7

367 35 3
                                    

Irene terbangun di kamarnya masih dengan pakaian tadi pagi. Jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Beruntungnya acara akan di mulai pukul 8 malam. Saat ini Irene masih belum menyadari apa yang terjadi karena masih mengantuk. Tetapi beberapa menit kemudian Irene ingat bahwa seharusnya dia tertidur di mobil dan sekarang dia sudah berada di kamarnya.

"Kenapa dia tidak membangunkanku sih!" Ujar Irene dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Walaupun begitu, wajahnya sudah mulai memerah malu. Irene terus memikirkan kemungkinan kemungkinan buruk yang bisa terjadi saat dia tertidur.

"Aku tidak menendangnya kan?" Tanya Irene pada dirinya sendiri.

"Huwaa" ujar Irene sambil mengacak rambutnya frustasi.

Knock knock*

Siapa lagi yang bisa mengetuk pintu kamarnya selain Baekhyun. Pintu kamar dibuka, secepat mungkin Irene berpura-pura tidur. Baekhyun bingung melihat Irene masih tidur padahal sekarang sudah jam 5.

"Selelah itu kah kau sampai belum bangun sampai sekarang? Atau aku meminta Rose menggantikan dia saja? Padahal di acara nanti akan ada ahli bedah terkenal dari US" Ujar Baekhyun yang sudah tau Irene telah terbangun.

"APA?!" Teriak Irene yang sudah dalam posisi duduk.

"Hahaha" Baekhyun tertawa melihat ekspresi terkejut Irene.

"K-kenapa? Apa ada yang aneh denganku?"

"Cepat mandi sana! Dan pakailah dress yang aku belikan. Oh! Dan sepatumu juga sudah aku siapkan"

"Dasar orang kaya!"

"Terserah kau saja! Ayo cepat! Atau kau akan kutinggal!"

Dengan wajah cemberut, Irene berdiri dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi. Baekhyun hanya tersenyum tipis melihat wajah cemberut Irene yang lucu padahal dia tidak serius saat mengatakan akan meninggalkannya.

Daripada bosan menunggu Irene mandi dan bersiap-siap, Baekhyun memutuskan untuk bermain game di ponselnya. Namun, acara bermainnya terganggu oleh nomor tidak di kenal yang menelfonnya.

'nomor siapa ini?' tanya Baekhyun pada dirinya sendiri.

"Halo?" Ujar Baekhyun penasaran.

"Baekhyun! Ini aku Jennie!" Ujar Jennie penuh semangat.

"Jennie? Ada perlu apa menelfonku?" Tanya Baekhyun penuh kecurigaan mengingat dulu Jennie pernah melukai salah satu wanita yang mencoba menggodanya.

Bisa dikatakan Jennie sangat menyukai Baekhyun sampai sampai rasa suka itu menjadi obsesi. Memikirkannya saja sudah membuat Baekhyun merinding.

"Aku sangat merindukanmu! Kau dengan di New York kan? Aku juga berada di New York"

"Tetapi aku tidak merindukanmu, lagipula aku benar-benar sibuk. Aku datang ke New York bukan untuk liburan tetapi ada urusan bisnis" ujar Baekhyun sinis.

"Ayolah! Tidak bisakah kau meluangkan waktu sebentar saja untukku?"

Jennie mulai menjadi pemaksa. Itu sudah biasa terjadi. Sifat kekanakan Jennie membuat Baekhyun muak. Andai saja Jennie bukan adiknya Seila maka dia akan membuang Jennie sejauh mungkin darinya.

"Dengarkan aku Jennie Kim! Aku tidak mempunyai waktu walaupun hanya sebentar!"

Tanpa menunggu jawaban dari Jennie, Baekhyun langsung memutuskan telefon. Moodnya benar-benar hancur sekarang. Tapi itu sebelum Baekhyun melihat Irene keluar dari kamarnya dengan dress dan sepatu yang dia belikan.

Wajah polos yang biasanya tidak pernah dipakaikan make up seketika berubah ketika menggunakan make up. Dress itu memperlihatkan bahu dan leher mulusnya. Baekhyun sampai memikirkan hal yang tidak-tidak.

HE IS MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang