4. Misi bagian ke-2

11 4 0
                                    

Kami segera berlari dengan cepat tapi saat kami berhasil keluar, ternyata para zombi sudah berkumpul disekitar mobil kami.

"Brengsek, banyak banget zombinya," umpatku kesal melihat begitu banyaknya zombi yang berkumpul.

"Ea,, eater," ucap Salom pelan tapi masih dapat kudengar.

"V, bagaimana ini ?" tanyaku.

"Kau tetap lindungi Salom, yang lain bantu aku bukakan jalan untuk Aki," perintah V.

Kami perlahan-lahan maju kedepan dengan aku yang berada dibelakang mereka, banyak zombi yang sudah tumbang, tapi zombi yang muncul sepertinya tidak berkurang.

"Kenapa tidak ada habisnya," keluh Juan yang masih sibuk menembak.

"Aki cepat," seru V saat jalan ke mobil sudah terbuka.

Aku segera membawa Salom masuk kedalam mobil dan saat itu juga aku mendengar suara orang berteriak, aku segera berbalik karena suara itu sangatlah aku kenal.

"Agaa !!!" teriakku kalut, segera aku berlari menghampirinya.

Kubantu dia berdiri dan aku segera menyimpan pistolku saat peluruku habis dan aku segera mencabut pedangku. Aku menebaskan pedangku untuk menghalau para zombi yang semakin brutal itu.

Tiba-tiba Aga terjatuh, aku melihat kakinya, ternyata kakinya juga terluka. Aku segera membantunya berdiri dan tanpa aku sadari ada zombi yang mendekatiku dan menggigit lenganku, tepat sebelum zombi itu mengoyak lenganku, V sudah terlebih dahulu menembak kepalanya.

V melihatku dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti, aku tidak perduli. Aku segera membawa Aga ke mobil saat jalan terbuka.

Teman-temanku yang lain pun berhasil masuk kedalam mobil dan kami segera pergi dari tempat ini saat itu juga.

Aku segera mengecek kondisi Aga dan kondisinya sangat tidak bagus. Terdapat 2 luka tembak ditangan dan dikaki dan itu masih mengeluarkan darah segar.

"Cloude, siapkan peralatan medis, infusan dan kantong darah," perintahku cepat.

Cloude segera mengambil apa yang aku minta tapi dia hanya memberikan tas medis dan infusan saja.

"Kantong darahnya ?" tanyaku heran.

"Aku tidak membawanya," ucap Cloude.

"Haah,, ya sudah, bantu Aga untuk berbaring," suruhku.

Cloude dan Juan membantu Aga untuk berbaring sedangkan Salom hanya diam melihat kami.

Aku memeriksa isi tas medis itu dan sangat kecewa karena beberapa barang yang sangat aku butuhkan tidak tersedia. Aku melihat Cloude dengan sangat kecewa karena dialah yang bertugas menyiapkan keperluan medis.

"Kau tahu caranya Ki ?" tanya Juan tidak yakin padaku.

"Hei,, kita semua itu belajar medis, jadi jangan melihatku seperti itu," ucapku.

"Aku pinjam pisaumu, aku tidak membawanya," pintaku pada Cloude tanpa melihatnya.

Dia hanya mengerutkan alisnya tapi tetap memberikan pisaunya padaku.

Aku segera merobek pakaian Aga untuk mempermudahkanku mengobatinya.

"Maaf ya Ga, kita tidak punya obat bius disini, kau harus merasakannya dalam kondisi sadar," ucapku dengan menatapnya, sedangkan Aga hanya melotot saja dan kemudian menganggukkan kepalanya.

"Tolong pegangi aku teman-teman," pinta Aga pada Juan dan Cloude.

Aku segera menyiram tanganku, peralatan medis yang akan aku gunakan dan luka Aga dengan alkohol.

Z WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang