-Kamu tak mengerti dan aku tak bisa menjelaskan.
"Cher tungguin dulu, gue mau ganti baju" ucap Agatha kemudian mengeluarkan baju basketnya.
"Ganti baju di toilet elah" sambung Jizca
"Toilet penuh Caa, apalagi sama anak tari, lama mereka ganti bajunya, lo tungguin depan pintu aja ya, jangan sampai ada yang masuk".
Cheryl dan Jizca mengangguk dan berdiri di depan pintu kelasnya, hari ini ia ada latihan teater karena Natasha sudah kembali masuk sekolah.
Dimas berjalan menuju kelas 10 Mipa 5 yaa kelasnya Cheryl, sepanjang perjalanan banyak yang menyapa Dimas baik seleting maupun kaka kelas.
Jizca melihat cowok itu mendekat,
"Cher mas ganteng kesinii!" Jizca terlihat girang beda halnya dengan Cheryl,
tatapannya mereka berdua bertemu sedetik, kemudian Cheryl tertunduk."Tha ada?"
"Di dalem tuh lagi ganti baju" ucap Cheryl masih menunduk.
Dimas menganggukkan kepalanya dan berbalik mengarah ke lapangan.
"Dim" ucap Cheryl sangat pelan dan Dimas menoleh.
"Lo kalo mau modus gak usah atas nama gue, bisa?" Ucap Cheryl, jujur nyalinya menciut kini sedangkan Jizca dia melongo.
"Siapa bilang? Gue nanya ke Agatha karena gue khawatir, takut lo kenapa-kenapa kalo gue nanyain lo langsung".
"Ekhem...ada yang diam-diam merhatiin nih" canda Jizca
Cheryl mengerutkan keningnya, kata-kata Dimas tak bisa ia cerna sepenuhnya, itu membingungkan, bukankah mereka berangkat bersama tapi kenapa Dimas malah menanyakan pertanyaan yang jelas-jelas ia sudah tahu jawabannya.
"Cher, Caa bukaa!" Seru Agatha dari dalam kelas dan Cheryl langsung menyingkir dari pintu, membiarkan Agatha keluar.
Cheryl melamun, mereka berjalan berempat sepanjang koridor, klub teater kumpul di lapangan voli, dan itu bersampingan dengan lapangan basket, jadi mereka berjalan bersama.
"Eh Caa lu jadi masuk ekskul apa sih?"
Tanya Agatha pada Jizca,"Gue ambil teater Tha, lupa ngasih tau ke kalian" ucap Jizca di susuli dengan senyum ramahnya.
"Kita makan ke kantin dulu yuk, dimulainya juga masih lama, iya kan Cher?", Tanya Agatha, sementara Cheryl menjawab, "iya gue bawa kok bukunya."
Agatha dan Jizca mengerutkan keningnya lalu mencoba bertanya lagi.
"Cher mau beli apa?"
"Sambalnya jangan di banyakin Ca"
Jizca menyikut Dimas, dan menyuruh cowok itu yang bertanya, siapa tau jawaban jizca benar dan nyambung.
"Teater mulai kapan Cher?" Tanya Dimas
"Yang merah aja, bagus" jawab Cheryl lagi-lagi tidak nyambung.
"CHERYL SADAR!" Teriak Jizca dan Agatha bersamaan.
"Bukan, bukan Cheryl Audia, bukan Cheryl sadar," ucap Cheryl
"Cher ini berapa?" Jizca menunjukkan jarinya berjumlah tiga.
Cheryl diam, kemudian menelungkupkan kepalanya,
"Gak bener ni bocah", ucap Agatha dan Dimas terkekeh.
"Cher pulangnya nanti bareng ya?" Ucap Dimas
"Iya bang" jawab Cheryl yang masil menelungkupkan kepalanya.
"Hahaha, Mabok dia!" Kini Dimas tertawa lepas, setelah sekian lama tidak tertawa,
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh, Diim
Teen Fiction"Menciptakan makna dari sebuah rasa" Aku adalah salah satu dari semua gadis yang memilih mencintai diam-diam. Bukan tak berani mengungkapkan, hanya saja rasa ini memilih untuk di pendam, dari pada harus di ungkapkan. Yah itu aku... Sampai akhirnya t...