"Jangan menyerah atas badai yang menerpamu,
Jangan mengeluh atas masalah yang datang bertubi-tubi dalam kehidupan mu karena semakin besar cobaan datang berarti Tuhan percaya bahwa kamu mampu..."🥀
_Violleta_*_*
Pagi yang cerah di hari Sabtu tentu sangatlah ditunggu sebagian besar manusia. Arunika atau peristiwa di mana sisi teratas mentari muncul di atas horizon timur yang ditandai dengan langit mulai terang beberapa waktu sebelum binarnya muncul mengakhiri twilight.
Binar yang mulai muncul sembari tersenyum menyapa para manusia itu akibat refraksi atmosfer menyebabkan mentari masih dapat terlihat sementara berada di bawah horizon.
Ketenangan dibalik kelambu gelap sang malam yang tengah memeluk erat para insan berangsur memudar digantikan hiruk-pikuknya Kota Bandung di pagi hari yang tak terdengar di telinga Violleta.
Ya, bagaimana Vio bisa mendengar hal yang jauh dibawah sana saat ia tengah terlelap sebelum bunyi bel apartemennya memaksa ia untuk menyudahi tidurnya.
Ting ... tong ... ting ... tong....
Dering bel apartemen terdengar nyaring.
Ting ... tong ... ting ... tong....
Berulang kali bel itu berbunyi tapi tidak ada respon sedikit pun dari empunya apartemen.
Cklek....
Pintu terbuka...."Hooaammm....! Oh ... Kamu Frey!" Ucap Vio lirih sambil sesekali menguap. Sepertinya rasa kantuk masing menguasainya.
"Ya Tuhan, makanya nggak ada tanda-tanda kehidupan! Nah, anak perawan jam segini masih aja molor!" Ucap Freya menepuk jidatnya di ambang pintu apartemen Violleta.
"Kamu sendirian?" Tanya Vio terkejut.
"Sama bayanganku!" Jawab Freya sedikit kesal menunggu lama di depan pintu.
"Iya ... iya ... maaf deh! Ayo masuk!" Seru Violleta seakan mengerti kekesalan yang dirasakan sahabatnya itu.
"Mau minum apa?" Tanya Vio bersemangat setelah mereka berdua duduk di sofa depan TV.
"Nggak perlu repot-repot! Aku cuma mau main kok! Maklum, bete banget di rumah kalo weekend gini!" Ucap Freya.
"Owh ... ya udah tunggu bentar ya!" Ucap Vio sambil berjalan ke dapur mendekati kulkas seraya mengambil beberapa jus buah kemasan dan makanan ringan meski Freya tak memintanya.
"Enak ya suasana disini! Eh ... tapi appartemen segede gini masa kamu doang yang nempatin!" Tanya Freya sangsi.
"Iya seperti yang kamu lihat! Lagi pula jaman udah makin canggih. Meski ayahku jarang kesini, tiap saat ayahku selalu Video Call !" Ucap Vio sembari meletakkan hasil jarahannya dari kulkas ke atas meja didepan sofa tempat Freya duduk sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [On Going]
Novela Juvenil"Realita dunia acap kali membuat nurani tersentuh, namun tak jarang Ia bisa membunuh. Hidup sangat mungkin menyebabkan tawa, tapi bukan hal mustahil untuk menggoreskan luka." _Violleta_ Violetta gadis SMA penyendiri tidak berkawan. Ada kelebihan dal...