Dikelas Hanna menatap papan tulis dengan tatapan kosong.
Sahabat sahabatnyapun heran dengan sikap Hanna yang tidak seperti biasa. Risaldo yang baru masuk kelas sehabis bermain basketpun menatap binggung Hanna.
"Apa yang kamu pikirin Na" tanya Risal.
"Hmm.. ngak ada" jawab Hanna santai.
Risaldo dkk dan acha sekelas dengan Hanna.
"Kamu beneran ngak apa apa?" Tanyanya memastikan
"Aku baik, ngak usah kawatir" ucapnya meyakinkan.
Bianca dan Meisya mendekati Hanna.
Mereka ingin mengajak Hanna ke ruangan seni."Han.. yuk ke ruangan seni" ajak meisya.
"Hmm.. ayo" jawab hanna.
" acha lo mau ikut ngak" tanya Bianca."Ngak deh"jawab acha sambil tersenyum memperlihatkan lesun pipi. Hanna menatap Risaldo yang seperti terpesona dengan Acha.
"Ohh oke. Bay" seru meisya
"Aku pergi yah" kata Hanna kepada risaldo.
"Iya" jawab risaldo.
Sepanjang perjalanan Hanna memikirkan semua kejadian ini, timbul keraguan dalam hatinya.
Namun Hanna adalah orang yang menilai sesuai dengan fakta.
Dia akan bertindak jika dia rasa cukup dengan bukti yang dia dapat.
Karna bagi Hanna hati tak ada yang tau."Jika akhir mencintaimu adalah terluka, maka biarlah asal jangan kau sesali" ucap Hanna dalam hati.
Diruang seni bianca dan meisya sedang latihan musik dan Hanna sedang bersandar disebuah sofa yang terletak dipinggir ruangan.
"Guys.. gue ke kelas dulu yah" seru Hanna.
" kok cepat Han" tanya Bianca.
"Gue bosan" jawab Hanna acuh
"Biarin aja dia kekelas" ucap Meisya.
"Gue cabut ya" sambil berlari keluar.
Diperjalanan banyak yang menyapa
Hanna. Hanna adalah cewek yang populer karna sifat ramahnya dan kebaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRAMA CINTA.
Teen Fictioncinta kadang tak bisa di tebak. terkadang membawah kebahagiaan namun juga membawah duka. 6 tahun bukan waktu yang singkat dalam sebuah hubungan. Hanna binca sriwina. gadis cantik dengan berjutah pesona. ditinggal pergi sang kekasih. Risaldo kiki tr...