Prólogo

221 6 4
                                    

2 Agustus 2020


Aku sekarang tengah berada di kamar tetanggaku yang juga pacarku dan kini kami sedang bermain Playstation 4 kepunyaannya. Setelah beberapa pertandingan, yang aku menangi tentunya, aku bisa melihat dari ujung mataku kalau Rifki sedang melihat ke arahku.

"Kenapa ngeliatin?" tegurku sambil melihat ke arah tv tanpa menoleh ke arahnya.

"E... nggak, siapa yang ngeliatin? Kepedean lo" jawab Rifki dengan nada gelagapan yang kemudian kembali memilih karakter dalam game. Aku pun berdiri dan langsung duduk di pangkuannya dan kini kami pun berhadapan.

"Ngaku aja kalo ngeliatin" godaku sambil jariku membelai rambut dan kemudian dadanya. Ia pun langsung melumat bibirku sambil memelukku, aroma dari mulut dan badannya membuat jantungku berdebar, lalu ia pun menggendongku dan menidurkanku di kasurnya. Ciuman kami pun memanas, kini tanganku mencoba untuk membuka baju Rifki dan begitu juga Rifki mencoba untuk membuka bajuku.

tok-tok-tok

"Rifki, anterin mama ke arisan di rumah tante Tari dong, Pak Sugeng lagi ga bisa nganter" terdengar suara tante Fani, Mama Rifki, dari arah luar pintu. Saat mendengar itu, kami berdua pun terdiam karena kaget dan jantungku tetap berdebar, namun kali ini karena rasa kaget.

"iya ma, sebentar" teriak Rifki sambil bergumam "ganggu aja sih".

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hello Guys!

Namaku Aaron le roi dan ini adalah cerita pertama aku. Sebelumnya, aku mau bilang kalau cerita ini murni dari imajinasiku dengan beberapa bagian terinspirasi dari kisah nyata. Aku juga mau mohon maaf kalau ada kesalahan baik di cerita ataupun di penulisan yang aku buat dan aku mohon masukkan, kritik dan komentarnya bisa disampaikan di kolom komentar ya hehehe

Selamat membaca semuanya! ¡Hasta luego!


notes: Di cerita ini ga aku masukin pandemi Covid-19 yaa

under the moon and the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang