Gak Jelas

96 10 2
                                    

-Setelah hari panjang, kita hanya butuh tempat pulang.

Cheryl baru saja tiba di rumah, ia merasa sangat lelah, untuk berjalan ke kamar saja dia sudah tidak sanggup

"Assalamualaikum...! Maaa, Hello ada orang di rumaah" Teriak Cheryl yang tak menemukan mamanya di ruang tamu,

"Apasih Cher teriak-teriak, coba cek di taman siapa tau mama lagi disono" ucap bang Revan yang langsung melangkahkan kakinya menuju lantai atas, kamar bang Revan. Sedangkan Cheryl menuju taman mencari keberadaan sang mama.

"Mamaa lagi ditaman?, tadi di cariin juga" ucap Cheryl sambil mencium tangan sang mama.

"Eh iya nih mama lagi bersihin taman, kalo gak nanti bunga bunganya pada mati" balas Ayu Arkasaf istri dari Dirgantara Arkasaf.

"Yaude maa aku mau ke atas dulu capek bangeet" ucap Cheryl berjalan menuju atas. Kamarnya.

Cheryl langsung merabahkan tubuhnya di atas kasur yang sangat empuk, dia baru ingat ponselnya lobet dia buru-buru mengecas ponsel dan berakhir di kamar mandi.

"Gimana tadi Van lancar lancarkan di sekolah?" Tanya sang mama sambil menyiapkan makanan, hari ini mereka akan makan bersama karena Dirgantara akan pulang dari luar kota.

"Lancar lancar aja sih ma, tapi si Cheryl tuh pake acara jatuh segala" jawab Revan sambil mengunyah makanan.

"Woy ngapain bawa bawa nama gue" teriak Cheryl dari atas tangga berjalan cepat menuju bawah untuk ikut bergabung "Aku tuh gak sengaja jatuh, ngapain lagi pake-pake acara segala kayak mau hajatan aja, gak jelas ni bang Revan" dengus Cheryl kesal.

"Duh kebiasaan Cheryl tuh ceroboh" ucap mamanya. Ayu.

"Ohiya Mah papa udah dimana?" Tanya Cheryl, "Dikit lagi palingan dah sampe, tadi papa bilang udah dekat".

Bersamaan dengan itu pintu rumah terbuka dan menampakan seorang lelaki dewasa yang tampan siapa lagi kalau bukan Dirgantara Arkasaf.

"Papaaaaa" teriak Cheryl dan langsung berhambur kepelukan sang ayah, "dih mulai lagi manjanya" ucap revan terkekeh.

"Ih apa sih bang bilang aja kalo lo sirik, bwee" ucap Cheryl sambil menjulurkan lidahnya.

"Udah udah gosah berantem, masa papa baru nyampe di sambut dengan pertengkaran sih" ujar Dirga yang langsung ikut berkumpul.

"Gimana tadi sekolahnya Cheryl?, Lancar-lancarkan" tanya Dirga.

"Apanya yang lancar pa, itu tadi bang Revan nyembunyiin alat ospek Cheryl terus Cheryl di hukum sama kakak OSIS cantik, eh pa tau gak yang hukum Cheryl ceweknya bang Revan"
Ucap Cheryl dengus yang di susuli oleh kekehan.

'Uhuuuk'
Revan terkejut bagaimana bisa Cheryl tau,

"Benar yang di bilang adik kamu?" Tanya Dirga bercanda. "Iyaa paa" ujar Revan sambil melotot ke arah Cheryl.

"Iya apanya?" Ayu ikut bertanya.

"Iya dua-dua nyaa maa" ucap Revan santai.

Cheryl pikir abangnya tak akan jujur.

"Lain Kali bawa ke rumah dong van, biar kita bisa kenalan, kan maa" ucap Dirga yang disetujui oleh Ayu. Revan pikir dia akan di marahi habis habisan.

"Iya paa,nanti Revan bawa kesini" balasnya santai.

✨.

"Nat bener bener gak bisa banget nerusin ngerjain proposal nya?, Besok udah harus di cek loh," ucap Revan di telepon tampak sangat bingung.

Eh, DiimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang