Happy Reading and Enjoy ✌🏾
🤍🤍🤍
Bright melihat perubahan di wajah Win, langsung refleks dan berkata, "bahkan pacar ku saja tidak pernah ku perlakuan begitu. Seharusnya kau bangga, karena kau satu-satunya orang yang bisa merasakan betapa nyamannya berada di gendongan punggung ku." Ucap Bright dengan seringainya.
Win merasakan ribuan kupu-kupu terbang di hatinya, mendengar penuturan Bright membuatnya berkali-kali merasakan perasaan itu semakin bertambah. Untuk menghilangkan kegugupan di hatinya, Win hanya mampu menyembunyikan dengan cara mengejek Bright. "Apakah kau baru saja memuji dirimu sendiri?"
"Cih, menyebalkan!" Sambung Win.
"Cepat masuk. Aku sudah lapar!!" Ucap Bright tidak sabaran, tidak ingin berdebat lebih lama lagi dengan Win.
"Selalu saja tidak sabaran." Sarkas Win.
"Let's go." Ucap Win dan menggerakkan tangannya girang seperti anak kecil yang senang mengatakan itu dengan gerakkan tangan. Bright yang melihat tingkah kekanak-kanakan dan lucu Win itu, tanpa sadar sudut bibirnya membentuk senyum tipis. Kalian tidak akan mengetahuinya, bahkan Win yang di sampingnya saja tidak akan menyadari hal tersebut.
☀️☀️☀️
Kini mereka berdua duduk berhadapan. Win melihat menu restoran yang berada ditangannya, memilih makanan apa yang harus dimakan membuatnya bingung sambil memainkan jari telunjuknya di dagunya.
Bright yang melihat Win bingung dengan menu apa yang akan dipilihnya, membuat Bright gemas dan mencubit pipi Win, "akh.., Bright sialan!! Kenapa kau mencubit pipiku? Kau kira pipiku ini bakpaoooo apa? Haaah!!" Kesal Win.
Win mengelus pipinya yang baru saja di cubit oleh Bright. Bright tertawa melihat tingkah Win, dimatanya Win sangat menggemaskan.
"Habisnya aku gemas, memilih makanan untuk dimakan aja begitu lama. Ini terhitung sudah 20 menit ya, Win, kau berkutat dengan buku menu yang ada ditanganmu itu. Cepat, aku lapar tau." Lagi-lagi Bright dengan sifat tidak sabaran miliknya.
Mendengar penuturan panjang Bright, Win melipatkan kedua tangannya di dada dan menatap Bright tajam, "aku bingung harus makan apa!! Tapi, kau jangan mencubit pipiku juga kali, B sialan!!"
Bright yang mendengar kekesalan Win hanya bisa tertawa kencang, membuat pengunjung yang lain melihat ke arah mereka.
"Bright sialan, diam!! Pengunjung yang lain terus melihat kearah kita. Stop membuat ku malu." Ucap Win kesal dan menatap tajam Bright.
Bright yang melihat atmosfer mencekam dari tatapan para pengunjung menghentikan tawanya dan meminta maaf kepada para pengunjung.
"Aku mau makan nasi goreng telur dadar dan minumannya ice cola. Kau mau pesan apa, B?"
"Akhirnya kau bisa menentukan apa yang akan kau makan, pilihanku sama denganmu, Win."
"Iihk.., niru-niruuuu." Win menjulurkan lidahnya membuat muka konyol sehingga Bright merasa gemas dengan tingkah kekanakan Win.
"Jangan sampai aku cubit pipimu lagi, ya." Ancam Bright, memulai ancang-ancang.
"Sebelum kau cubit, ku gigit tanganmu. Rawrrr." Ancam balik Win dengan tampang sangarnya, —yang mana semakin membuatnya terlihat lebih menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER TO FAR [BrightWin✔️]
Fanfiction⚠️ story bxb, homophobic jangan mendekat. ⚠️ baku, non baku. ⚠️ drama, cringe. Bright dan Win sudah bersahabat dari SMP hingga mereka duduk di bangku perkuliahan ±6 tahun sudah. Win pikir semua perhatian Bright terhadapnya adalah suatu yang istimewa...