2. Jeno?

12 3 0
                                    



Mina, Aryn, dan Sana sedang duduk di taman dekat lapangan basket yang langsung berseberangan dengan koridor kelas 12. Mata Sana menangkap gelagat dari geng OSIS. Ya sebenarnya bukan geng namun karena mereka sering berjalan beriringan seantero sekolah sudah menyebutnya geng OSIS.

"Eh San, ngapain senyum gajelas gitu?" Tanya Aryn penasaran.

"Eh Lo gak liat apa tuh?? Ada kak Taeyong ganteng banget." Tunjuk Sana ke arah koridor kelas 12 dan mendapati Taeyong, Jeno, Johnny, dan Lucas senda

ng berjalan.

"Eh ada kak Lucas juga!!" Pekik keras Sana, sampai geng tersebut mendengar dan menoleh ke arah 3 cewek itu.

Sontak Mina dan Aryn membekap mulut Sana yang telah membuat anggota OSIS menoleh.

"Malu goblo!! Ini kawan sapa sihhh." Seru Aryn kepada Sana. Dan sana hanya menyengir kuda.

Tanpa aba-aba ternyata geng OSIS berjalan menuju tempat mereka duduk, eh-

"Eh mereka kesini ya!?? Anjir anjir anjir!!"
Mina sangat gugup, Aryn dan Sana memasang muka biasa saja. Padahal gugupnya menyamai Mina. Bukan masalah apa-apa. Mereka hanya tampan melewati batasan.

"Eh dek Sana, ngapain?" Itu suara Johnny. Sontak ketiganya mendongak. Sana yang di tanya memasang wajah cengo nya. Kok bisa kenal?

"Eh- lagi duduk aja kak hehe"
Jawab Sana gugup.

"Eh Aryn kemaren Mark maen ya?" Ini suara Taeyong. Ia memang teman kecil Mark dan Aryn. Ia juga tetangga Aryn, rumahnya hanya terpaut 5 rumah dari rumah Aryn. Sebenarnya umur mereka hanya terpaut 1 tahun, namun panggilannya hanya nama saja tanpa embel-embel kak atau abang.

"Iya. Kok tau Yong?" Tanya Aryn.

"Iya kmaren gue liat mobil dia."

Aryn mengangguk kan kepalanya paham.

"Yaudah ya mau ke kantin dulu. Jangan nakal Ryn." Kata Taeyong sambil mengacak gemas rambut aryn.

"Jahat Lo Yong ah!!" Seru Aryn.

Mina yang sudah ke geeran dikira mau disapa. Ternyata salah. Mereka mau ke kantin, karena memang jalan menuju kantin tepat di belakang mereka.

"Kok Lo Deket gitu si sama kak Taeyong Ryn?" Tanya Sana dengan agak kesal. Pasalnya dia sangat mengagumi Taeyong. Taeyong itu ganteng, pinter, ketos. Kata sana.

"Gue sama Taeyong itu temen dari kecil. Jangan salah paham elah." Jelas Aryn.

Kedua temannya ber- oh ria.

🌻

Aryn sedang dikelas. Kantuk yang menyerangnya membuat kepalanya diletakkan ke meja. Ia mengambil ponsel yang ada di saku bajunya. Melihat ada notifikasi dari Renjun membuat matanya kembali segar.


RenjunH
-Ryn?

ArynK
-knapa njun?
-masih ada guru nih.

RenjunH
-seneng ya abis ketemu gebetan?

Hah?? Apaan nih? Kok bisanya?

ArinK
-hah?
-apasih njun?

Pesannya tak kunjung di baca oleh Renjun. Ia gelisah bingung. Hingga pak Sehun melihatnya.

"Aryn kenapa? Bapak sedang menjelaskan lho."

"Eh- m-maaf pak, saya ijin ke toilet sebentar pak." Alibi Aryn. Padahal dia sangat gugup dan ingin sekali bertemu Renjun karena pesannya tak kunjung di baca.

Between Them //On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang