kayaknya nggak ada yang cermat sama kata "season 1" 🤐
SELAMAT MEMBACA BAGIAN 23-!
HYE
April 18, 2020💫
Hari besoknya, saat terbangun pagi-pagi Azola melihat satu bungkus permen kapas yang sudah mengering dan menyusut. Mata bengkaknya akibat menangis semalaman mengerjap perlahan.
Permen kapas ini pasti dari Jaemin.
Kemarin adalah hari ke-13 di bulan Agustus. Dan sebenarnya kemarin Seulgi merencanakan perayaan kecil-kecilan untuk ulang tahun Jaemin. Tetapi Azola mengacaukan semuanya karena kejadian kemarin sore, tepat tiga jam sebelum Seulgi benar-benar merealisasikan rencananya mengajak anak-anaknya pergi ke pasar malam dan merayakan ulang tahun di sana dengan bermain bersama, sekaligus bermaksud agar Azola bisa kembali pada Azola di hari-hari yang sebelumnya.
Walaupun akhirnya mereka sekeluarga memang pergi ke pasar malam, tetap saja tidak mengubah atmosfer dingin dan canggung yang menyelimuti perjalanan mereka. Bahkan bisa dibilang terkesan gagal total.
Tak sadar telah melamun selama bermenit-menit lamanya, Azola terkesiap ketika gorden jendela kamarnya terbuka lebar dan membiaskan cahaya matahari dari luar-meski redup, matanya tetap kesilauan.
"Udah bangun?"
Itu Renjun yang bertanya setelah mendengar pergerakan Azola, berdiri membelakangi sinar matahari hingga wajahnya tidak kelihatan.
Azola memindahkan permen kapas ke meja kecil di samping kasurnya, kemudian bangun untuk bersandar di headboard. Dan melamun lagi.
Karena tak kunjung mendapat sahutan, Renjun mendekati kasur Azola dan duduk di tepiannya. "Aku minta maaf soal kemarin."
Azola menyadari Renjun mengatakan sesuatu, tapi ia tidak dapat menerjemahkan keseluruhan kalimat yang dikatakan anak itu. Ia hanya menangkap: soal kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] HEAR YOUR EYES
FanfictionRenjun si penyandang tunanetra dipertemukan dengan Azola yang telinganya hanya berfungsi sebelah. Mereka menjadi telinga dan mata untuk satu sama lain, tanpa tau bahwa hidup tidak pernah semudah itu. © IL-SAM // jola-ya, 2019 𝓱𝓮𝓪𝓻 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓮𝔂...