Pengertian Tanda Baca
Tanda baca yaitu simbol dalam bahasa, simbol bahasa tersebut mempunyai beberapa bentuk dan fungsi masing-masing.
☀️ Fungsi Tanda Baca ☀️
1. Untuk mengatur jeda ketika seseorang membaca suatu kalimat.
2. Untuk mengatur intonasi dalam pembacaan suatu kalimat.
3. Untuk memberi penegasan kalimat.
4. Untuk menggambarkan struktur kata atau kalimat yang ada dalam sebuah tulisan.
5. Untuk menunjukkan tata kata yang ada di dalam suatu tulisan.
🍁 Jenis-Jenis Tanda Baca 🍁
❄️ 1. Tanda Titik (.) ❄️
▪️Dipakai untuk mengakhiri singkatan yang belum resmi. Contoh, tanda ini ditaruh setelah yang merupakan singkatan yang terhormat, _hlm._ yang merupakan halaman.
▪️Tanda titik tidak dipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun tujuan pada surat.
▪️Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang diambilnya. Contoh, _S.pd_ yang merupakan Sarjana pendidikan.
▪️Dipakai untuk mengakhiri angka ataupun huruf pada bentuk laporan atau tabel.
▪️Dipakai dalam daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yang satu dengan yang lain.
▪️Dipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya dan dipakai pada pembatas jam menit dalam hitungan waktu.
❄️ 2. Tanda Tanya (?) ❄️
Berfungsi sebagai penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap menggantikan posisi tanda titik di akhir kalimat. Hanya saja, jika tanda titik lebih mengarah pada kalimat pernyataan sementara tanda tanya cenderung mengarah pada kalimat pertanyaan.
❄️ 3. Tanda Seru (!) ❄️
Tanda seru membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah atau seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru juga bisa berfungsi untuk menegaskan, mengajak, atau memengaruhi seseorang.
❄️ 4. Tanda Koma (,) ❄️
▪️Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat yang menjadi subjek, objek maupun keterangan yang lebih dari dua. Khusus pada kata terakhir, pastikan tanda koma berada sebelum _dan_ maupun _atau_ yang menjadi kata hubung.
▪️Menjadi pemisah antara anak kalimat yang letaknya berada mendahului induk kalimat.
▪️Menjadi pemisah antara petikan kalimat langsung dengan kalimat utama. Jika petikannya berada di belakang pengujar, tanda koma di letakkan sebelum petikan langsung. Namun jika petikan kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma di letakkan di akhir petikan, sebelum tanda kutip (").
▪️Menjadi pemisah antara nama dengan gelar.
▪️Menjadi pemisah nama pengarang yang dibalik pada daftar pustaka.
▪️Mengapit keterangan tambahan dalam kalimat.
❄️ 5. Tanda Titik Dua (:) ❄️
▪️Dipakai untuk membatasi antara sebuah keterangan dengan rinciannya.
▪️Dipakai dalam dialog pada naskah drama yang membatasi antara pengujar dan kalimat yang diucapkan.
▪️Dipakai sebagai batas antara penerbit dengan kata penerbit dalam daftar pustaka.
▪️Dipakai sebagai pembatas keterangan dalam tulisan yang bersifat laporan.
❄️ 6. Tanda Titik Koma (;) ❄️
Titik koma baru digunakan jika ada dua penempatan tanda koma yang salah satunya bersifat lebih tinggi daripada yang lain.
❄️ 7. Tanda Hubung (-) ❄️
▪️Dipakai sebagai penghubung antara imbuhan Indonesia dengan kata asing.
▪️Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan.
❄️ 8. Tanda Pisah (–) ❄️
▪️Digunakan sebagai pengapit keterangan tambahan dalam sebuah kalimat.
▪️Menjadi pengganti kata _sampai_ atau _hingga_ dalam keterangan waktu.
❄️ 9. Tanda Petik ('...') ❄️
▪️Dipakai mengapit istilah yang maknanya bersifat konotat atau tidak sebenarnya.
▪️Dipakai untuk mengapit makna kata yang memang dicantumkan dalam kalimat.
❄️ 10. Tanda Kutip ("...") ❄️
▪️Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul karangan lain yang belum diterbitkan.
▪️Dipakai sebagai pengapit kalimat langsung.
❄️ 11. Tanda miring (/) ❄️
Dipakai dalam nomor surat, nomor pada kalimat, dan juga sebagai pengganti kata atau dan tiap.
IWpC