🌻🚀🐤

35 1 0
                                    


"Jinhyuk, maaf..."

Jinhyuk masih membisu. Jarinya meremat buket mawar yang sejak awal ia genggam. Sejauh ini, manik matanya masih tak sanggup membalas tatapan Wooseok yang mungkin akan menatapnya iba.

"Jinhyuk, kalau aku tahu bakal kaya gini aku gabakal-"

"Wooseok." Jinhyuk menghembuskan nafas berat. Lalu memberanikan diri, menenggak, lantas membalas tatapan orang didepannya. "Siapa?"

Wooseok terkesiap, tak memperkirakan akan mendapatkan jawaban berupa pertanyaan yang menyerangnya.

"Itu..."

"Jinhyuk!"

Baik Wooseok maupun Jinhyuk sama-sama menoleh. Dari kejauhan, Byungchan sedang berlari ke arah mereka dengan wajah paniknya yang kekanakan.

"Chan? Kamu kenapa?" Tanya Wooseok panik saat melihat adik tingkatnya itu berkeringat banyak. "Kamu-"

"Maaf kak, aku pinjem Jinhyuknya dulu!"

Dan semuanya terjadi begitu cepat. Byungchan menarik lengan Jinhyuk yang lemah. Bahkan saat berdiri dan berlari mengikuti Byungchan, Jinhyuk tak sanggup menggenggam buketnya yang kini tergeletak dilantai restoran begitu saja.

Bahkan bunga mawar yang awalnya segar itu kini terlihat layu.

Persis seperti Jinhyuk.

Byungchan menatap pemuda itu hati-hati, memperhatikan sahabatnya yang sedang serius menatapi tanah di taman itu.

Kini Byungchan dan Jinhyuk berada di taman, duduk dikursi kayu tempat dimana tukang martabak biasa berjualan.

Tapi hari ini martabak cinta tutup, seakan tahu segala kejadiaan naas yang sedang terjadi.

"Hyuk, lo..." gapapa? Byungchan ingin mengatakannya, tapi melihat Jinhyuk saat ini, dia sudah tahu jawabannya. "Lo ditolak ya?"

Jinhyuk tak menjawab.

Byungchan menatap cowok itu khawatir. Ia masih mengingat betapa semangatnya dia tadi pagi, mengatakan dengan lantang bahwa ia akan menyatakan perasaannya malam ini.

Tapi melihat Jinhyuk sekarang, Byungchan jadi keingat rumput liar dibelakang rumahnya yang mulai layu karena cuaca yang jelek.

"Hyuk, gue gatau harus apa kalau lo jadi diem kaya gini." Jelas Byungchan mencoba jujur.

Selama ini Jinhyuk adalah orang yang banyak gaya, lebay, suka bertingkah, dan omongannya nggak disaring. Melihat Jinhyuk sedih, Byungchan jadi ikut lemes.

"Hyuk, gue udah coba sebisa mungkin buat bikin lo batalin niat lo nembak dia, tapi kaya yang lo liat, gue telat."

Kali ini Jinhyuk merespon, ia menatap Byungchan dengan sebelah alis yang naik.

"Kenapa lo harus coba batalin niat gue nembak dia?"

"Ya karena dia pasti nolak lo!"

"Kenapa lo mikir kaya gitu?"

Byungchan menatap Jinhyuk bingung, kok anak itu jadi nyolot?

"Ya karena dia udah punya orang lain!"

Jinhyuk menatap Byungchan semakin tajam. "Apa maksud lo? Tau darimana lo? Siapa yang ngasih tau lo kaya gitu?"

Byungchan terdiam. Baru memahami letak permasalahannya. Sepertinya Jinhyuk belum tahu faktanya.

"Jawab, Chan. Siapa yang ngasih tau lo?"

Byungchan mempertimbangkan apa ia harus buka suara atau tidak.

"Choi Byungch-"

"Kak Seungwoo!" Potong Byungchan sebelum Jinhyuk memarahinya lebih lanjut. "Kak Seungwoo yang bilang."

"Tunggu, kenapa Seungwoo bisa tau?"

Byungchan mencibir, mengutuk Jinhyuk yang tidak juga mengerti.

"Karena orang itu kak Seungwoo!" Ucap Byungchan tidak sabar lagi. "Kak Seungwoo sama Kak Wooseok pacaran! Dan selama ini kita cuma orang bego yang naksir sama dua orang yang saling jatuh cinta. Ngerti lo?!"

Jinhyuk terdiam.

Lalu detik berikutnya dia menutup mulutnya dengan gaya berlebihan. Here we go, drama king lee jinhyuk has entered the chat.

"Jadi lo juga dicampakin sama Seungwoo?" ucap Jinhyuk mendadak nggak sedih lagi dan bertransformasi jadi menyebalkan.

"Perasaan tadi lo lagi putus asa kok sekarang malah jadi ngatain gue?"

Jinhyuk tiba-tiba memeluk Byungchan. Hanya sebentar lalu dia melepasnya, dilanjutkan dengan menepuk-nepuk bahu Byungchan.

"Yang sabar ya!"

"Si anj-"

Byungchan menabok kepala Jinhyuk keras-keras.

"Aw kok lo mukul gue?"

"Kok lo udah nggak sedih?"

"Ya gue kaget!" Jawab Jinhyuk masih sebal kepalanya ditabok keras. "Jujur gue lebih kaget denger lo juga dicampakin. Sebenernya tadi tuh gue sedih karena mikir gue harus ngabisin duit buat beliin lo sama Seungwoo tiket all you can eat-"

"DIEM LO!"

Jinhyuk mengatupkan bibirnya. Byungchan mendengus emosi. Dalam hati mengumpati Jinhyuk dengan kasar.

"Ck, tau lo bakal tetep jadi temen bajingan, gue gabakal lari-larian kesini."

Jinhyuk ngakak.

"Ya siapa suruh?"

Byungchan diam.

Jinhyuk diam.

"Chan?"

Masih diam.

Jinhyuk menoel dagu Byungchan main-main, "Dih, ngambek?"

Byungchan masih tak bergeming.

"Jangan ngambek dong! Ayok deh, karena lo dan gue sekarang sama-sama nggak bakal punya pacar, malam ini gue traktir!"

Byungchan mendelik.

"All you can eat?"

Jinhyuk nyengir.

"Ya, asal lo yang bayarin tiket nonton frozen abis makan nanti."

Byungchan nyengir.

"Hm, gue beliin. VIP."






FINAL.

The Dealers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang