yuk

54 8 0
                                    

"ASSALAMUALAIKUM YAA AHLI KUBURRR" teriakku riang berjalan menuju ke tempat dudukku, dengan melambaikan tanganku pada teman temanku yang sedang sibuk dengan urusannya masing masing.

"Kurangajar anaknya Cahyo,"

"Sialan si kembang"

"Lambe lu gak pernah di tabok tupperware penuh ya, Han?"

"Anjir Hanaaa, gara gara lu gue mati begoo" protes Dito yang sedang bermain game dengan Arif dan Raka.

Dan banyak sekali kata kata mutiara yang terucap dari mulut teman temanku. Ckckck masih pagi udah pada bikin dosa aja sih mereka.

"Gue kira lu orangnya kalem, anggun, dan manis ya Han, ternyata sama aja lu blangsak kaya Yuta, Arif sama Bima," ucap Dea membalikkan badan menengok kearahku.

"Dih enak aja gue disamain sama manusia manusia badut macam Yuta, Arif sama Bima,"

"Emang ni kelas ada yang waras?" sahut Jihan di samping Dea dengan sarkas.

"Iyasih," Fany memaklumi.

"Eh tapi iya sih Fan, Ji, gue ngira Hana dulu pendiem. Iya sih pendiem tapi pas udah kenal dih, gaada diemnya" tambah Lita mendukung pendapat Fany.

"Heheh tapi iyasi, gue kan emang kalem. Kalo kalian belom kenal sama gue ehehe"

"Hmm, malu malu anjing yaa"

"Oh iyaa, kalian kemaren ngisi ekskul apa?" tanya Lita ikut nimbrung.

"Gue sama Dea ngisi ekskul sains si," jawab Fany.

"Gue ikut radio," sambung Jihan.

"Emm, gue gabung dance. Emang lu ngisi apaan Lit?"

"Asek kpopers, ga heran si. Gue ikut paduan suara sama jurnalistik"

"Widihh, gabung dua lu?" sahut Dea terkejut.

"Iye, jalani dulu aje. Kalo ga kuat ntar paling salah satu gue lepas,"

"PAGI TEMAN TEMAN TATA DATENG NIHHH" teriak Tata yang berada tepat di tengah pintu kelas.

"Ini lagi bocah satu," Jihan menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan Tata.

"Pagi Tata, udah sarapan belom Ta?"

"Ehh, udah kok Raka"

"Yah padahal kan, mau Arif ajak sarapan ke kantin"

"DIHHH gituu. Gue tadi aja diumpatin, dikata katain, giliran Tata disambut di tanyain udah sarapan belom"

"Abis lu pantes dikatain si, Tata mah pantesnya dimanjain" sahut Raka yang didukung anggukan oleh Arif.

"Hehehe maapin Tata ya Hana," balas Tata cengengesan.

"Iyaaa gapapah, Tata suci Hana penuh dosa,"

"EMANGGG" Raka dan Arif kembali menyahut secara bersamaan.

Aku hanya melengos mendengarnya. Aku mengeluarkan ponsel dan earphone ku untuk mendengarkan musik dan membaca wattpad Jaemin. Tak berselang lama bel masuk berbunyi pelajaran pun dimulai.

❄❄❄

Aku menguap sambil mengucek mataku dan meregangkan badanku. Aku tidak terlalu memperhatikan bu Sarah yang sedang menuliskan rumus rumus matematika di papan tulis yang tidak aku mengerti sehingga membuatku tertidur di mejaku. Untung saja ada Irham yang duduk di depanku dan Fera di sampingnya yang lebih tinggi dariku dan terlihat sedang fokus pada bu Sarah, jadi aku tidak terlihat dan bisa tidur dengan tenang.

Lucky FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang