Ulang Tahun

23 1 0
                                    

Sebelum usia perak, aku merasa kesal kala sahabat-sahabat atau keluarga tidak mengucapkan selamat ulang tahun.

Tapi, melewati keperakkan itu, aku bersyukur tidak menerima ucapan ultah.

Tak perlu aku merasa malu dan takut pada angka yang semakin membesar.

Aku makin tua dan sisa usia terus berkurang.

Biar aku sendiri yang diam-diam menangisi angka dan tuntutan di balik itu.

Aku juga memahami bahwa prioritasku beda dengan orang lain.

Tanggal lahir aka ulang tahun menurutku adalah cara mengingat seseorang, tapi orang lain tidak sepertiku.

Mereka memilih cara lain untuk menyampaikan perasaan mereka, yang bukan caraku.

Butuh beberapa ulang tahunku yang terlupakan oleh mereka untuk membuatku sadar, selama ini aku hanya membenarkan prinsipku dan buta pada prinsip orang lain.

Caraku ya caraku, mereka ya punya cara sendiri.

Ah, apa aku sudah semakin dewasa karena menemukan kedamaian dalam menyikapi perbedaan prinsip?

Padahal sekadar ulang tahun, tapi jawabannya baru muncul sekarang.

270318

Puisi AbsurbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang