Bagaimana jika sedikit membuatmu kesal, tidak apa bukan?
_GitaAnjali
°°°
Ada yang tahu? Kenapa Minggu ke Senin cepat, tapi Senin ke minggu sangat lama?
Itu juga yang sedang di rasakan Anjali, baru saja kemaren ia dan Rama pergi jalan-jalan tapi hari ini mereka sudah sibuk lagi.
"Sekolah yang rajin!" Ucapan Rama membuyarkan lamunannya.
"Siap Abang!" Anjali memberi hormat, seolah abangnya ini adalah komandan.
Tapi siapa yang tidak mengira? Amara Danu memiliki badan yang tegap, mungkin saja Abang nya ini mempunyai roti sobek! Tapi Anjali tidak pernah tahu! Bagaimana akan tahu? kalau di depannya saja bersikap semanis ini:
Mungkin foto ini mewakili sikap manisnya Rama terhadap Anjali!"Anjali pergi dulu! Abang hati-hati ya! Doain doi cepat peka" kekeh Anjali lalu pergi dari hadapan Rama.
Rama yang tahu mood adiknya sedang baik, tidak ingin menghancurkannya! Benar, selepas kemaren Anjali menceritakan ia menyukai seseorang dan meminta untuk mengijinkannya!
Setelah mengizinkannya ia malah tidak boleh mengetahui namanya? katanya tunggu Anjali yang membawakannya, dasar Anjali polos, batin Rama.
°°°
Pelajaran berlangsung sangat lama, ini lah yang Anjali tidak suka! Sudah Senin ada mapel sejarah, tau kan? Sejarah tuh identik dengan cerita yang panjang bikin ngantuk! Dan setelah ini ada mapel matematika! "Aishh!"
"Ngantuk!"
"Ha!"
"Ngantuk!"
Itulah yang Anjali dengar dari mulut Dara,
Bahkan setelah guru sejarah itu keluar, dan Pak Toto selaku guru matematikanya datang! Anjali mendengar sahabatnya lagi bergumam.
"Pusing!"
"Itu dari mana si An kok dari 3 jadi 9!" Kini Dara bertanya.
"3 pangkat 2 Dar" jawab Anjali masih fokus ke arah papan tulis.
"is itu orang di depan nulis terus gak bosen apa ya! Kapan aku paham jadinya!" Gerutu Dara yang terus menyumpah Pak Toto agar cepat berakhir.
Setelah kurang lebih 2 jam, guru matematika itu akhirnya keluar. Satu kelas menghembuskan nafasnya kasar.
"Asli ngebul ini kepala ku!" Teriak Lastri bahasa nya memang campur Jawa, tapi tenang satu kelas paham apa yang diucapkan.
"Aku ngantuk malah!" Sahut Amanda santai.
"Iyalah orang dari tadi si Manda tidur! Enak ya! Si Pipit nutupin kamu!" Dara langsung ikut menyahut.
"Hehe" Manda hanya terkekeh lalu menampakan cengiran khasnya.
"Ayuk kantin An!" Bukan pertanyaan yang Dara lontarkan tapi pernyataan, jadi mau tak mau Anjali mengikutinya.
Tepat di depan kelasnya Anjali bisa melihat, kelas Arjun di sana tengah praktek kejuruan.
Ia memutuskan untuk melihatnya, dan yaps! mudah sekali, Selain kelasnya yang berada di lantai dua dan di depannya ini ada bengkel untuk anak-anak Otomotif.
"Lihat Dar, Aishh! Arjun cool banget"
"Pakai wearpak ditambah ada bekas oli di bajunya, meleleh aku dar!"
"Itu comel banget, iss wajahnya jadi tambah imut kan dar!"
"Pegangin aku Dar, takut jatuh dan tenggelam ke pesona Arjun!"
Dara memutar bola matanya malas, sudah ia duga temannya ini sedikit tidak waras.
Dari sana Arjun sadar ada yang memperhatikan, tak sengaja juga tatapannya bertemu dengan Anjali.
Bener udah gila! Masa tuh cewek senyum-senyum gak jelas gitu! "Astaghfirullah" gumam Arjun.
Anjali yang sadar akan tatapan Arjun! Langsung menampakan giginya, ia melambaikan tangannya untuk menyapa Arjun.
"Arjun jangan lupa istirahat!" Teriak Anjali di atas sana.
Aishh! Itu anak belum gw kasih pelajaran aja! Pikirnya.
Tak sadar Arjun sedang menuangkan oli di depannya, "Arjun udah! Itu udah penuh!" Teriak Pak Dani selaku Kapro Otomotif.
Anjali yang melihat lalu terkekeh, ia segera pergi dengan Dara untung mengisi perutnya yang mengamuk minta dikasih jatah rupanya!
Arjun tersentak! Sial bahkan penampakan Anjali mampu membuatnya ceroboh seperti ini! Batinnya.
"Maaf pak!" Ucap Arjun.
"Ya udah, kalian semua boleh istirahat!" Perintah Pak Dani.
Semua siswa menghentikan aktifitasnya, membereskan nya lalu pergi untuk istirahat.
Mereka bertiga kini tengah berada di depan lokernya.
"Ngapa tadi bengong Jun!" Tanya Aldi yang kini tengah menyimpan wearpak nya.
"Gapapa si! kuy cabut gw laper banget!" Perintah Arjun.
Mereka kini tengah berjalan di koridor sekolah, menjadi pusat perhatian tentu sudah menjadi kebiasaan.
"Arjun! Jangan lupa follback ig nya ya!"
"Arjun habis praktek jadi tambah ganteng deh!"
"Eh Aldi senyum dong!"
"Iya pelit banget, padahal kan manis!"
Teriak perempuan di setiap perjalanannya, Aldi hanya berdecih! Malas sekali mengatasi mereka yang hanya ingin menarik perhatiannya!
Seperti biasa Arjun hanya tersenyum, tahu sendiri kan ramahnya kaya apa? Berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan terhadap Anjali.
Jangan tanya David sedang apa? Karena pasti itu kutu badak satu, sedang menebar pesonanya!
♥️♥️♥️
Please voment ya kalau suka♥️
Berarti banget buat author.
Seeyou🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD Girl
Teen FictionArjun mengejar Anjali yang sadari tadi terus berlari, ia menarik lengan Anjali. "Apalagi Arjun!" Nafas Anjali memburu, ia sudah menghindar dua bulan belakangan ini. Tapi Arjun justru datang disaat waktu yang tidak tepat! tanpa rasa bersalah sekalipu...