•••
'tok! tok! tok!'
Hal yang pertama dilakukan Seungmin adalah mengetuk daun pintu di hadapannya sebagai rasa hormat. Ia tak mau dianggap tidak sopan karena membuka kamar orang sembarangan.
Bagaimanapun juga Seungmin tak akan menghuni kamar itu seorang diri. Seseorang telah memiliki kamar itu terlebih dahulu, dan Seungmin ingin menunjukkan kesan yang baik pada teman sekamarnya itu.
"Eh? Apa tidak ada orang?" gumam Seungmin. Ia mengetuknya sekali lagi, siapa tahu orang yang ada di dalam kamar itu memang tak mendengarnya.
Tapi, nihil. Tak ada jawaban dari orang di dalam sana.
Karena tak kunjung mendapat respon, Seungmin memilih membuka sendiri pintu kamar itu dengan kunci yang tadi diberikan oleh Doyoung. Seungmin sedikit melongokkan kepalanya ke dalam sebelum kemudian melangkahkan kakinya masuk bersama koper di genggamannya.
"Kosong ternyata."
"Tidak buruk," ujar Seungmin begitu memasukki kamarnya.
Seungmin menaruh kopernya di sisi tempat tidur yang kosong lalu mendudukkan diri disana. Pandangannya ia edarkan ke seisi ruangan, cukup luas dengan jendela lumayan besar yang menghadap langsung ke laut.
Kamar itu dibagi menjadi dua sisi yang dibatasi dengan tirai sebagai pembatasnya. Di setiap sisi terdapat satu tempat tidur single - size, nakas, meja belajar serta lemari pakaian kecil. Hampir lupa, Seungmin juga mendapati sebuah pintu yang ia yakini merupakan kamar mandi.
Lebih dari itu, Seungmin berdecak kagum. Ia menyimpulkan kalau yang menempati kamar itu merupakan seseorang yang sangat terorganisir. Lihatlah, semua barang di kamar itu benar - benar bersih dan rapi.
Kemudian, sebuah foto yang terpajang di nakas mengalihkan perhatian Seungmin. Dimana terdapat dua orang pemuda berpose bersama di pantai dengan senyum bulan sabit mereka.
"Mana yang teman sekamarku ya?" tanya Seungmin pada dirinya sendiri. Menerka - nerka siapakah diantara dua orang dalam foto tersebut yang merupakan teman sekamarnya.
"Jangan menyentuh barangku sembarangan." suara itu masuk ke pendengaran Seungmin bersamaan dengan tangan seseorang meraih pergelangannya, mencegahnya menyentuh foto itu.
"M - maaf, a - aku sudah lancang." Seungmin gelagapan, menundukkan badannya berkali - kali mengharap maaf. Ia bahkan tak menyadari kapan pemuda tinggi itu masuk.
Untuk sesaat Seungmin terdiam, ia memandangi punggung orang itu. Berniat menyapa, yang meskipun pada akhirnya tak direspon dengan pantas.
"Eum — kenalkan, namaku Kim Seungmin. Boleh tahu nam—"
"Hwang Hyunjin." ujar pemuda dengan tahi lalat di bawah mata itu, memotong ucapan Seungmin dengan cepat.
Uluran tangan Seungmin hanya dibalas oleh angin yang masuk lewat ventilasi di atas jendela. Seungmin menarik tangannya kembali ke sisi badan, melupakan niatnya untuk berjabat, berkenalan layaknya seorang teman baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
;goodbye eighteen | skz x nct x tbz
Mystery / Thrillerseungmin dititipkan ke sebuah akademi di pulau pribadi milik sahabat ayahnya. tujuh pemuda yang ia temui berkata dunia luar berbahaya untuk mereka. "satu, aku bukan pembunuh. dua, mereka ingin melindungi kita." tapi - apakah seungmin bisa mempercaya...