TDH

66 5 0
                                    

"Nak, ayah harap kamu menerimanya, ini permintaan terakhir pak satya, dia ingin menjodohkan kamu dengan anak perempuannya." Permintaan sang ayah sambil memegang pergelangan tangan Arya yang memegang foto Aura.

Tanpa menjawab pertanyaan sang ayah Arya langsung pergi naik keatas menuju kamarnya.

Flashback of...

______

Author pov

Gue sekarang sedang duduk di roftop, sambil memegang foto gadis itu, kenapa gue harus di jodohkan dengan gadis sialan ini, gue gak mau, kenal juga enggak, gue benci gadis itu, gadis itu yang sudah merusak hidup gue, dia masuk kedalam hidup gue tanpa permisi, liat aja nanti lo bakal gak tenang hidup dengan gue, bakal gak betah, gunggamnya tak terima.

Tak berselang lama Bobi salah satu sahabat Arya datang tanpa permisi dia duduk disebelah Arya, namun Arya tidak tertarik sama sekali dengan kedatangan Bobi dia tetap saja memfokuskan penglihatannya kepada foto Aura yang di kasih ayahnya.

Karena di diamkan terus akhirnya Bobi angkat bisa." woyy..., lo lagi ada masalah? "Ucap Bobi sambil menepuk pundak Arya.

Arya langsung menoleh ka arah Bobi, namun dia hanya menjawab dengan isyarat alis yang berkedut ke atas seolah bertanya 'apa?'.

Namun tak sengaja Bobi melihat foto yang di pegang Arya, dan iya melihat sedit orang yang berada dalam foto itu,ya seorang gadis memakai gaun putih,karena dilanda penasan Bobi merebut foto itu.

Baru juga tangan Bobi ingin membawa foto itu, namun Arya bergerak cepat langsung saja menjauhkan foto itu dari tangan Bobi.

"Et et itu kayak cewek"cerocos Bobi.

Arya hanya acuh lalu pergi meninggalkan Bobi yang masih penasaran.

Merasa dirinya di tinggalkan Bobi berlari mengejar Arya yang sudah pergi. "Woy bro main tinggal aja"cerocos Bobi sambil berlari.

______

Pulang sekolah Aura langsung masuk kekamar nya karena merasa sangat lemas seharian iya sekolah ditambah ada ulangan dadakan. Baru saja memejamkan matanya namun terdengar suara pintu.

Tok.. Tok.. Tok...

Ish... Barusaja ingin tidur'gerutuk Aura dalam hatinya, namun tetap saja iya membuka pintunya dengan muka malas.

Dan ternyata yang mengetuk pintu barusan iyalah sang ibundanya. Huhf... Ada apa mami gak biasanya.

"Boleh mami masuk sayang?"tanya mami Triya.

"Boleh mi, ada apa gak bisanya mami gini? "Tanya balik Aura kepada maminya sambil duduk di tepi ranjang.

"Gak kerasa ya kamu udah gede aja"basabasi mami Triya, sambil mengusap rambut Aura yang tergerai lurus itu.

Aura yang di perlakukan begitu tersenyum ke maminya, namun Aura tau maminya ini pasti ada yang mau di omongin.

"Mi to the point aja"balas Aura sambil tersenyum.

Maminya membalas senyumannya, dengan berat hati maminya mengucapkan tentang ini kepada Aura.

"Kamu jangan marah ya, mami sama papa mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat papa"ucap mami Triya sambil menundukkan kepada, dia tau pasti anaknya ini akan menolak mentah mentah. Namun harus bagaimana lagi ini permintaan terakhir sang suaminya.

Jderrr

Bangaikan petir di siang bolong saat Aura mendengar ucapan sang maminya,perasaan dia sekarang campur aduh. Namun akhirnya iya akan bicara, walaupun jawabannya adalah tolakan.

the devil husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang