☾⋆*・゚:⋆*・゚:✧*⋆.*:・゚✧.: ⋆*・゚: .⋆ ☾
Chapter 3: The law?
· · ──────·本·──────· ·
Jaehyun × Jungwoo
Malam ini Jungwoo samasekali tidak bisa tidur. Matanya terpejam namun pikirannya melalang buana. Pria itu masih memikirkan sesuatu yang i abaca di novelnya tadi. Jungwoo sempat bertanya apakah ia suka membaca buku dan Jaehyun menjawab Jungwoo sangat suka membaca buku dan kebanyakan buku hukum. Tentu saja karena profesinya yang sebagai seorang pengacara mengharuskannya membaca banyak buku hukum untuk memperluas pengetahuannya.
Novel yang ada ditangannya tadi adalah salah satu kesukaan Jungwoo, buku itu selalu dibaca ulang Jungwoo. Lalu ia mengasumsikan bahwa ia sendiri yang menulis itu saat ia belum hilang ingatan. Tentu saja, memang siapa lagi yang akan memberikan catatan di penanda batas buku kalau bukan dirinya sendiri?.
Tapi kenapa?
Apa alasannya?
Kenapa ia harus lari dari Jaehyun?.
Kenapa ia menuliskan itu seolah-olah ia tahu masa depan.
Terlalu banyak yang ingin diketahui.
Jungwoo menggigit bibir bawahnya lalu melirik Jaehyun yang ada disampingnya. Pria itu tidur dengan lengan yang melingkari pinggang Jungwoo. Dengan hati-hati ia menyingkirkan tangan sang suami. Dengan hati-hati pula pria manis itu meninggalkan kamarnya dan memasuki sebuah ruangan. Jaehyun bilang ruangan ini ia gunakan untuk bekerja sementara milik Jaehyun berada disebelahnya.
Jungwoo menatap berkas-berkas yang banyak disana. Tangan putihnya mencari-cari hal yang ia kira akan membantu menjawab pertanyaannya. Ia tak bisa hanya berdiam diri dan menunggu Jaehyun menjelaskan semuanya. Jujur saja Jungwoo agak sulit memercayai Jaehyun, meskipun ia adalah suaminya Jaehyun masih terasa asing untuk Jungwoo.
Lalu fakta bahwa Jaehyun menyelingkuhinya juga membuat Jungwoo ragu untuk memercayai Jaehyun.
Ia membuka laci-laci miliknya dan menemukan sebuah foto. Itu adalah fotonya bersama Jaehyun dan kakaknya Taemin. Pria itu membalik fotonya.
"Bersama kakakku tersayang" bacanya dengan raut yang penasaran.
"Jungwoo?". Jungwoo buru-buru memasukkan foto itu kedalam laci dan berbalik kearah sumber suara.
"Aku tidak menemukanmu di sebelahku" Jaehyun berbicara dengan suara serak dan pria itu mencoba mengucek matanya untuk memperelas pengheliatannya. Dengan wajah mengantuknya menghampiri Jungwoo yang masih duduk di meja kerjanya.
"Apa yang kau lakukan?" laki-laki yang merupakan suami Jungwoo itu menguap beberapa kali.
"Aku tak bisa tidur" Jungwoo tersenyum canggung, sekali lagi ia belum terbiasa dengan status barunya sebagai suami orang.
Jaehyun menatap sekelilingnya dengan raut bingung.
"Kau tidak bisa tidur dan malah ke ruangan ini?"
"Jaehyun-ssi" Jungwoo berdiri dari duduknya ia menatap Jaehyun dengan ekspresi penasaran.
"Hm?" Jaehyun memeluk Jungwoo dan meletakkan kepalanya di ceruk leher Jungwoo. Pria itu menghirup aroma yang menjadi candunya.
"Kau bilang aku adalah pengacara kan?" jungwoo hanya diam, pria itu ragu ingin membalas pelukan Jaehyun atau tidak.
"Eum" gumam Jaehyun lagi mengeratkan pelukannya di tubuh Jungwoo.
"Apa aku bekerja sendiri atau di firma hukum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory - Jaewoo [Tahap Revisi]
Fiksi Remaja[Jaewoo] - Baku (on going) Jungwoo terbangun dengan keadaan bingung. Seseorang bernama Jaehyun mengaku sebagai suaminya. Tapi suatu pagi pria itu menemukan catatan dari buku yang sering ia baca "Lari Kim Jungwoo. Kau harus lari dari Jung Jaehyun ba...