Guru, bukanlah hanya tentang jabatan yang tinggi dan pekerjaan yang stabil. Guru adalah tentang seni, belajar perihal bagaimana memanusiakan manusia lain yang awam akan pengetahuan.Bagi seorang Lee Minho, guru ada tentang bagaimana ia membimbing orang lain agar mampu berdamai dengan diri mereka.
Kemudian disini-
Ia membantu sekumpul remaja delapan belas tahun yang tengah terombang - ambing dalam proses pencarian jati diri mereka.
Dan peleburan adalah salah satu prosesnya.
.
.
.
.
.
.
"Hwang Hyunjin dan Kim Seungmin? Hmm- perpaduan yang menarik."
•••
Berjalan dengan tergesa, Renjun mengedarkan pandangannya guna mencari Seungmin. Sesekali ia berteriak memanggil nama pemuda itu.
Sungguh, ia merasa dongkol sekali pada Hyunjin yang sudah menyakiti perasaan orang lain sepagi ini. Dan parahnya orang itu adalah anak baru yang akan jadi teman sekamarnya untuk ke depannya.
Bodoh, benar.
Seolah ada bola lampu yang muncul di atas kepalanya, Renjun menjetikkan jari. Kemudian segera memacu larinya menuju lantai tiga, ke satu tempat yang paling mungkin Seungmin tuju selain kamarnya.
Perpustakaan.
Pintu ruangan itu terbuka, menandakkan kalau firasatnya benar. Renjun membawa langkahnya masuk, kemudian menelusuri tiap sisi ruangan demi menemukan keberadaan Seungmin.
Ia hampir saja menyerah jika saja sebuah isak tangis dari celah antara dua rak buku paling ujung tak mengalun memasukki pendengaran. Renjun memelankan langkah disana, was - was kalau itu bukan suara Seungmin.
Namun - ia terkesiap sekaligus bernafas lega, tatkala yang ddidapatnya adalah pemandangan Seungmin yang tengah meringkuk dengan seseorang mengusap pelan puncak kepalanya. Mencoba memberi ketenangan pada remaja yang sedang menangis.
"Minho hyung..." Renjun bergumam pelan. Ia memutuskan untuk bersembunyi di balik rak, tak ingin mengganggu.
"Sudah, jangan menangis lagi ya?" kata Minho.
"Hiks- apakah aku semengganggu itu? Kenapa semua orang menganggapku begitu?"
"Apa maksudmu?"
"Teman sekamarku bilang kalau aku pengganggu, apakah itu benar?"
Minho menatap Seungmin iba saat remaja itu bertutur dengan nada penuh keputusasaan.
Mencelos, Renjun mengepalkan telapak tangan erat saat mendengar Seungmin berkata dengan suara tersendat.
KAMU SEDANG MEMBACA
;goodbye eighteen | skz x nct x tbz
Mystery / Thrillerseungmin dititipkan ke sebuah akademi di pulau pribadi milik sahabat ayahnya. tujuh pemuda yang ia temui berkata dunia luar berbahaya untuk mereka. "satu, aku bukan pembunuh. dua, mereka ingin melindungi kita." tapi - apakah seungmin bisa mempercaya...