Aku terpaksa menerima perjodohan ini. Kalo bukan karena orang tuaku yang meminta, aku tak akan melakukannya. Ini konyol, sangat konyol. Mimpi apa aku di lamar Bos ku, CEO Perusahan besar Di kotaku bahkan mungkin se Indonesia. Rayhan Fathan Syarief 24 Tahun Anak pertama dari keluarga besar Syarief. Pemilik Perusahaan besar yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, hotel berbintang, dan beberapa Restoran jepang. Kurang kaya apa lagi, kehidupan terjamin. Tapi satu yang membuatku ragu meneima lamarannya, Kelakuannya yang selalu membawa cewek keluar masuk kantor, dan bahkan bukan Cuma 1 cewek tapi lebih.
“Saya dan keluarga datang kesini untuk meminta anak Bapak. Saya ingin melamar anak Bapak untuk Anak saya Rayhan” Ucap lelaki paruh baya, yang ku perkirakan umurnya sekitar 40-an.
“Saya tergantung anak saya saja pak. Kalo dia terima kami pun menerimanya. Kami serahkan semuanya kepada Aisyah” Aduuuh apa yang harus aku lakukan ? aku harus jawab apa?
Iya, namaku Siti Aisyahni Mariam 20 tahun. Lahir dalam keluarga sederhana. Ayahku seorang pegawai negeri sipil. Ibuku Cuma ibu rumah tangga biasa. Tapi aku bahagia di lahirkan di keluarga kecil seperti ini. Aku di sekolahkan sampai SMA, di beri bekal Agama yang baik, dan Alhamdulillah walau hanya lulusan SMA aku di terima bekerja di perusahaan besar. Aku tak tau apa penyebabnya. Dan aku pun tak mau tau. Yang aku pikirkan hanya bagaimana cara membahagiakan orang tuaku.
“bagaimana nak Aisyah?” Tanya Wanita paruh baya dan berhasil membuyarkan lamunanku.
“Hmmm,, boleh saya minta waktu? Saya belum bisa memberi jawaban sekarang. Kalo boleh saya ingin sholat istikhara dulu meminta petunjukNya” jawabku gugup. Kulihat Pak Rayhan biasa saja. Sepertinya dia memang di paksa menikahiku. Eh maksutnya melamarku.
“Iya, tapi sampai kapan. Beri kami kepastian nak Aisyah.”
“Saya butuh waktu 3 hari Buk Pak” Ucapku dengan senyum tulus.
“Baiklah. Kami akan kembali ke sini lagi setelah 3 hari kedepan. Kami harap kamu memberikan jawaban yang akan membuat kami bahagia nak.”
***
Aku berangkat ke kantor seperti biasa. Setelah kejadian semalam yang cukup membuatku shock tak menghilangkan sedikitpun rasa professional ku dalam bekerja. Yahh aku sekretaris pak Rayhan. Baru beberapa bulan. Sikapnya yang sedikit kasar dan emosional membuatku bergidik ngeri setiap kali memasuki Ruang kerjanya. Seperti mengahdapi macan lapar yang siap memakan mangsanya hidup-hidup. Sadis sekali. Wajahnya yang datar bak papan penggilasan dan Sikapnya yang dingin bak es batu tak ketinggalan. Predikat pangeran Es pun melekat di dirinya. Haha..
KRING KRING…
Telpon di hadapnku bordering.
“Aisyah ke ruangan saya sekarang” ku dengar suara lelaki yang tadi kubicarakan itu sedikit emosi. Aku segera bergegas pergi ke ruangan pak Rayhan. Aku mengetuk pintu dan melolongkan kepalaku sedikit mengintip meminta izin masuk.
“Masuk” wajahnya terlihat frustasi. Kenapa dia. Mungkin banyak kerjaan atau di tinggal selingkuh oleh pacar-pacarnya. Pemandangan seperti ini sudah biasa ku lihat. Tapi ini kok lebih seram ya.
“Ada apa Bapak manggil saya? Ada yang bisa saya bantu?” tuturku dengan sangat lembut.
“Kamu tau, saya dan keluarga semalam datang melamarrmu bukan karena kemauan saya. Ini saya lakukan agar perusahaan ini tetap ada dan tidak bangkrut karena ancaman ayah saya. Saya Cuma kasihan saja sama Karyawan yg harus di PHK.” Tuturnya panjang lebar.
“Iya saya tau.” Jawabku irit. Mau bagaimana lagi. Pak Rayhan pernah mengingatkanku untk tidak bicara lebih panjang dari dia.
“saya harap kamu tau maksud saya. Kamu tau kan?” bagaiamana saya tau pak. Orang bapak gak ngomong. Batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah & Rayhan [Fanfiction Aliando-Prilly]
RomantiekAku terpaksa menerima perjodohan ini. Kalo bukan karena orang tuaku yang meminta, aku tak akan melakukannya. Ini konyol, sangat konyol. Mimpi apa aku di lamar Bos ku, CEO Perusahan besar Di kotaku bahkan mungkin se Indonesia. Rayhan Fathan Syarief 2...