Sudah tiga hari berlalu dan tiga hari itupun Hanna menjauhi Risaldo, Hanna hanya ingin menenangkan hati dan pikirannya.
"Gue harap kamu bukan hadir untuk menyakitiku tapi jika aku harus terluka karna mu, maka aku harus mempersiapkan hatiku untuk terluka karna mu." Ucap Hanna menatap langit yang berawan.
Hanna sedang di taman belakang sekolah menanti Risaldo yangbakan memberikan jawabannya.
Langkah kaki terdengar membuat Hanna menatap sosok yang berdiri tidak jauh darinya.
Cowok berkemeja putih dengan tas ransel hitam melekat pada punggunya dan tatapan mata yang tajam yang menatap Hanna dengan tatapan yang sulit dijelaskan..
"Aku sayang sama kamu Han" ucap Risaldo memecahkan keheningan itu.
"Aku ngak mau jauh dari kamu, kamu buat aku gila kalau kayak gini" jelasnya lagi.
Hanna menatapnya dengan serius mencari kebohongan yang mungkin tersembunyi lalu Hanna tersenyum membuat Risaldo lega.
"Aku harap apa yang ucapin itu tulus" balas Hanna sembari berjalan mendekati Risaldo.
*"*"*"*"*"*"*"*"*"*'*"*"*"*"*"*"*
"Hanna" teriak milea membuat gadis itu memutar bola matanya jengah melihat tingkah sahabatnya itu.
"Jangan berisik, ini sekolah bukan pasar" tegur Hanna sembari melangkah beriringan dengan milea
"Heheh... iya iya bu guru" ledek milea membuat kedua gadis itu tersenyum.
"Gimana hubungan lo dan risal hmm?" Tanya milea menatap serius Hanna.
"Baik" jawaban yang kurang memuaskan yang didapatkannya membuat Milea berdecak kesal
"Gue serius, baik atau baik?"tanya milea meminta kepastian. Yang ditanya tak menjawab sembari berlalu meninggalkan milea dengan kekepoan yang belum terjawabkan
KAMU SEDANG MEMBACA
IRAMA CINTA.
Teen Fictioncinta kadang tak bisa di tebak. terkadang membawah kebahagiaan namun juga membawah duka. 6 tahun bukan waktu yang singkat dalam sebuah hubungan. Hanna binca sriwina. gadis cantik dengan berjutah pesona. ditinggal pergi sang kekasih. Risaldo kiki tr...