;farewell to the noises

254 29 10
                                    

—no matter how far away, even if i'll be crushedi'm waiting for God's willit is destiny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—no matter how far away,
even if i'll be crushed
i'm waiting for God's will
it is destiny

Girls' Generation; Divine






•••

Liburan musim panas.

Di kamus kehidupannya, Seungmin tak pernah mengenal kata berlibur dengan teman - teman.

Terutama setelah pindah ke SMA dimana tempatnya bersekolah saat ini. Seungmin merasakannya, dimana setiap hari tampaknya semua orang semakin membencinya untuk alasan yang bahkan tak ia ketahui.

Sebenarnya kata kasar dan sikap sarkas seperti yang Sunwoo tunjukkan di hari terakhir sebelum liburan kemarin kerap Seungmin dapati sejak minggu pertamanya menjadi murid disana.

Musim panas selalu ia habiskan hanya bersama keluarganya saja. Biasanya keluarga kecil itu akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Jika tidak memungkinkan, pantai  atau kemah kecil sudah cukup.

Namun — rupanya kali ini Seungmin harus menelan pil pahit, ketika janji yang ayah - anak keluarga Kim itu buat tak bisa terlaksana.

Nyatanya, ia malah harus menghabiskan waktu liburannya seorang diri. Sebuah liburan yang sang ayah gadang - gadang akan membuatnya senang. Di sebuah pulau pribadi milik sahabat Tuan Kim.

Siapa namanya? Ah, Tuan Bang kalau Seungmin tak salah dengar.

"Ibu, apa aku akan benar - benar mendapat teman disana?" tanya Seungmin pada Nyonya Kim yang duduk di sampingnya.

Iya, perempuan memilih duduk di kursi penumpang belakang guna menemani Seungmin dibanding bersama suaminya di depan.

"Tentu saja, nak. Kau tidak perlu khawatir, disana ada banyak orang yang akan jadi temanmu." jawab Nyonya Kim.

Yang termuda menggigit bibir bawahnya, ia merutuki dirinya sendiri yang selalu diliputi kegelisahan jika telah mendengar kata teman.

Ingin rasanya ia kembali saja, pulang ke rumah mewah keluarga Kim lalu memeluk boneka puppy kesayangannya.

Namun — Seungmin sadar kini ia sudah cukup dewasa untuk tidak merengek lagi dan memaksakan kehendak pada kedua orang tuanya. Ia tak boleh lagi menjalani hidup dimana semua yang ia inginkan harus mendapat jawaban 'ya', ia harus menghadapi kenyataan bahwa ia akan berpisah dengan orang  tuanya selama beberapa waktu ke depan.

Seungmin mengalihkan atensinya, memandang jalanan di luar melalui kaca jendela yang diturunkan. Nafasnya ia tarik kemudian hembuskan secara pelan, menikmati angin sepoi yang membelai rambutnya.

"Indah sekali," ia bergumam bersamaan sebuah kurva terbentuk di bibirnya.

Ada langit biru di atas sana, kicau burung menandakan mereka tengah mengepakkan sayap di udara bermandikan sinar mayapada.

;goodbye eighteen | skz x nct x tbzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang