Happy Reading and Enjoy ✌🏾
🤍🤍🤍
Langit senja yang awalnya menghiasi sore hari ini, tergantikan oleh hujan deras yang begitu terasa mendadak kedatangannya. Seorang pemuda berteduh di supermarket tidak jauh dari daerah condonya. Setelah membeli beberapa makanan ringan untuk dirinya, ia mendangakkan kepalanya melihat hujan yang turun secara mendadak sore ini. Memeluk setengah badannya merasa kedinginan yang begitu menusuk di kulitnya.
"Aish.., kenapa hujan harus turun sekarang sih!?" Gerutunya melihat hujan yang semakin deras. "Kalau tau begini, aku membawa payung tadi."
Sebuah mobil berhenti tepat dihadapannya. Melihat secara jelas siapa pemilik mobil tersebut. "Sepertinya, aku mengenali mobil itu." Pikir pemuda itu.
Seorang wanita cantik turun dari samping kursi pengemudi. Melihat seseorang di hadapannya dan tersenyum ke arah pemuda yang masih melihat ke arah mobil tersebut.
"Win." Panggilnya mengetahui pemuda tersebut.
"Eh, Love?" Win sang pemuda tersebut, langsung membalas sapaan Love sambil tersenyum.
"Kau disini dengan siapa?" Tanya Win lagi, ketika melihat Love keluar sendirian dari mobil yang ditumpanginya.
Love tersenyum, "dengan Bri." Kata Love melembut.
Mendengar nama itu membuat Win merasakan kerinduan yang amat mendalam. Menatap sendu Love yang kini menatapnya, "oh. Kalian habis berkencan?" Tanyanya kembali.
"Tidak. Kami hanya pergi ke panti untuk menyumbangkan barang-barang couple ketika kami masih bersama." Jawab Love tersenyum ke arah Win.
Win mengerutkan alisnya, bingung atas apa yang diucapkan gadis di depannya ini. Love melihat wajah kebingungan Win, spontan menggenggam tangan Win dan berkata, "Win, semoga hatimu tidak pernah berubah ya. Jika suatu saat nanti ada seseorang seperti dia berjuang demi mendapatkanmu, setelah dia sadar atas perasaannya." Ucap Love sambil tersenyum.
"Dia?" Tanya Win semakin bingung.
"Iya. Dia." Ucap Love meninggalkan Win dan masuk ke dalam supermarket.
☀️☀️☀️
Bright sedari tadi melihat interaksi antara Love dan Win di dalam mobil miliknya, merasakan ketidaksukaan ketika Love menggenggam kedua tangan Win. Bukan dia cemburu atas Love, lebih tepatnya dia tidak suka orang lain menyentuh Win selain dirinya. Atau mungkin dirinya cemburu atas Win?
Bright mengacak surai rambutnya dengan kasar, melihat orang yang beberapa bulan ini menghantui pikirannya. Menatap Win penuh dengan kerinduan. Ingin rasanya Bright berlari dan memeluk Win, melepaskan semua kerinduan yang ia rasakan.
"Sesakit ini menahan rindu, Win?" Ucapnya pada dirinya. "Aku sangat merindukanmu. Ingin rasanya aku berlari dan memelukmu." Sambungnya, sambil melihat ke arah Win yang terhalang kaca mobil.
Win mengetahui Bright berada di dalam mobil tersebut dan enggan untuk turun, mengalihkan tatapannya ke bawah. "Mungkin, pura-pura bersikap tidak tau, lebih baik." Pikir Win.
Love keluar dari supermarket tersebut setelah membeli beberapa kebutuhannya. Melihat Win yang masih berteduh, pergi menghampiri Win.
"Win, bagaimana kalau kau pulang denganku dan Bright?" Tawar Love bermaksud mengajak Win pulang bersama.
Win terkejut mendengar tawaran Love. Ia akan merasa canggung yang luar biasa jika berada dalam satu mobil bersama keduanya, menolak sehalus mungkin tawaran Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER TO FAR [BrightWin✔️]
Fanfiction⚠️ story bxb, homophobic jangan mendekat. ⚠️ baku, non baku. ⚠️ drama, cringe. Bright dan Win sudah bersahabat dari SMP hingga mereka duduk di bangku perkuliahan ±6 tahun sudah. Win pikir semua perhatian Bright terhadapnya adalah suatu yang istimewa...