadak? " Ada yg aneh pikir Baskian
"Tentu saja ingin mengetahui menantu nenek yang nenek denger manis tapi sayang MISKIN"
"datanglah jika memang ingin datang tapi jangan sampai menyinggung ifa ku"
Tut..
Baskian menutup saluran telepon sepihak

"Kurang ajar, Baskian berani menutup saluran telepon hanya karena gadis miskin itu"

"Hallo bund, nenek akan keindonesia siang ini dan sampai sore hari"
"Kayaknya ada yang engk beres nih bas, kamu harus jagain mantu bunda, untung lah ibu lagi engk ada dirumah dia lagi pulang kampung tadi sama ayah, nnti bunda akan bilang sama ayah supaya pulang agak lamaan"
"Baiklah bun, Baskian pasti jagain ifa"
"Baiklah, bunda akan jemput nenek kamu"
Tut

Tok tok tok
"Masuk" Baskian
"Hai sayang" Lidya mendekat
"Berani sekali kau masuk kedalam perusahaan ku setelah membuat keributan"
"Hahahaa sayang kau akan tetap bersamaku, nenek pasti akan lebih memilih diriku"
"Jangan bilang kau yang memanas²i nenek tentang ifa!?" Baskian menahan marah
"Aku tidak memanas²i nenek aku hanya bilang yang sebenarnya bahwa ifa itu adalah orang miskin"
"Berani sekali kau" Baskian mencengkram dagu lidya tapi lidya tetap tersenyum dan dengan tidak sopannya malah kedua tangan lidya memegang rahang keras Baskian sehingga dari jauh terlihat seperti sedang berciuman

"Kaka" Ifa memunculkan kepalanya dari pintu dan betapa kagetnya dia melihat itu semua sampai makanan yang dibawanya tumpah
"Sayang? Lepas lidya kurang ajar sekali kau" Baskian berlalu mendekati ifa, ifa mundur selangkah demi selangkah
Lidya yang melihat itu menyeringai
"Sayang dengerin kaka dulu" Baskian menambah langkahnya dan ifa langsung berhambur kepelukan Baskian, Baskian membalas pelukan ifa. Lidya tampak geram menahan emosinya
"Ka bas engk ciuman kan sama dia?" Ifa melap bibir Baskian
"Engk sayang, dan satu lagi bukan begitu cara melapnya tapi begini" Cup Baskian mencium ifa sekilas
Blusshhh
Brak Lidya keluar ruangan dengan emosi yang meluap
"Maafin ifa udh lancang melap bibir kaka"
"Engk sayang kaka malah seneng, dengerin kaka yah ifa engk ciuman ko sama Lidya tadi"
"Iyah ifa tau"
"Eeh? "
"Tuh" Baskian menunjuk kaca dibelakangnya
"Kaca kau penyelamatku" Hati Baskian berbicara

Didalam mobil...
"Kita mau kemana ka?" Tanya ifa pasalnya dia langsung dibawa kemobil
"Bandara"
"Hah? Ka jangan bilang kaya di novel novel itu yang pasangan cowoknya tiba-tiba bawa pasangannya buat li.. "
Kalimat ifa terpotong oleh tawa Baskian
"Hahahaaa kebanyakan baca novel kamu nih yah" Mengelus elus puncak kepala ifa "nnti deh kaka kasih kejutan buat ifa"
"Lah ko bilang-bilang bukan kejutan lagi dong" Ifa memanyunkan bibirnya
"Kan engk dikasih tau kejutannya apa"
"Eh Iyah yah Hhhe"

"Silahkan nyonya" Baskian membukakan pintu mobil
"Mksih tuan" Ifa sambil keluar, lalu Baskian membongkokkan badannya dan menyerahkan tangannya. Ifa menggandeng tangan suaminya dan mulai berjalan beriringan
"Apaan sih ka tadi? Malu tau diliatin orang" Ifa menyembunyikan mukanya didada bidang Baskian

"Sayang" Panggil bunda dan langsung memeluk menantu kesayangannya
"Bundaa" Ifa balas memeluk bunda-nya Baskian tak kalah erat
"Apa kabar? Apa Baskian menjagamu dengan baik? Kalo dia membuat mu tidak nyaman bilang bunda yah sayang"
"Iyah bunda, ka bas baik. Bunda sendiri gimana kabarnya. Oh Iyah ayah sama ibu mana? "
"Oh mereka lagi ke pulang kampung tempat ibu beberapa minggu lagi pulang"
"Lah ko engk bilang sama ifa?"
"Hhha mungkin karena engk mau mengganggu pasangan baru" Bunda menoel dagu ifa
"Ih bundaa" Mereka berpelukan kembali

"Ekhm"
"Eh anak bunda apa kabar?" Bunda bertanya tanpa melepaskan pelukannya dengan ifa
"Baik, anak Bunda siapa?" Tanya bastian
"Eh, maaf ka" Ifa langsung melepaskan pelukan dengan Bunda
"Hahahahaaa kaka bercanda sayang berpelukanlah sesuka kalian"
"Anak Bunda sekarang tau yah caranya tertawa"
"Ka bas kan emang sering ketawa bun?" Bingung ipah
"Hah? Iyah kah?"
"Iyah bun"
"Udah sekarang kita ketempat penunggu yuk" Ajak baskian
"Emang kita kesini mau ngapain ka?" Tanya ifa
"Kita mau jemput nenek mertua kamu sayang" Jawab Bunda
"Apa? Ko kaka engkau bilang dari awal ifa kan bisa beli sesuatu buat nenek"
"Hahaa gpp sayang nih Bunda udah bawa cemilan kesukaan nenek, ayuu"

"Assalamu'alaikum ibu" Bunda mencium tangan wanita paruh baya itu
"Wa'alaikumussalam"
"Biar Baskian yang bawa kopernya"Baskian mengambil kopernya, lalu ifa hendak mencium punggung nenek tapi nenek menarik tangannya kebelakang. Baskian yang melihat itu mengeram dan Bunda merasa sedih.

" Jadi ini menantu yang kita yang miskin itu, apa alasan kami menikahi cucu saya? Dan yah pasti kamu yah yang menggoda cucu saya? Menggunakan tubuh kamu yang... "
"Nek cukup!!" Baskian langsung menarik ifa pergi
"Dasar wanita pembawa sial"
"Ibu, apa yang ibu katakan. Wanita tadi bukan yang menggoda Baskian. Malah Baskian yang menggoda ifa" Jelas ibu
"Apa yang telah wanita itu tanamkan pada otak kalian sih, wanita itu pasti jalang"
"Nenek cukup ayo kita pulang" Ibu menyeret koper nenek yang tidak jadi dibawa Baskian
"Cih" Nenek berdecih

"Sayang apus air mata kamu yah, kaka engkau bakal bisa nahan emosi kalau kamu sampai meneteskan air mata kaya gini"Baskian menghapus jejak air mata istrinya didalam mobil
" Yang dikatakan nenek benar, ifa menikahi kaka karena menginginkan sesuatu,kaka jangan marah sama nenek" Ifa berbicara sambil meneteskan air matanya
"Sudah tidak usah hiraukan kata-kata nenek, kaka akan memberikan semua yang kamu minta tanpa harus menggoda kaka, karena kaka cinta sama kamu" Baskian menarik ifa kedalam pelukannya, lalu menyalakan mesin mobil dan langsung pulang ke mansionnya

Dimansion Bunda...
"Dimana Baskian?" Tanya nenek
"Baskian tinggal dimansionnya sendiri" Jelas Bunda
"Cih pasti karena rayuan wanita jalang itu"
"Ibu stop memanggilnya wanita jalang, kalau Baskian tau dia tidak akan mengampuni ibu"
"Yah kamu jangan bilang-bilang lah" Nenek berjalan meninggalkan Bunda menuju kamar miliknya dimansion ini
"Ibu bukalah hatimu dan liat perubahan Baskian, bahkan dibandara Baskian telah menawarkan membawa kopermu ibu. Dan juga lihatlah ketulusan hati ifa bu" bunda bermonolog sendiri ketika nenek sudah tak terlihat

Dikamar nenek...
"Huh lelahnya, sebaiknya aku telpon lidya" Nenek mengambil HP-nya

"Hallo lidya sayang"
"Hallo nek ada apa?" Tanya lidya
"Nenek sekarang sudah ada diindonesia"
"Waw cepat sekali, nek bagaimana kalau nenek tinggal saja ditempatnya Baskian suapaya nenek bisa mengawasi istrinya Baskian"
"Kau benar sayang, nenek akan pindah kesana, dan kau sering sering lah bermain kesana"
"Itu pasti nek kalau nenek mengundangku"
"Tentu sayang, nenek tutup dulu yang telponnya"
"Iyah nek selamat beristirahat"
"Kau juga sayang"
Tut

"Dasar nenek tua, hahaaa" Lidya
"Rencana pertama mu berhasil nyonya" Febri
"Heh Terima kasih atas saranmu fedri"
"Sama-sama nyonya"

"Sayang kau belum tidur?" Baskian masuk kekamar
"Belum" Ifa menjawab namun tetap terfokus pada hpnya
"Apa yang kau liat dihp jelek itu, sampai tidak melirikku?" Tanya baskian
"Eh ini ka ifa lagi baca novel Hhhe"
"Sudah sekarang temani kaka tidur" Baskian mengambil hanphone ifa daaaan selanjutnya kalian tauulah

Yah iyah apalagi tidur lah
Tidur woyy tidur😅🙄
"Apa sih thor engk jelas" Baskian
"Yah suka-suka author lah, mau loh saya lenyapin dalam kasus kecelakaan hahaaa" Author ketawa jahat
"Lah trus kalau aku engk ada ifa sama siapa?! " Baskian mulai sewot
"Author jodohin sama James"
"Awas loh thor kalau berani"

Maaf maaf percakapan atas lewat ajh author lagi gabut🙄😂✌

My Perfect Hubby (SLOW UPDATE ✌)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang