PART 3

6.1K 589 30
                                    

Setelah memutuskan untuk bekerja dirumah nyonya Kim, Jimin pun berhenti bekerja di tempat nyonya Lee dan di mini market. Ya karena nyonya Kim yang meminta Jimin untuk fokus pada satu pekerjaan juga pada Jungminnya. Jungmin juga setuju karena ia tidak ingin eommanya  kelelahan juga gaji yang ditawarkan nyonya Kim sudah lebih dari cukup untuk Jimin menghidupi Jungmin.

Sabtu pagi, Jungmin membantu sang eomma di taman belakang. Jimin dengan telaten merawat tanaman-tanaman milik nyonya Kim. Jungmin pun mulai mencabut rumput-rumput liar. Mereka berdua bekerja dengan keras. Nyonya Kim senang melihat Jungmin yang selalu ingin membantu eommanya.

Disisi lain

Nenek sedang menuju ke alamat yang pernah Jimin berikan padanya. Entah kenapa ia rindu dan ingin melihat wajah Jungmin. Ia diantar oleh supir pribadi keluarganya. Setelah bertanya kepada warga, nenek tersebut sampai ke alamat yang dituju. Ia mengetuk pintu perlahan. Namun tidak kunjung ada yang membuka pintunya. Hingga pemilik kontrakan tersebut menghampiri nenek.

"Sedang cari siapa nek?"

"Apa Jimin dan anaknya Jungmin tinggal disini?"

"Oh maaf nek Jimin sudah tidak disini. Ia tidak mampu membayar sewa. Sudah sekitar 2 minggu yang lalu ia pergi"

Nenek itu menghela nafas kasar. Ia masuk kembali kedalam mobil. Ia memikirkan kemana Jimin dan Jungmin pergi.

Ia teringat anaknya yang tinggal di tak jauh dari sini. Akhirnya ia pun memutuskan untuk kesana. Setidaknya beristirahat dulu sebelum mencari Jimin dan Jungmin lagi.

Mobil yang ditumpangi nenek berhenti di depan rumah mewah itu. Memang agak mengherankan mengapa anaknya memilih tinggal di pinggiran kota. Tapi ia akui disini cukup tenang walaupun masih ramai penduduk.

Pintu terbuka, tampak anaknya kaget karena sang eomma tidak biasanya mendatanginya. Biasanya ia selalu di telfon untuk datang ke kediaman sang eomma.

"Eomma berkunjung. Wah aku senang sekali eomma datang. Mari masuk eomma"

"Aku agak letih diperjalanan tadi. Nanti berikan aku kamar untuk tidur"

"Baik eomma. Eomma ingin minum apa nanti aku buatkan"

"Kau yang paling tau kesukaanku, anakku"

"Baiklah akan ku buatkan eomma istirahat saja dulu disini ne"

Sang nenek menidurkan tubuhnya di kasur king size dikamar tamu. Ia melamun memikirkan Jimin dan anaknya. Apa mereka sudah makan atau belum, apa mereka baik-baik saja, apa mereka tinggal di tempat yang layak atau tidak, apa mereka makan dengan baik.

Tak lama anaknya datang dan membawa secangkir teh melati hangat.

Mereka berbincang sebentar. Kemudian anaknya menyibak gorden kamar. Dan membuka jendela. Membiarkan angin alam masuk kedalam ruang kamar. Anaknya menuju balkon kamar itu. Memperhatikan tingkah laku ibu dan anak yang sedang bekerja dengan senyum bahagia meski mereka kekurangan. Ia ikut tersenyum. Hal itu tak luput dari pandangan sang eomma. Eomma nya pun menghampiri. Betapa kagetnya sang eomma. Orang yang ia cari ada di depan mata.

"Jimin dan Jungmin tinggal disini?"

"Eomma kenal dengan mereka?"

"Ne. Ceritakan pada eomma kenapa mereka bisa disini"

Ya nenek yang dompetnya ditemukan Jimin kemarin adalah ibu dari nyonya Kim. Lantas nyonya Kim menceritakan dari awal mula dirinya bertemu dengan Jungmin dan Jimin. Nenek bahkan menangis waktu tau Jimin diusir keluarganya karena mempertahankan Jungmin ketika masih didalam kandungan Jimin dan yang menghamili Jimin tidak tau dimana. Jimin memang tidak memberitahu apa-apa mengenai laki-laki yang menghamilinya.

Setelahnya, nenek ingin bertemu dengan Jimin dan Jungmin.

"Nenek, selamat siang"
Jungmin antusias melihat nenek yang telah menolong eommanya. Tidak lupa Jimin dan Jungmin membungkuk hormat pada nenek. Nyonya Kim memperkenalkan nenek yg tak lain adalah eommanya. Setelah berbincang-bincang nenek minta Jimin dan Jungmin untuk tinggal bersamanya. Dengan dalih nenek kesepian dan nyonya Kim yang juga memintanya. Akhirnya Jimin dan Jungmin menyetujuinya.

Setelah makan malam dirumah nyonya Kim, mereka pun pergi menuju rumah nenek. Jimin dan Jungmin terheran-heran. Ini tidak bisa disebut rumah. Tapi istana.

Sesampainya dirumah nenek, mereka langsung ditunjukkan kamar. Jungmin bahkan diberikan kamar untuk dirinya sendiri tapi Jungmin menolak. Ia tidak ingin berpisah dari eommanya. Nenek hanya tersenyum dan mempersilahkan mereka istirahat.

Keesokan paginya nenek mengundang Jimin dan Jungmin untuk keruang keluarga. Mereka berdua pun memasuki ruang keluarga. Terpampang foto yang lumayan besar berisikan anggota keluarga nenek. Betapa kaget nya Jimin, orang itu ada disana. Jimin tidak bisa berkata-kata hingga nenek berbicara.

"Ahh cucu kesayangan ku sudah datang"

Jimin menolehkan pandangannya. Orang yang baru saja ia lihat difoto tadi sekarang berdiri kokoh di depan nya.

Jimin kaget begitupun orang itu. Hingga akhirnya Jimin pingsan. Membuat orang itu dan Jungmin teriak berbarengan.

"Eomma"

"Jimin"


JANGAN LUPA VOMENT NYA💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOMENT NYA💜

Jungmin AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang