"Araaaaaa...." teriak seorang perempuan dari dalam rumah.
"Iya kak? Ada apa?" Teriak ara dari luar rumah dan Buru-buru Ara masuk kedalam rumah dan meninggalkan baju basah yang ingin dijemur
"Ada apa kak?" Tanyanya pada perempuan tersebut
"Ara, ini kenapa masih kusut gini? Belum lo setrika ya?" Tanyanya judes sambil menyerahkna sebuah baju berwana maron
"Maaf kak, Ara belum sempat nyetrika baju" jawabnya sambil menunduk
"Lo ini gimana sih ra, ngurus pekerjaan rumah saja tidak becus!" Omelnya dengan ekspresi marah
"Maaf kak, yasudah biar ara setrika hari ini" sambil membawa baju maron kedalam kamar nya.
"Tidak usah, muak gue dengan lo. Begitu saja tidak becus!" Omelnya sambil masuk kedalam kamarnya
Ara menaruh baju itu dikeranjang baju yang belum disetrika. Lalu melanjutkan acara menjemur pakain untuk selanjutnya.
"Araaaaaaa...." teriak seorang dengan suara basnya dari arah dapur
Buru-buru Ara menaruh pakaian basah lalu bergegas lari kearah dapur
"Iya bang? Ada apa?" Tanyanya sambil ketakutan
"Ini kenapa masakan lo gak ada yang enak? Pagi-pagi sudah membuat orang darah tinggi!" Ucapnya sambil membanting sendok makan diatas piring
"Maaf bang, tadi Ara buru-buru jadi belom merasakan masakan yang Ara buat" jawabnya hanya sambil menunduk
Tiba-tiba seorang perempuan datang padanya dengan ekspresi bingung.
"Ada apa sih bang? Pagi-pagi sudah marah saja" tanya nya sambil keluar kamar pada seorang laki-laki yang berada di meja makan
"Ini nih Ara masaknya tidak Ada yang enak! Selera makan gue jadi ancur gara-gara dia!" Jawabnya sambil melotot kearah ara. Sedangkan ara hanya menunduk dan pasrah
"Lo lagi lo lagi ya Ra, lo disini tuh cuma numpang! Masih untung kita mau nerima lo disini! Jika tidak mungkin lo sudah menjadi gelandangan sekarang!" Ucapnya sambil teriak di samping telinga Ara. Dia gemas dengan Ara.
"Maaf kak" ucapnya dengan menunduk dan tidak berani mengangkat kepalanya
"Maaf maaf maaf berapa kali lo ngucap maaf tidak akan ada yang kemabil seperti semula. Maaf lo itu gak perguna!" Dengan marah dia mengebrak meja dan bangkit dari kursi lalu berjalan kearah kamarnya mengambil tas dan pergi begitu saja
"Hufttt... lega, setidak nya abang sudah pergi" ucapnya dalam hati seraya bisa sedikit bernafas lega
Perempuan tersebut pergi meninggal kan ara sendiri. Ara segera memperbaiki masakan yang tidak enak. Dengan cepat ara meneyelesaikannya. Beralih pada baju yang masih basah lalu dijemurnya dengan sangat buru-buru.
"Haduh, sudah jam 7.50 bisa gak aku sampai di sekolah tepat waktu." Ucapnya seraya mengambil sepatu dan memakainya dengan buru-buru.
Lalu mengendari sepeda ontelnya dengan begitu cepat hingga tepat berada didepan sekolahnya.
Sekolah yang bertulisakan "SMA pratiwi" ity ternyata gerbangnya sudah dikunci oleh satpam.
"Aduh, sudah ditutup gerbangnya. Gimana ini" gerutu nya sambil mencari-cari satpamnya
"Pak mamat..." teriaknya memanggil satpam sekolahnya
"Aduh Nay, terlambat lagi?" Jawab pat mamat satpam sekolah sambil keluar dari pos satpam
"Iya pak, tolong bukain ya pak" ucapnya seraya memelaskan wajahnya
"Maaf Nay, tidak bisa. Kau sering terlambat. Jadi pak mamat gak bisa bantu" ucapnya memohon agar tidak memohon lagi pada pak mamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap
Random"tiada Terang tanpa Gelap" Kata-kata itu adalah penyemangat bagi seorang gadis. Dia ditinggal oleh ibunya sejak dibangku kelas 4 SD. Ayahnya? Entahlah dimana dia sekarang. Kepoin yuk kelanjutanya. Maaf ya kalo kaku, ini cerita pertama aku. Semoga...