"kak, kamu beneran sukakan sama Tiara"
Tanya Jane kepada Rangga yang tengah fokus menyetir."kenapa kamu tiba-tiba tanyaan soal Tiara?" Tanya Rangga balik.
"tanya aja, Tiara kan sahabat Jane. Jane harus tau dong" Jawab Jane.
"dijalani aja dulu" Ucap Rangga pelan.
"cowok tu harusnya ngasih kepastian, jangan gantung gitu jawabanya. Iya-iya nggak-nggak" ucap Jane sedikit kesal dengan kakaknya.
"ya memang harus dijalani dulu, kalo aku bilang nggak atau iya, nantinya nyesel gimana?"
"soal nanti itu urusan belakangan kak"
"ini nih kalo ngomong ama bocah, masih labil"
Rangga menghentikan mobilnya didepan gerbang utama SMA Garuda.
"ya setidaknya kasih kepastian lah buat Tiara."Ucap Jane sambil merapikan seragamnya yang sedikit lecek.
"udah kamu diem aja, biar kakak yg ngomong langsung ama Tiara." putus Rangga akhirnya.
"udah masuk gih" suruh Rangga.Jane hanya mengangguk dan keluar dari mobil.
"Heh,, gak sopan" cetus Rangga setelah menurunkan kaca jendela penumpang.
Jane yang sebelumnya sudah berjalan langsung menghentikan langkahnya dan menyengir kuda.Ia sudah faham betul dimana letak kesalahanya, Jane buru-buru kembali lagi dan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan kakaknya lewat jendela yang terbuka.
"Jane pamit kak, Assalamualaikum" ucap Jane yang dimanis-maniskan ketika mengucapkan salam.
"waalaikumsalm, kebiasaan buruk tuh harus ditinggal" pesan Rangga. Jane hanya mengangguk dan kemudian pergi masuk kedalam sekolahannya.
"hay,, prinses ku" ucap seseorang yang tiba-tiba mendampingi langkah Jane. Gadis itu membuang muka muak melihat cowok disebelahnya ini.
"Jangan jutek-jutek dong" ucap Cowok itu sambil mencolek dagu Jane.
"gak usah pegang-pegang " Jane langsung menepis kasar tangan cowok itu.
"kenapa? aku kan pacar kamu" ucap cowok itu santai.
"Kevin, apa kepala lo perlu dilindes truk tronton dulu biar lo inget?" ucap Jane jengkel.
"hah?, tega bener lo ama pacar sendiri" kata Kevin sok sedih. Jane menghentikan langkahnya dan menatap wajah putih kevin. Cowok dengan rambut coklat tua itu memang tampan,tapi ia sudah mematahkan hati cewek secantik Jane.
"pacar pala lo peang, lo lupa 1 minggu yang lalu, pas gue lagi ultah lo malah seneng-seneng sama cewek lain. Gue ingetin kalo lo lupa." tegas Jane
"itu salah faham sayang"
"dan satu lagi, gue sudah menganggap hubungan kita selesai ketika lo memilih berhianat sama omongan lo sendiri"
Jane berniat melangkah kan pergi, tapi naas tangan kecil itu berhasil ditahan Kevin.
"lepasin" Jane mencoba menghentakan tangannya.
"nggak akan, sebelum kita kayak dulu lagi aku gak akan lepasin tangan lo" ucap Kevin mempererat genggamanya.
"Jangan kasar dong sama cewek" cetus Aldo yang langsung melepaskan paksa tangan Kevin dari Jane.
"uhh,, pahlawanya dateng" ucap Kevin
"iya Aldo pahlawan gue, dari pada lo bisanya nyakitin doang" ucap Jane yang langsung memeluk lengan Aldo.
"ini nih, yang bikin gue curiga dari dulu, gak mungkin kan cewek ama cowok cuma sahabatan?" ucap Kevin tersenyum sinis
"eh bro, udah dikasih apa aja lo ama dia? " tanya kevin ke Aldo dengan gaya mata melirik ke arah Jane.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga
Novela Juvenil"udah lah, dari pada cuma nyakitin mending tinggalin" ucap salah satu kawan sebangku Jane "nggak bisa, dia itu seperti Senja, indah tapi tak pasti, dan gue mau buat indah itu menjadi pasti, biar nggak kayak senja lagi" " serah lu " Hapyy reading😊