Part 2

8.2K 287 10
                                    

Typo bertebaran. cerita abal-abal. tata bahasa jauh dari kata bagus. maklum, masih dalam tahap belajar. mohon saran dan kritikkannya. dan jangan lupa vote dan komentarnya :) makasih :)

Satu minggu berlalu. Gak terasa 1 minggu lagi pernikahanku dengan kak Rayhan akan di gelar. Aku pikir satu minggu kenal dengan kak Rayhan, dia akan berubah. Tapi sepertinya tidak. Tidak sama sekali. Dia masih tetap dengan kelakuannya yang gonta ganti cewek. Aku tak tau apa yang mereka lakukan di dalam. Sudahlah, tidak penting.

KRING KRING..

“ke ruangan saya sekarang. Bawakan saya makan siang. Gak pake lama AISYAH” ada penekanan di Namaku. Aku gak tau dia sedang marah atau sedang merajuk. Akhir-akhir ini dia sedikit manja padaku. Aku baru tau kebiasaan pak Rayhan yg ini. Tapi tetap kebiasaan buruknya tak ketinggalan.

“Iya pak. Saya segera kesana.”

“Ya.”

Aku membawakan makan siang untuk pak Rayhan. Kebetulan tadi Ibunda pak Rayhan datang membawakan makan siang untukku. Setelah aku menerima lamaran Pak Rayhan, Ibunya sering membawakanku makan siang. Ku pikir wajar, karena mereka tidak mempunyai anak perempuan.

Ku berikan saja makanan itu untuknya. Aku juga sekarang lagi puasa. Pikirku.

TOK

TOK

TOK

“Assalamualaikum  pak.” Aku mengetuk pintu dan sedikit masuk memberi salam. Sontak aku kaget melihat kegiatan pak Rayhan. Disana ada cewek cantik dengan pakaian kurang bahan sedang duduk manis di pangkuan calon suamiku. Entah kenapa ada yg beda dengan hatiku. Rasanya sakit sekali. Apa aku sudah jatuh cinta padanya. Entahlah

Aku berjalan mengahadap kak Rayhan dengan sebelah tanganku menutup mataku sambil nenunduk, dan sebelahnya lagi menenteng makan siang untuknya.

“Asiyah, kamu kenapa? Sakit?” terdengar suara kekhawatiran kak Rayhan. Apa dia khawatir padaku. Jangan pikirkan.

“Tidak pak. Ini makan siangnya. Saya permisi.” Aku bergegas keluar tapi seketika suara sedikit berteriak kak Rayhan menahanku.

“Tunggu Aisyah. Aku mau bicara sebentar.” Aku membalikan badanku. Kulihat pak Rayhan sedikit berbisik ke wanita di pangkuannya, memberi isyarat untuk keluar sebentar.

“Aisyah apa kamu tidak mau berubah pikiran setelah apa yang kamu lihat tadi?” lagi-lagi soal ini. Huhh,, aku bosan mendengarnya. Kalo dia tidak suka padaku, tinggal ngomong ke ayah ibunya, masalah selesai.

“Terserah BAPAK saja. Semua keputusan ada di tangan bapak. Kalo tidak suka menikah dengan saya, pas ijab qobul tinggal kabur saja. Masalaha selesai.” Jawabku enteng. Butuh kekuatan untuk mengucapkan kalimat menyakitkan itu. Sesungguhnya aku mulai suka padanya. Tapi, untuk apa membangun suatu hubungan kalau hanya salah satu yang berusaha. Semua hanya akan sia-sia.

“bukan begitu Aisyah. Aku hanya takut, aku akan sering menyakitimu. Sejujurnya aku belum bisa move on dari mantan kekasihku.”

“iya saya tau. Saya bosan dengan pertanyaan bapak yang selalu itu-itu saja.” Sesekali bertanyalah, ‘apa kau mencintaku Aisyah?’ akupun sangat mencintamu’ ohh enak sekali di dengar bukan.

“Oke,, aku tidak akan menanyakan hal itu lagi. Dan please jangan panggil saya bapak kalo hanya berdua seperti ini. Oke?”

“ya.”

“dan untuk yang kamu lihat tadi, jangan sampai ke kuping orang tua ku.” Aku hanya diam tak bergeming. Dipikir aku ember, seenaknya ngomong sana-sini membeberkan aib calon suamiku. Aku tak seperti itu.

Aisyah & Rayhan [Fanfiction Aliando-Prilly]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang