6. Makin salah

12 4 0
                                    

( Chiaki )

Gara-gara kejadian tadi siang, mood ku jadi buruk. Aku memilih menemui Aga untuk menghilangkan badmood ku. Saat aku masuk, ternyata Aga sedang diperiksa Dokter, aku menghampirinya dan menanyai kondisi Aga.

"Bagaimana kondisinya Dok ?" tanyaku.

Dokter itu melihatku heran.

"Keadaannya sudah membaik, kita hanya tinggal menunggu lukanya kering," jelas Dokter itu tersenyum.

"Terimakasih Dokter," jawabku dan membalas senyumnya.

Dokter beserta suster lalu keluar dari ruangan Aga.

"Kau kemana saja ? Aku menunggumu dari tadi," ujarnya setelah mereka sudah keluar.

"Aku ada urusan tadi,, aku ingin menanyakan sesuatu padamu ?" tanyaku.

"Apa ?" tanyanya langsung.

"Anak itu, Salom ? Apa yang dia lakukan disini ?" tanyaku.

"Kau bertemu dengannya ?" tanyanya kaget.

"Tidak,, tadi pagi saat aku ingin menemuimu, aku tidak sengaja melihatnya di kamarmu dan aku mendengar dia menyebut namaku, apa yang sebenarnya sedang dia lakukan ?" tanyaku heran.

"Justru itu yang mau aku bicarakan denganmu," ucapnya. "Aku tidak tahu ada urusan apa diantara kalian, tapi dia tadi banyak menanyakan tentang dirimu dan juga ibumu."

"Untuk ?" tanyaku heran.

"Dia tidak menjelaskannya, dia hanya bilang bahwa ini penting," ucapnya.

Anak itu benar-benar mencurigakan, aku harus mencaritahu nanti, pikirku.

Aku menghabiskan waktuku disini sampai waktu pertemuanku datang dan aku pun pamit pada Aga.

                        *************

Aku bergegas menuju toilet wanita dibelakang kantin, tidak ada yang memakai toilet ini karena tempat ini dekat dengan tempat pembuangan sampah yang membuat baunya masuk kedalam.

Aku masuk dan melihatnya sedang membasuh tangannya. Dia melihatku dan menganggukkan kepalanya yang berarti tidak ada orang selain kami disini.

"Ada apa ?" tanyaku ikut membasuh tanganku juga.

"Ketua merencanakan sesuatu untukmu," ucapnya tanpa melihatku.

"Apa itu ?" tanyaku bingung.

"Aku tidak tahu, tapi untuk sekarang kau harus melindungi Aga," ucapnya.

"Kenapa ?" heranku.

"Dia berencana untuk meneliti Aga," ucapnya.

"Apa aku tidak salah dengar, untuk apa dia melakukan itu," ucapku bingung.

"Mungkin dia mengetahui tentang kalian," ucapnya.

"Tidak, tidak ada yang tahu selain kita, bahkan Aga pun tidak tahu," tolakku.

"Bagaimana dengan ibumu, kau bilang dulu ibumu sempat menelponnya bukan," serunya tiba-tiba.

"Iya,, tapi aku tidak tahu apa yang ibuku katakan padanya, saat kami datang dia hanya menanyakan tentang buku itu saja," ingatku.

"Hmm,, untuk sekarang sebaiknya kau lebih waspada, dan sebaiknya kau mengeluarkan Aga dari rumah sakit itu, karena tempat itu masih dalam teritorialnya," sarannya.

"Bagaimana caranya aku mengeluarkan dia, lukanya bahkan belum kering," ucapku bingung.

"Aku tidak tahu, kau pikirkan saja dulu. Aku akan kembali, untuk sekarang hanya itu yang aku tahu," ucapnya meninggalkanku.

Z WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang