PART 11

5.2K 439 42
                                    

"Aku pulang"

"Selamat datang Kookie"

Sebagai istri yang baik, Jimin menyambut Jungkook dan membawakan tas suaminya. Ia juga sudah menyiapkan air mandi dan makanan untuk suaminya. Jungkook sungguh bersyukur memiliki istri yang pengertian seperti Jimin, Jimin juga tidak banyak menuntut dan menjadi istri penurut. Meski dia selalu saja menyiapkan air mandi dan makan malam untuk Jungkook, padahal sudah Jungkook larang tapi Jimin malah berucap

"Biarkan aku melayani mu Kookie. Kookie kan suamiku. Sudah kewajiban istri yang melayani suami"

Jungkook bersyukur Jimin nya mau kembali kepadanya meski dia sudah membuat Jimin menjalani hidup susah dan mencari nafkah sendirian.

Mereka sedang makan malam berdua sekarang, Jimin ingin membicarakan tentang hadiah dari nenek. Tapi ia agak ragu. Takut Jungkook akan risih melihat dirinya jika memakai pakaian dari nenek, tapi ia juga sudah diminta untuk memakainya. Sebenarnya jika tidak dipakai pun nenek tidak akan tau. Memang Jimin nya saja yang terlalu penurut.

Sekarang mereka sudah berada dikamar mereka. Jungkook juga sudah diberitahu bahwa Jungmin dibawa menginap oleh eommanya.

"Kookie"

"Kenapa sayang?" Jawab Jungkook seketika mengalihkan pandangannya kepada Jimin. Hal itu tentu saja membuat Jimin jadi gugup.

"Tadi eomma memberikan hadiah dari nenek untuk Jimin. Tapi Jimin merasa tidak pantas menerimanya. Lalu ada pakaian ...mmm... yang agak sexy dibawah nya. Kookie lihat sendiri ya" ucap Jimin yang gugup memberikan kotak kado tadi. Wajah Jimin terlihat memerah.

Jungkook membuka kotak yang diberikan Jimin. Terlihat perhiasan dengan sertifikat. Ia paham pasti ini mahal. Jungkook pernah melihat perhiasan ini ketika ia mencari cincin lamaran untuk Jimin. Seingatnya perhiasan ini seharga USD 200 juta atau setara 2,8 Triliun.

"Sayang, mau aku pakaikan? Ini pasti cantik sekali jika berada di lehermu"

"Kookie tapi itu terlalu mewah"

"Kamu pantas mendapatkannya. Bahkan kalung ini tidak bisa menggantikan indahan mu sayang"

Jimin tersipu malu. Jungkook pun memakaikan kalung itu pada leher Jimin. Setelah selesai, ia mengecup mesra leher sang istri. Jimin menggelinjang atas perlakuan Jungkook.

Jimin melihat dirinya di pantulan cermin. Kalung itu memang sangat indah.

Jungkook memandang istrinya yang sedang berkaca. Kemudian ia kembali menatap balutan kain yang berada di dalam kotak kado tadi. Ia pun membukanya. Ia cukup terkejut sang nenek memberikan pakaian seperti ini untuk Jimin. Ia menarik keluar pakaian sexy yang pertama. Ia membayangkan Jiminnya memakai pakaian itu pasti sangat sexy. Jungkook terus membayangkan sesuatu yang iya-iya 🌚. Sampai tidak sadar hidungnya mengeluarkan cairan berwarna merah.

Setelah selesai, Jimin pun membalikkan badan. Betapa terkejutnya dia melihat sang suami yang sedang memegang pakaian sexy dengan hidung yang terus mengeluarkan darah.

Jimin menyadarkan Jungkook dengan menepuk pundak sang suami. Hal itu membuat Jungkook menolehkan wajah kepada Jimin. Wajah Jimin tambah memerah, ia tidak sengaja melihat celana suaminya yang mengembung dibagian anu (vital)🌚.

"Kookie. Hidung mu berdarah"

"Eh benarkah?" Jungkook baru menyadari ada cairan yang mengalir hingga melewati bibirnya.

Jimin mengambil tisu dimeja rias dan mulai membersihkan darah diwajah sang suami.

Setelahnya Jimin ingin beranjak namun Jungkook menahan pergelangan tangan sang istri. Ia membuat Jimin duduk dipangkuan nya.  Sambil Jungkook menatap mata Jimin, ia mengatakan

"Jiminie, istriku. Aku mencintaimu, sangat-sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku ya sayang"

Wajah Jimin memerah. Ia pun mengangguk dan menjawab perkataan suaminya.

"Tentu saja aku tidak akan meninggalkanmu Kookie"

Jungkook pun melumat bibir Jimin. Setelahnya ia mengecup singkat bibir tebal milik Jimin.

"Jika aku ajak kamu bulan madu, apa kamu mau?"

Jimin nampak berfikir hingga Jungkook khawatir Jimin akan menolaknya.

"Tentu saja aku mau Kookie. Kemanapun suamiku pergi, aku akan tetap ikut bersama suamiku"

Jungkook sangat senang. Hingga ia pun memeluk Jimin erat. Jungkookpun mengecup Jimin hingga mereka terbawa suasana dan kabut nafsu. Malam itu menjadi malam pertama untuk berhubungan suami istri bagi Jimin dan Jungkook. Hari-hari mereka sangat romantis dan harmonis. Tidak ada hama pengganggu dalam rumah tangga mereka.

Keluarga besar Jeon pun sepakat untuk menjadikan Jungmin sebagai penerus utama perusahaan keluarga. Namun dikarenakan usianya yang masih belia, maka tugas itu dipegang oleh sang appa.

Seminggu setelah mereka berbulan madu, kabar bahagia datang dari pasangan Kookmin ini karena Jimin dikabarkan hamil. Jungmin sangat senang bukan main, ia akan memiliki adik. Rasanya kebahagiannya telah sangat lengkap.

"Tuhan, Jungmin mohon pertahankan kebahagiaan keluarga Jungmin. Dan semoga keluarga Jungmin selalu dilindungi"

Jimin dan Jungkook menangis bahagia melihat permata kecil mereka dengan tulusnya berdoa untuk keluarga mereka. Jimin dan Jungkook berjanji akan terus menjaga dan menyayangi permata kecilnya dan calon adik Jungmin. Jungkook juga bertekad pada dirinya sendiri untuk menjaga dan membahagiakan Jungmin dan Jimin serta anak yang masih di dalam kandungan Jimin dan menggantikan segala yang telah ia lewatkan ketika ia tidak bersama Jimin juga Jungmin.



JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA 💜

Maaf aku langsung tamat-in cerita ini yang harusnya masih 1-3 chapter lagi. Tapi demi alasan kesehatan fisik dan mental ku, aku harus selesai-in ini lebih cepat dari yang aku rencanakan.

Terimakasih untuk kalian semuanya yang sudah mau membaca ceritaku yang masih abal-abal ini. Saran dan kritik bisa kalian tuangkan di kolom komentar. Terimakasih banyak.

Jungmin AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang