Malam ini terasa lain. Ada sebuah kenyamanan lebih yang Jisoo rasakan. Ia tak benar-benar tertidur. Namun entahlah. Jisoo juga tak tahu ini perasaan apa. Jika digambarkan akan terlihat agak abstrak. Sebelum akhirnya ia tersadar jika Lee fu*king Taeyong ada di sampingnya.
"Yaaaa!!" teriak Jisoo
Reflek mendengar teriakan Jisoo Taeyong membuka matanya yang tadi tertutup
"Wae?" tanya Taeyong
"Pergi dari rumah ku sekarang Lee Taeyong" perintah Jisoo dengan sangat galak
"Kenapa tiba-tiba mengusirku ?" tanya Taeyong
"Lagi pula, aku juga tidak mempersilahkanmu kan tadi" ucap Jisoo
"Dasar gadis aneh, lalu tadi siapa yang menangis dalam pelukanku?" jawab Taeyong membuat Jisoo mati gaya
"Yaa!! diam!! aku tidak pernah melakukan itu. Tadi itu aku kerasukan!" sahut Jisoo membuat Taeyong tertawa
"Wow coba liat tingkahmu yang begini, ah aku tak percaya ada gadis sepertimu. whahahaha"
Jisoo mengerucutkan bibirnya sebagai bentuk protes dan mati gaya. Taeyong meledek Jisoo seperti pikachu yang kelaparan. kemudian Jisoo menyeringai karena membanyangkan bagaimana bentukan pikachu kelaparan itu.
"Yaa!! jika aku pikachu aku akan menghajarmu dengan jurus andalanku" ucap Jisoo sambil mengepalkan tangannya
Pertengkaran mereka terhenti ketika eomma Jisoo datang. Eomma Jisoo memanggil Jisoo dan Taeyong untuk makan malam bersama.
"Jisoo-ya ajak Taeyong turun kebawah, makan malam sudah siap" pinta eomma Jisoo
Kemudian keduanya turun ke bawah memasuki ruang makan keluarga Jisoo. Disana eomma Jisoo sudah menunggu sambil menyiapkan piring dan sendok di atas meja makan. Jisoo duduk di kursi kesayangannya. Taeyong ikut mengikuti duduk di samping Jisoo. Ibu Jisoo duduk di depan Jisoo. Taeyong mengedarkan pandangannya. Ia ingin menanyakan sesuatu tapi terlihat canggung.Ibu Jisoo mengerti apa yang Taeyong cari, kemudian ibu Jisoo membuka percakapan ringan.
"Jisoo di sekolah bagaimana Yong ?" tanya ibu jisoo pada Taeyong
Taeyong tersenyum "Jisoo itu suka bicara dengan kucing bibi" sahut Taeyong
Ibu Jisoo tertawa mendengar ucapan Taeyong "Dia memang agak aneh" ucap ibu Jisoo
"Yaa!! eommaa" sahut Jisoo tak percaya bahwa ibunya justru mendukung pernyataan Taeyong
"Dia suka menceritakan sesuatu pada kucing sekolah, dia juga bercerita kalau dia menyukai seseorang pada kucing itu" ucap Taeyong membuat ibu Jisoo makin tertawa
"Yaa!! Lee Taeyong hentikaaaan" ucap Jisoo sambil menutup mulut Taeyong dengan kedua tangannya
"Whahahaha" tawa ibu Jisoo
"Yaa~ Jisoo lepaskan, Taeyong hanya bercanda" ucap Ibu Jisoo
"Eommaaaa~ jangan izinkan Taeyong sialan ini datang kesini lagi" ucap Jisoo sambil mempoutkan bibirnya
"Yaa~ jangan begitu pada teman barumu Jisoo" ucap Ibu Jisoo
"Yaaa eomma, dia bukan temanku sama sekali" sahut Jisoo memandang sinis pada Taeyong yang sedari tadi memasang muka yang menurut Jisoo menyebalkan sekali
"Yaaa~ Appa pasti senang jika ternyata bukan cuman Jaehyun yang mau berteman denganmu"
"Ah aku merindukan Appa!! Disaat seperti ini pasti Appa akan membelaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN WE WERE YOUNG
FanfictionWHEN WE WERE YOUNG Kim Jisoo, gadis cantik dengan kepribadian yang terkenal aneh. Memendam perasaan pada sahabatnya yang terkenal memiliki banyak penggemar di sekolah. Lee Taeyong, tampan dan sangat dingin. Tanpa sadar dengan menyebalkan Lee Taeyong...