awal mula

94 26 12
                                        

"Bukan bagaimana cara mendapatkannya, tapi bagaimana cara untuk meluluhkan hatinya"

Disebuah hari, dimana cuaca yang begitu dinanti, dengan genangan embun yang merembes didaun serta diringi siulan burung yang berterbangan dilangit.

Kebisingan pun mulai disaat wanita paruh baya yang berteriak serta menggedor pintu bertujuan untuk membangunkan seorang gadis yang masih setia dengan bantal serta gulingnya.

"UMJI!BANGUN" teriaknya.

Sang empu pun tak sama sekali terusik karna aerphone membantu menyumbatkan telinganya.

"UMJI UDAH SIANG BANGUN" Sekali lagi dengan nada yang lebih tinggi

Sungguh aerphone berguna yang bisa membantu Umji untuk menghindari kebiasaan sang ibu dipagi hari

Ceklek akhirnya pintu terbuka, Menampakan wanita paruh baya yang sudah memegangi seember air, siap untuk disiram kegadis yang masih memeluk gulingnya.

"Pantes gadenger!"serunya, ia pun perlahan mendekatkan diri kearah Umji tidur, dalam hitungan ketiga ia siap menyiram.

Satu....

Dua....

Tiga...

Byurrrrr.
Suara air yang tersiram diatas kasur dan kini sudah basah,Umji pun kelagepan Dan buru-buru membuka matanya Dan cepat-cepat mengelap wajahnya yang tertutup air.

"Hahahahah" Gelegar sudah suara tawa sang ibu

"Ihh ibu, jahat banget si ama anak" Rengek Umji sambil membuka aerphone nya Dan meletakkan dimeja sebelah kasurnya.

"Makanya kalo tidur jangan malem-malem! Bangun udah siang kamu sekolah Umji"Jelas sang ibu Yang kita ketauhi Kim Minhae

Bukannya patuh, Umji kini sedang menguap, mengucak mata dengah kedua tangannya Dan berusaha tidur kembali.

Dengan cepat Minhae menarik sergap tangan Umji Yang hampir tertidur kembali
"Bangun Umji" ucap minhae

"Aaaa ibu, aku bolos yaa sehari aja sekarang ada ujian aku belom belajar" Umji mengeluarkan wajah sedihnya,Dengan kelopak mata Yang bersinar serta bibir mungil dimajukan.

Minhae pun tersenyum, ia mengelus pelan pucuk rambut anaknya,Bibir Umji kini tersenyum mengartikan kemenangan

"Engga! " Minhae meletakkan ember keatas kepala Umji untuk menutupi wajah sok imutnya, ia segera pergi meninggalkan anaknya dengan wajah embernya.

"Kyaaaa!Ibuuuuuu" Ringisan Umji.

+00+

Butuh waktu Lama untuk membereskan badan Umji,Ia harus terlihat cantik didepan para siswa disekolahnya, itu memang sebuah kebiasaannya

Menarik perhatian para siswa Dan mencampakkan dengan seenaknya.

Ia kini sudah sampai,tengah melangkah dikooridor sekolah dengan jalan yang disengaja seperti sudah menyatuh tubuhnya, jadi suatu kebiasaan.

Hentakkan kaki sedikit Demi sedikit sampai disuatu tempat kebanggaaan murid,Kantin sekolah.

Disana Umji biasa tebar pesona dengan kaka kelas maupun adik kelas,Bahkan teman satu angkatan.

Bisa dibilang bahwa Umji sudah pernah memacari semua murid tampan disekolahnya, Bahkan ia sudah menjadi primadona diSMA nya.

Cold Man | SUMJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang