BAB VII

12 1 0
                                    

Mungkin sebuah rasa tak patut kita ucapkan
Setiap lidah memiliki cita rasa yang tak bisa di lontarkan
makna akan sebuah rasa tak akan mampu mengambarkan arti kehidupan
Setiap rumah memiliki cita rasa dapur
Memiliki arti, rasa dan makna yang berbeda-beda
Bayangan kesedihan akan masalalu membuatmu jatuh
Kebahagian masa depan akan membuatmu kalut
Yang kenyataan masa depan tak bisa kita lihat dengan mata
Takdir yang sudah di tulis tak akan mampu mengubah dunia
Kehidupan beribu juta orang dalam satu lingkup membuat pengap
Hitam, dan gelap itu yang kusara

-♡-

"Aduhhh.." rintih seorang cewe saat menabrak sebuah tembok

"Ini kenapa bisa disini sih!" Ucap cewe itu

"Ah sial banget gue, harus cepet masuk" dengan buru-buru cewe itu bangkit dan lari menuju kelas barunya

Sampainya didepan kelas barunya dia menghela napas panjang

"Huftt, capek juga lari padahal cuma 10meter an." Dengan nada ngos ngosan

  Tok.. tok..

"masuk" jawab seseorang yang berada di dalam kelas

"Permisi bu, saya siswa baru dan saya di tempatkan di ruang kelas ini" ucapnya dengan nada santai dan menjadi tontonan teman sekelas barunya

"Oh jadi kamu anak barunya? Silahkan perkenalkan nama kamu"

"Hai.. perkenalkan nama saya Nabila Husain saya pindahan dari sekolah SMA Gading Bali. Sekian"

"Baiklah ada yang perlu ditanyakan?" Tanya bu Ruki guru killer yang berprofesi sebagai guru kimia

"Udah-"

"Baiklah tidak ada yang perlu ditanyakan silahkan kamu ambil tempat duduk yang kosong" sela bu Ruki saat anak muridnya ingin mempertanyakan sesuatu pada murid barunya.

Bu Ruki tau kalau sebetulnya mereka hanya ingin mengalihkan pelajaran dengan mempertanyakan yang tidak perlu ditanyakan.

"Eh sini aja duduk sama aku" ucap Nayra pada teman barunya

"boleh?" Tanya Nabila pada Nayra

"Boleh kok"

"Makasih"

Kringg...kiringg...

"Akhrinya pelajaran Buruk selesai juga" ucap Eva sambil melipat tangannya di atas bangku dan langsung menenggelamkan kepalanya

"Eh pinter, kalo manggil nama guru yang bener. Kualat lo ntar" ucap Ana yang tepat berada di samping Eva

"Oh ya lupa kita belum kenalan, kenalin gue Nayra Zyen. Bisa dipanggil Nayra" ucap Nayra sambil mengulurkan tangan nya

"Eh iya, kenalin Nabila. Bisa di panggil Bila" sambil mengulur tangan dan berjabat tangan dengan Nayra

"Semoga betah satu bangku dengan Nayra. Gue Eva"

"Aku Bila"

"Gue Ana"

"Bila"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang