TDH

68 5 0
                                    

Setelah beres Arya langsung turun menemui ibunya yang sedang masak, dengan muka kusut padahal dia habis mandi.

"Apa ma? "Tanya Arya singkat. Padat. Jelas. To the point. Itulah Arya. Sambil duduk di kursi ruang makan.

"Nanti siang kita akan kerumah sahabat mama sama ayah"jawab ibunya dengan mata dan tangan masih terpokus dengan masakannya.

Arya memasang muka bingun setelah apa yang ibunya ucapan barusan."kenapa kita ma, engga ayah aya mama aja?, kenapa aku harus ikut"tanya Arya.

"Ini tentang perjodohan kamu"jawab ibunya sambil menyimpan makanan yang sudah iya masak tadi. Kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan Arya.

Arya hanya diam tanpa niatan berbicara lagi, dia pasrah.

_____

Tepatnya sekarang jam sudah menujukan 10.45 dimana tamu yang di nanti mami Triya datang, dengan seneng hati mami Triya menyambut kedatangan sahabat itu yang sudah lama tidak berkunjung kerumahnya semejak meninggal suaminya.

Tok... Tok... Tok...

"Assalamualaikum.... "Ucap ibunda Arya yang tak lain adalah buSella, sambil mengetuk pintu rumah itu.

Tak berselang lama, pemilik rumah membukanya dengan antusias, karena tsu siapa yang akan, setelah membuka pitunya bu Triya langsung menghambur memeluk sahabatnya itu.

"Aduh... Kemana aja kamu Sell? "Tanya Triya, ya... Bu sella dan bu Triya sahabat  dari smp dan suaminya pun sama mereka sahabatan namun beda sekolah sama mamanya.

Bu sella terkekeh atas pertanyaan yang di lontarkan sahabatnya itu, "aku ada di rumah jaga anak anak sama suami"jawab bu Sella sambil melepas pelukannya.

"Bisa aja,, eh iya mari masuk"ucapnya mengajak mereka masuk, kemuadian mereka memasuki rumah bu Triya.

"Bentar ya saya panggi dulu Aura"permisi bu Triya, lalu iya pergi ke atas setelah mendapatkan anggukan dari tamunya.

Tak lama turunlah Aura dan ibundanya, Aura yang memakai pakean simpel hanya gaun selutut warna biru navy tanpa lengan, degan rambut yang di biarkan tergerai,dan sedikit polesan bedak di muka cantiknya itu, ya walaupun muka Aura tidak di poles sudah cantik, tapi apalah dia di suruh maminya ber make up, ya walaupun Aura tak terlalu bersahabat dengan yang namanya make up itu.

Begitu Aura sampe di ruang tamu, Aura dikejutkan dengan kedatangan kakak kelasnya yang pernah menabraknya dan memandangnya Aura masih ingat itu, dengan perasaan takut, Aura berjalan mendekan ke arah mereka berkumpul.

"Wah ini toh calon menantu tante? "Ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

Aura membalas dengan senyumannya yang membuat siapa saja luluh, namun tidak untuk seorang pria yang duduk di sebelah wanita paruh baya itu, yang dari yadi hayang diam dengan pandangan lurus.

Kemudian Aura berjalan ke arah mereka lamun menyalimi tangannya kepada wanita itu dan pria paruh baya di sebelah wanita itu, dan tmterakhir dia berjabat tangan kepada pria tersebut, namun...

"Saya Aura"ucap Aura kepada Arya namun sambil berjabat tangan, namun iya Arya tak kunjung membalasnya, Aura yang tau tidak akan di balas iya menurun tangannya dan berkata.

"Ehem... Gak papa"ucapnya sambil tersenyum menetralkan persaannya yang berkecamuk ingin marah besar kepada Arya, kemudian iya duduk di samping maminya.

"Maaf ya nak Aura, Arya  memang seperti itu sikapnhmya"ucap tante Sella memecahkan kehening.

Aura menjawabnya dengan senyuman seolah tidak apa apa, padahal dalam hatinya iya sedang berumpat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the devil husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang