Bel pulang pun berbunyi semua murid SMA Semesta, berhamburan keluar kelas. Rahel, Nayla, Alexa, Putri dan Diandra pun keluar dari kelas mereka. Rahel berpapasan dengan Rafi, lalu Rafi bertanya kepada Rahel.
"Hel, lo mau gak pulang bareng gue?"
"Hmm, makasih ya Raf kayaknya gak usah deh."
"Emang kenapa?"
"Gue takut ngerepotin lo."
"Kan gue yang ngajak, mana mungkin ngerepotin. Lo ga jelas banget sih Hel. Udah yok naik ke motor gue."
"Beneran nih ga papa gue pulang bareng sama lo?"
"Ga papa Rahel. Ayo naik cepet keburu hujan nih."
"Ya udah deh gue naik."
Selama perjalanan, tidak ada satu kata pun yang terucap dari mulut mereka berdua. Rafi lalu membuka obrolan.
"Hel, lo pindahan dari mana?", tanya Rafi.
"Gue pindahan dari SMA Harapan", jawab Rahel.
"Oh, ya udah gue harap lo suka ya sekolah di sini."
"Iya, gue nyaman kok sekolah di sini."
Tak lama kemudian mereka telah sampai di rumah Rahel.
"Makasih ya udah nganterin gue sampe rumah. Maaf kalo ngerepotin lo."
"Gak, lo gak ngerepotin gue kok. Santai aja, Hel."
"Ya udah gue pulang dulu ya.""Iya, hati-hati ya."
Setelah Rafi melaju dengan motornya, Rahel melangkahkan kakinya memasuki rumahnya. Di saat Rahel sampai di dalam rumah mamahnya bertanya.
"Hel, itu tadi siapa? Pacar kamu ya? Masa baru dua hari masuk sekolah udah dapet pacar aja kamu."
"Ih, apaan sih mah. Itu bukan pacar Rahel cuman temen doang gak lebih."
"Udah Hel, ngaku aja sama mamah. Jangan secret-secret-an ah."
"Mah, Rahel gak bohong. Bener deh mah, SUERRR", kata Rahel sambil mengangkat kedua jarinya kepada mamah.
"Ya udah-ya udah sana bersih-bersih, istirahat, terus makan."
"Iya."
Rahel langsung masuk ke kamarnya dia sangat senang bisa pulang bareng sama Rafi.
Seminggu kemudian...
Semua murid SMA Semesta sedang melaksanakan upacara bendera di lapangan sekolah. Setelah selesai upacara, mereka semua masuk ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran. Akhirnya, bel istirahat pun berbunyi. Rahel, Nayla, Alexa, Putri dan Diandra, langsung berjalan menuju kantin karena mereka sudah merasa harus mengisi perut.
"Eh, lo semua pada mau pesen apa?", tanya Alexa kepada teman-temannya.
"Yang biasa aja lah", jawab mereka kompak.
"OK", kata Alexa.
Pesanan mereka sudah datang dan mereka langsung menyantapnya. Setelah makanan mereka sudah habis, mereka langsung beranjak dan pergi menuju kelas mereka. Tiba-tiba Rafi menarik tangan Rahel.
"Eh, apaan sih lo narik-narik tangan gue!", kata Rahel.
"Gue pengen ngomong sama lo bentar", jawab Rafi.
"Mau ngomong apa?"
"Sebenernya, sejak pertama kita kenalan gue suka sama lo."
"Hah, gak salah denger kan gue", kata Rahel tidak percaya.
"Gak, gue serius Hel."
"Hmm, sebenernya gue juga suka sama lo Raf", kata Rahel gugup.
"Hmm, kalo begitu. Lo mau gak jadi pacar gue?"
"Bentar ya Raf, gue pikir-pikir dulu. Nanti gue pasti kasih jawaban ke lo kok."
"OK, gue tunggu ya."
Rahel lalu berlari kecil menuju kelasnya. Setelah sampai di kelas, Rahel langsung menceritakan ini semua pada teman-temannya.
"Woyy, gue pengen cerita nih", kata Rahel semangat.
"Cerita apaan sih, heboh banget kayaknya lo Hel", kata Nayla.
"Iya, kayak orang gila yang udah stadium 4 hahaha", ledek Alexa.
"Makanya dengerin gue dulu jangan berisik lo pada", kata Rahel.
"Iye iye", jawab mereka kompak.
"Jadi, barusan gue ditembak sama Rafi", kata Rahel semangat.
"Udah deh Hel, lo boleh NGE-HALU tapi jangan sampe kayak gini", kata Putri.
"Woyy, gue gak NGE-HALU ini beneran. Kalo lo semua gak percaya sama gue, tanya aja sana sama Rafi sendiri", jawab Rahel agak kesal.
"Iye dah kita percaya sama omongan lo. Terus lo terima?", tanya Diandra.
"Belum sih. Kata gue, gue butuh waktu dulu untuk jawab ini. Menurut kalian diterima apa gak? "
"Lo suka kan sama Rafi, ya udah terima aja. Daripada diambil sama orang lain. Secara dia salah satu murid famous di sekolah ini. Jadi, pasti banyaklah kaum hawa yang mau sama dia", kata Nayla panjang lebar.
"Oh, ok kalo gitu nanti gue bilang deh sama Rafi pas pulang sekolah. Thanks ya atas masukannya. Love youu all♡
Bel pulang pun berbunyi. Semua murid SMA Semesta berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Nayla, Alexa, Putri dan Diandra, pun begitu kecuali dengan Rahel yang sedari tadi melirik ke sana ke mari seperti sedang mencari seseorang. Ya, memang Rahel sedang mencari Rafi untuk menjawab pertanyaan Rafi tadi di saat istirahat.
"Heii, Rafiii", teriak Rahel sambil melambaikan tangan ke arah Rafi.
"Eh, Rahel kenapa kok tiba-tiba manggil gue?", tanya Rafi.
"Gue mau jawab pertanyaan lo tadi pas istirahat", jawab Rahel dengan kegugupannya.
"Hmm, sok ngomong aja", jawab Rafi penasaran akan jawaban dari Rahel.
"Hmm, ya gue mau jadi pacar lo", kata Rahel.
"Hah? Serius Hel?"
"Iya, gue serius lah masa bohong sih gak mungkin dan gak pernah seorang Rahel berbohong, catat itu!"
"OK, catat ya 16 September 2019 hari di mana Rafi dan Rahel disatukan", kata Rafi.
"Apaan sih gak usah lebay deh", kata Rahel tersipu malu.
"Ya udah, pulang bareng?"
"Iyaa, ya udah ayo udah mau hujan soalnya."
Setelah sampai di Rumah Rahel..
"Aku pulang dulu ya."
"Iyaa, hati-hati ya Raf di jalan."
"Siapp boss, hehe", jawab Rafi sambil tertawa.
Rahel berjalan perlahan memasuki rumah. Tiba-tiba mamah mengagetkan Rahel.
"Hel, ayo dong kasih tau mamah itu siapa kamu sih sebenarnya?"
"Temenn. Just friend mahh."
"Rahel jangan bohong sama mamah", jawab mamah disertai dengan rasa penasarannya itu.
"OK, Rahel jujur. Dia sekarang udah jadi pacar Rahel. Tadi aku sama dia baru jadian. Udah kan mah jadi jangan penasaran lagi yaa", jawab Rahel.
"Ciee, anak mamah udah punya pacar. Ganteng lagi orangnya. Fix ini mah jadi CALON MENANTU mamah. Hehe", jawab mamah dengan senangnya.
"Rahel gak jawab salah, Rahel jawab malah diledekin. Emang serba salah hidup Rahel kalo ditanya-tanya sama mamah apalagi tentang cowok", jawab Rahel dengan kesal karena dia sudah sangat lelah hari ini.
"Ya udah mah aku mau ke kamar dulu mau tidurr. Bye mah."