Jika materi adalah tolak ukur keberhasilan
Maka, aku adalah produk gagal
Jika akademik adalah cermin kesuksesan
Maka, aku hanyalah orang yang kalahJika nilai hanya diukur dari tampilan luar
Mengabaikan air mata atau doa yang tersembunyi
Maka, apa hanya cemoohan dan simpati yang dihadiahkan?Sesuatu menggerogoti dalamku
Rasa optimis tentang mimpi pun menipis
Benakku memuntahkan tanya,
"Jika tidak berhasil, bagaimana?"Saat ini aku bisa jawab, "Lihat saja nanti."
Tapi, aku terus mencari jawaban
Dan berakhir dengan, "Tak ada jalan lain kecuali berhasil."Kekeraskepalaan ini akan memaksa, melecut diri
Meski membawa keraguan akan masa depan
Dengan itu, aku tahu diriku memiliki impian besar hingga seluruh diri takut
Jika impian itu kecil, tidak mungkin setakut ituKepesimisan ini mengaburkan, ingin menyerah
Tapi aku menengok catatan mimpi
Aku yang dulu tidak berkhayal selain kesuksesan
Menyugestikan diri adalah langkah setelah nyaris mundur
"Ayo, sedikit lagi."