***
Jane mulai mengerjakan soal-soal dengan lancar, gadis itu mengurung niatnya untuk memberikan kartu palajar milik Jingga sekarang. bukan tanpa alasan , ia hanya tak mau ditegur guru seperti kemarin saat ketauan mengamati jawaban milik cowok disampingnya itu.
Tepat pukul 11.30 wib, Tak terasa 3 mapel hari ini sudah dilewatinya dengan lancar.
Seluruh siswa Garuda berhamburan keluar kelas menuju parkiran atau gerbang utama sekolah, untuk pulang kerumah masing-masing." JINGGA" panggil Jane berteriak,
Tiara yang berada disampingnya hanya mengerutkan dahi , bingung."elo kenal dia?" tanya Tiara penasaran.
Jane tak menjawab ia yang melihat Jingga menghentikan langkahnya langsung menarik tangan Tiara ,menghampiri laki-laki tampan itu.
"nama lo Jingga kan?" tanya Jane basa basi
Jane hanya mendapatkan satu anggukan dari Jingga sebagai respon, tak ada ekspresi apapun yang diberikan cowok itu, ia hanya menatap Jane dingin.
"tadi Lala nemu ini dilapangan, dia nitip ke gue" Jelas Jane sambil memberikan Kartu pelajar itu kepada yang punya.
Jinga mengambil kartu itu dan lagi-lagi hanya anggukan kecil yang didapat Jane.
Gadis itu ikut menganggukan kepala."kenapa lo cuma ngangguk-angguk doang?, tapi gapapa, kenalin gue Jane" ucap Jane sambil mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan.
Kali ini Jingga tak mengangguk lagi ,ia menerima jabatan tangan Jane sebentar kemudian pergi meninggalkan 2 gadis cantik itu.
"Anjir,, ga punya suara" cetus Tiara asal.
"ada ya cowok kayak gitu,, ngomong ga bayar aja pelit apa lagi kalo bayar" lanjut Tiara memaki Jingga.Tak ada balasan dari Jane, Tiara yang sebelumnya menatap punggung Jingga yang mulai menjauh, kini memutar bola matanya menatap Jane.
Jane masih sibuk menatap tajam Punggung Jingga yang makin lama makin tak terlihat.
"gue harus bisa dapetin dia" gerutu Jane yang dapat didengar jelas oleh Tiara."lo gila? " tanya Tiara sambil menggoncangkan pelan bahu Jane.
Jane menggelengkan kepalanya yakin.
"kalo lo tau kenyataanya dia bisu baru tau rasa lo" Ucap Tiara asal."gue pernah denger dia ngomong waktu dikelas, ga mungkin dia bisu" balas Jane sambil tersenyum.
"serah lo Jane,, tapi gapapa, ganteng banget tu cowok, gue dukung lo deh" ucap Tiara akhirnya.
"nah gitu dong,, baru namanya sahabat gue" Jane langsung memeluk Tiara dari samping.
"udah ayok pulang,, eh lo naik apa?" tanya Tiara sambil merangkul pundak Jane. Mereka berjalan menuju gerbang utama.
"dijemput kak Rangga" jawab Jane
"what?.. Kakak lo pulang?" Tanya Tiara kaget. Jane hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Tiara karena ia tau bahwa sahabatnya ini terobsesi dengan kakaknya.
"kenapa lo gak ngomong ama gue, gue kan udah kangen banget" Tiara mulai melepaskan tanganya dari pundak Jane.
"emang lo siapa?" tanya Jane dengan senyum jailnya.
"ohh,,, awas aja ya, gue bisa kok dapetin mas Rangga tanpa bantuan lo" Tiara mulai merajuk.
"hahahhah,,, iya-iya gak bakal gue bantuin" ucap Jane dan mulai berjalan lebih cepat meninggalkan Tiara.
"JANITTA" teriak Tiara gemes,, gadis itu langsung berlari menyusul Jane.
Sesampainya pintu gerbang ternyata sudah ada Rangga yang duduk didepan mobil dengan HP ditangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga
أدب المراهقين"udah lah, dari pada cuma nyakitin mending tinggalin" ucap salah satu kawan sebangku Jane "nggak bisa, dia itu seperti Senja, indah tapi tak pasti, dan gue mau buat indah itu menjadi pasti, biar nggak kayak senja lagi" " serah lu " Hapyy reading😊