"Mau kemana sih, Chan? Ribet amat masih pagi?""Ya mau pergi lah? Kencan gitu? Emangnya lo! Cinta bertepuk sebelah tangan???"
"Mulut lo lancar bener kalo ngatain orang!" Sewot Jinhyuk tak terima. "Gue juga mau jalan kali sama Wooseok."
" Oh ya?" Byungchan mencibir. "Gue nggak perduli tuh!"
Jinhyuk mengumpat.
"Mau pergi kapan dah?"
Byungchan melirik jam dinding, lalu bergumam tanpa dosa. "Nanti, jam satu."
"Buset? Ini masih jam 7 pagi????"
Byungchan menggidikkan bahunya tak perduli.
"BTW Chan, gue mau nyatain perasaan gue ke Wooseok malam ini."
Ujaran bangga Jinhyuk sontak membuat Byungchan yang sedang sibuk bercermin jadi terdiam.
"Apa lo bilang?"
Jinhyuk tersenyum miring, merasa kini dirinya sudah menang.
"Gue. Mau. Nembak. Wooseok." jawab cowok itu dengan lantangnya. "Malam ini."
Byungchan melotot, matanya masih mengikuti Jinhyuk yang sekarang sedang berdiri, bersiap melakukan peregangan dengan senyuman yang tak kunjung hilang.
"Dadah, loser! Gue duluan ya?" Ucap Jinhyuk sebelum beranjak dari sofa Byungchan.
Byungchan yang mendengar itu kesal, mengerti bahwa ada arti lain dalam kalimat Jinhyuk.
Iya, emang dia pagi-pagi mainnya udah ke rumah Byungchan. Itung-itung ngabisin listrik dirumah Chan, katanya.
Gak tau diri, emang.
"Oh ya Chan," Jinhyuk berhenti tepat didepan pintu. Ia berbalik dan menatap Byungchan. "Jangan lupa tiket nontonnya disiapin, oke?"
Wajah Byungchan memerah karena kesal.
Waduh, kalah telak dia kalau kaya gini.
Kayaknya dia harus melakukan sesuatu.
Dengan cepat Byungchan menekan ponselnya dan melakukan panggilan. Saat suara dari sebrang menjawabnya, Byungchan segera menempelkan benda itu ke telinganya.
"Kak, ayo kita ketemuan. Sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dealers
FanfictionJinhyuk dan Byungchan bertaruh, siapa yang berpacaran dengan gebetannya lebih dulu, maka orang itu akan mendapatkan satu tiket nonton dan makan di tempat all you can eat sampai perutnya meledak. "Deal?" "Deal."