First Sight; 2

56 19 8
                                    

Hari terasa begitu cepat bagi Yujin, rasanya baru kemarin pertama kali ia melihat senior yang sangat cool itu. Tetapi sekarang sudah hari penutupan Orientasi saja. Apa masih bisa dia melihat wajahnya yang sangat simetris itu? atau ini adalah kesempatan terakhirnya?

Semua pertanyaan-pertanyaan mulai muncul dibenak dan pikiran siswi bernama Yujin itu. Beruntung kali ini Yujin sempat tahu siapa nama senior tersebut. Itupun secara tidak sengaja, disaat hari kedua Orientasi ia lupa membawa barang yang menjadi syarat untuk mengikuti kegiatan tersebut.

"Yah kak, saya beneran lupa kak.." ujar Yujin dengan tampang memelas agar diberi keringanan untuknya.

"Dari kemaren tuh udah diingetin, kok masih aja lupa?!" balas senior yang saat itu tak sengaja Yujin tabrak hingga membuat beberapa papan kertas yang dipegang nya terjatuh.

Lagi-lagi, senior perempuan berambut panjang ini selalu bersikap judes dan omongan yang keluar dari mulutnya selalu disertai penekanan membuat Yujin sangat merinding saat berhadapan dengannya.

"Ya, tadi buru-buru kak.. m-maaf," Yujin menunduk.

"Makannya belajar disiplin dong, gimana sih." Jiwon, senior berambut panjang itu berkacak pinggang.

"Bentar deh, gue panggilin Yunseong biar clear. Gue males banget ngurus yang beginian." lanjutnya lalu pergi dari hadapan Yujin.

Hah Yunseong?

Tak lama senior berwajah cool itu muncul menghampiri barisan Yujin.

Yujin masih tertunduk, sejujurnya ia sangat takut dihari-hari pertama nya sudah 2x menghadapi ocehan senior yang cukup killer itu.

Tetapi lain dengan senior cool yang berjalan mengarah padanya sekarang,

Yunseong? Oh, si kakak cool itu nama nya Yunseong.

Yujin sudah tau, tanpa sengaja Jiwon menyebut nama Yunseong barusan. Sebelumnya, dia tidak pernah ngeh siapa nama kakak yang membuat hati nya berdebar itu. Hanya 'Seong' saja yang ia tau saat pertama kali bertemu.

Ada rasa bahagia tersendiri bukan, saat mengetahui hal kecil dari orang yang kamu suka sejak pandangan pertama itu? begitulah Yujin.

"Duarrr Yujin!" teriak seseorang dari arah belakang yang membuat Yujin sedikit kaget.

"Anjir, ngagetin aja lo bambang."

"Nama gue Minhee anjir, kenapa jadi bambang?" ucap pria tinggi itu yang sekarang duduk disebelah Yujin.

Kang Minhee, adalah teman Yujin saat SMP. Yujin baru tau kalau Minhee satu sekolah lagi dengannya gara-gara kemarin ia kena hukum disuruh joget di depan murid-murid saat berkumpul dilapangan. Masalahnya sih biasa, ia mengantuk dan hampir tertidur saat para senior sedang berbicara. Sangat lucu sampai-sampai Yujin tertawa geli saat melihat Minhee joget dengan wajah yang mengantuk.

"Ya elo dateng-dateng teriak, asyu." jawabnya sambil memukul pundak Minhee sekilas.

"Yamaap, gue mah takut lo kesetanan aja diem-diem gitu. Ada apasih?"

"Kepo banget lo,"

"Dih, gitu lo sama gue." Minhee dengan tampang-tampang meledek.

"APA? HAH?" Yujin yang merasa terledek pun sedikit kesal melihat ekspresi Minhee membuat jiwa ngegas nya bergejolak.

"Ngga, eh sekarang pembagian kelas ya semoga gue sekelas sama lo. Aamiin." ucap Minhee menadahkan kedua tangannya layaknya sedang berdoa.

"DIH APAAN OGAH YA GUE SEKELAS SAMA LO LAGI."Yujin kembali memukul-mukul pundak Minhee.

Minhee hanya tertawa melihat tingkah teman nya itu. Sudah biasa, Yujin selalu emosi pada nya. Apapun itu.

"Udah woi sakit, anjir, aduh. Jin, udah Jin.." Minhee agak menghindar, tetapi Yujin tetap mantap memukulnya dan mengikuti arah Minhee kemanapun ia menghindar.

Saat berusaha mengindar, Minhee berusaha berbalik badan agar Yujin berhenti. Tetapi tak sengaja Yujin berbelok arah lalu menyenggol seseorang yang sedang melewatinya.

"ANJIR! AH." teriak Yujin.

Minhee hanya bengong saat melihat teman nya yang terjatuh saat menyenggol orang itu. Karena tubuhnya yang ringan, bukannya orang tersebut yang terhempas malah badan Yujin yang terkapar ke tanah.

"Aduh, ga liat-liat nih orang ya." Yujin tak menghiraukan orang ini.

Karena terlanjur merasa sakit Yujin akhirnya bersuara,

"HEH, Mini bantuin gue!" dia mengulurkan tangannya meminta bantuan untuk bangun.

Bukannya Minhee yang membantu menarik uluran tangan Yujin, tetapi orang yang sedari tadi ia tabrak disebelahnya itu yang mengulurkan tangannya.

"Lo ga kenapa-napa tuh?" Yujin mendongakan kepalanya. Ia menatap orang tersebut dengan seksama.

Jantungnya mulai tak bisa seirama, pikirannya pun sudah entah kemana perginya. Hati nya berdegup lebih kencang sekarang.

"K-kak Yunseong...?"

•tbc•

Anyone miss me? hehe.

Aku kembali gais! maaf aku lama up nya ya, author amathir seperti aku perlu waktu emang buat munculin ide-ide ngelanjutin cerita😆

Tapi setidaknya aku masih bisa up nih! kalian yang lagi baca cerita ini dirumah, jaga kesehatan ya! tetep dirumah aja jangan kemana-mana. Stay safe guys!

Untuk menemani gabut kalian nih,
Free Vote dan Comment nya ya, thankyou~

First Sight | Yunseong × YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang