"Langkah awal memulai cinta adalah saling mengerti satu sama lain"
Saat sudah merasa lebih baik,Umji sudah kembali kekelasnya,Pelajaran kini tinggal satu lagi,Waktu pulang sekolah sudah didepan mata.
"Baik,kita selesaikan sampai disini" Ucap Guru.
Semua murid pun bising karna bersiap untuk pulang.
"Untuk siswa kelas XI ipa maupun ips diperintahkan kelapangan sekarang,karna ada yang ingin diberitaukan"
Seketika suara yang menggelegar seisi kelas pun terdengar,Menyuruh semua siswa kelapangan,Lantas semua siswa pun menurut dan bergegas pergi kelapangan.
Beda dengan Umji,SinB,Yuju serta Eunha yang masih setia dengan meja dan bangkunya,tidak ada pergerakan untuk kelapangan sedikitpun
Sudah terbiasa,Setiap ada pengumuman pasti mereka tidak ikut berbaris,melainkan bertanya kepada siswa lain tentang apa yang dibicarakan dilapangan.
Mereka sedang bercanda ria,tidak ada rasa takut sedikitpun,sampai seorang lelaki yang tegas masuk menyuruhnya keluar.
"Kalian semua ga denger?kelapangam sekarang!" Ucap Taehyung yang merupakan wakil ketua osis
"Aduhh ka,gausah ya kita disini aja" rengek Yuju
"Iya lagian Umji lagi sakit,kita mau nemenin dia" bohong SinB
Umji pun tercengang,mereka berbohong dengan membawa namanya
"Umji beneran sakit?" Taehyung yang juga merupakan mantan Umji 4 hari bertanya
"Ahh emmm" Umji melirik mata kesetiap temennya.
Sungguh licik,semua temannya mengangguk,menyuruh Umji untuk berbohong
ia hanya mengangguk pelan.
"Yaudah kamu istirahat ya Umji" Taehyung pun pergi meninggalkan mereka semua
Sungguh begitu mudah,mengelabui kaka kelas hanya dengan menyebut nama Umji.
Mereka semua pun tertawa karna merasa berhasil menipu wakil ketua osis.
"Ih lain kali jangan bawa-bawa Aku lah" gerutu Umji dengan bibir mungilnya
"Udahlah Umji gak papa kali,Kita juga males kan berdiri dengerin sibotak ngoceh" ledek SinB yang membuat semua tertawa
"Apa ini baik?membohongi semua orang dengan memanfaatkan rupa!" Ketus sang suara yang meneriaki seisi kelas yang sangat sepi,semua pun menghadap seorang yang sudah ada didepan pintu dengan wajah marahnya
"Suga" batin Umji,semua pun melirik Umji sekilas.
"Apa baik membohongi orang hanya karna malas?Memanfaatkan wajah yang sering dipuja banyak orang?" sungguh ketusan yang menusuk hati.
Tatapan Suga bukan kepada Yuju, SinB ataupun Eunha melainkan tatapan tajam tertuju pada Umji yang sudah berdiri karna murka Suga.
"Engga bisa Aku jelas-"
"Gaperlu diperjelas!Semua tau kalo kamu!Sang wajah cantik!Memanfaatkan situasi yang engga bener!Apa gunanya cantik kalo cuma buat perbudak para lelaki untuk matuhin perintah kamu?!"
Serangan terakhir Suga pun sukses membuat Umji merintikkan air matanya,Ia menunduk merasa bersalah karna ulahnya.
Suga dengan cepat pun pergi meninggalkan mereka.
"Umji,maafin kita ya" SinB merasa bersalah ia mengelus pelan pundak Umji berusaha menenangkannya.
"Aduh tuh cowo!pedes banget omongannya" gerutu Yuju
Umji hanya tersenyum "udah gausah didengerin" Ia sepertinya hanya syok karna tekanan suara Suga
"Suga,kamu keren,cara marah yang dewasa,rasanya Aku beneran suka sama kamu" batin Eunha yang dipadu senyuman dibibirnya.
+00+
Waktu pulang pun tiba,Seperti biasa Umji menunggu ayahnya didepan gerbang,tapi sampai sekarang sang ayah belum juga menampakkan mobilnya.
Ia pun kembali menelfon ayahnya "ayah ga jemput Umji? " Ucapnya
"Ah ini ayah lagi dijalan, macet nak kamu tunggu sebentar ya"
"Yaudah Umji pulang sendiri aja, ayah langsung pulang kerumah aja"
"Kamu gak papa nak? "
"Iyaa gak papa yah"
TutttIa mematikan telfonnya dan beranjak pergi kehalte, Dan seperti kemarin ia melihat Suga sedang duduk memakai aerphone.
Awalnya Umji gugup karna dia belum bisa bertemu dengan lelaki ini, bagaimana juga hatinya masih sakit dengan perkataannya.
Ia pun perlahan duduk disamping Suga dan tidak menengok sedikitpun.
Hening, sepi serta senyap dihalte hanya suara bisingan kendaraan beroda dua serta empat yang menjalankan mesin nya.
Umji perlahan mencoba melirik Suga.
"Apa dia gatau kalo Aku disini? "Batin Umji
"Suga? " Umju mencoba menepis keheningan ini, Sang pemilik nama enggan menoleh kearah Umji sedikitpun
"Bodoh!Berkali-kali pun Aku manggil Kamu,Gak mungkin Denger"
Yaa memang benar, Ingat Suga sedang memakai aerphone.
"Aku cuma mau ngomong kalo Aku minta maaf,Murka yang Kamu lontarin bikin aku sadar kalo wajah itu bukan digunain buat pamer, ataupun buat menarik perhatian banyak orang" Lirih Umji
Suga diam-diam melirik Umji yang sedang menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jemarinya.
Lengkungan bibir terukir lagi, Senyum Suga kembali lagi dengan pengakuan Umji,matanya tertuju pada ujung aerphone yang ia pakai.
Ternyata Nihil,Ia hanya memakainya tanpa menyambungkan keponselnya, itu artinya ia mendengar semua pengakuan Umji
"Percuma juga Aku ngaku hal yang sebenarnya karna Kamu ga denger,Aku harap aerphone itu berfungsi dengan baik karna Aku mau ngucapin pengakuan"
Umji menarik nafas panjang,ia menghadap kan wajah untuk melihat Suga dan benar masih sama,Ia sedang menatap lurus kedepan.
Mobil Bus arah pulang Umji pun hampir sampai didepan hadapannya.
"Apapun yang Kamu lakuin,Itu adalah yang terbaik,Dengan cara apapun Aku bakal deketin Kamu, walau hati Kamu gabisa diluluhin tapi? aku percaya. Sedingin apapun sifat manusia, ia akan cair dengan sendirinya"
"Aku benci ngakuin ini tapi? Jujur Aku mulai serius sama Kamu, Min Suga"
Selepas bicara angkutan Umji sudah berhenti didepannya, Ia langsung menaikinya,duduk didekat kaca yang bisa melihat Suga yang sedang membulatkan matanya.
Senyuman kini dipancarkan oleh Umji,Ia tersenyum kepada Suga yang juga menatapnya, Lambaian tangan juga Umji gerakan. Walaupun ia tau bahwa sang empu tidak akan membalasnya tapi? Rasa nya ia benar-benar serius dengan perkataannya.
Senyum yang Umji lontarkan tak terhenti sampai mobil angkutan menjalankan mesinnya.
sepertinya aku akan merasakan apa arti perjuangan -Umji
+00+*e_aL

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Man | SUMJI
Teen FictionSemua hati memiliki rasa cinta tersendiri,Sedingin apapun hati itu maka percayalah bahwa ada rasa cinta yang hangat didalamnya. Umji yang merupakan wanita yang mempunyai hobi buruk yaitu memainkan hati lelaki dengan memanfaatkan wajah cantiknya. M...