Tubuh munggil itu meringkuk memeluk erat tubuhnya. Menatap kelangit, merasakan hembusan angin yang sangat kencang. Menatap bintang, melihatnya seolah-olah bintang akan pergi. Bintang yang ditatap nya lekat kini hilang, dan kini menjadi awan hitam pekat. Bersaamaan suara gemuruh petir menyambar. Kilauan cahaya yang dihasilkan petir tak membuat gadis itu pergi dari tempatnya. sebutir air jatuh, jatuh dari matanya yang bulat. Seribu air jatuh, jatuh dari atas sana. Menandakan tuhan tak menyukai tangisan gadis itu. Segera gadis itu beranjak dengan cepat pula tetesan air mata nya dihapus secara paksa. Dia tidak lemah, dia gadis cantik yang kuat."kamu harus kuat sayang, mama disana akan mendoakanmu selalu" ingatanya kembali pada kata-kata mamanya.
"Mamaaaaaaaa...." teriak gadis itu.
"Mamaaaa, ara rindu" pecah sudah tangis gadis itu. Gadis itu segera lari ketempat tidurnya, mengambil foto mamanya yang ia simpan dibawah bantal. Dia memeluk foto mamanya dengan begitu erat. Hingga gadis itu tertidur dengan memeluk foto mamanya.
~~~~~~~~~♡~~~~~~~~~~
Cahaya mentari pagi menyeruak masuk kedalam ruangan. Membangunkan gadis kecil yang menyedihkan. Gadis itu bangun dengan tergesa-gesa. Buru-buru dia masuk kedalam kamar mandi, membersihkan dirinya lalu bergegas solat. Dalam sujudnya dia teringat mamanya, mama yang ia cintai. Dalam doanya tak lupa ia mendoakan mendiang mamanya. Berharap dunia akan lebih baik kepadanya.
"Ya Allah, maafkan dosa mama ara, maafkan dosa ara ya Allah. Ara selalu membantah perkataan mama. Ya Allah masukanlah mama kedalam syurgamu. Aamiin." Gadis kecil itu bangkit lalu melipat sajada dan mukena.
Gadis kecil nan cantik itu bernama Ara, Neyra Zyen putri dari alm. Nayla zyen. Ya, ibunya telah tiada sejak Ara masih di bangku kelas 4 SD. Gadis yang malang. Lalu ayahnya? entahlah Ara sendiri tidak tau siapa ayah nya, namanya saja Ara tidak tau bahkan melihatnya dalam foto pun belum pernah. Sungguh miris kehidupan Ara.
Lalu sekarang Ara? Ara tinggal bersama tante. Tantenya tidak mau di panggil tante, dia lebih suka dipanggil ibu. Ibuku mempunyai 2 anak namanya kak revan dan kak nina. Kak revan sudah berada dibangku sma sebentar lagi memasuki jenjang kuliah, sedangkan kak nina duduk dibangku Smp sebentar lagi masuk bangku Sma.
Lalu aku? Aku berada dibangku Sekolah Dasar, dan akan memasuki bangku SMP betapa beratnya beban Ibu. Sedangkan ibu seorang janda, suaminya? Sudah dulu pergi sebelum mama.
Aku membantu biaya ekonomi ibu dengan berjualan roti goreng keliling setelah pulang sekolah. Ibu sudah melarangku karena usiaku masih kecil. Namun aku meyakinkan ibu sehingga dapat restu dari ibu. Ibu yang membuat roti gorengnya, aku yang menjual. Ibu bekerja sebagai pembantu, beliau bekerja dari pagi sampai siang, lalu dirumah ibu membuka usaha laundr. Usaha laundy kak nina yang mencuci dan mengosok sedangkan kak revan yang mengantar. Aku cukup bersyukur kepada Tuhan. Masih ada orang baik disekelilingku yang mau menerimaku.
-☆-
Hai-hai ini cerita pertama acu.
Jadi maaf ya kalo banyak kekurangan
Kasih saran dan kritik dikolom komentar.
Aku tunggu kalian dikolom komentar, akan aku baca satu-satu kok.Jangan lupa kasih bintang yah
Jangan lupa komen juga
Komen sebanyak-banyaknya kalo perlu👌Tandai ya kalo ada typo. Makasih
Seeyou gess. Muachh
4 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap
Random"tiada Terang tanpa Gelap" Kata-kata itu adalah penyemangat bagi seorang gadis. Dia ditinggal oleh ibunya sejak dibangku kelas 4 SD. Ayahnya? Entahlah dimana dia sekarang. Kepoin yuk kelanjutanya. Maaf ya kalo kaku, ini cerita pertama aku. Semoga...