01 ❄️sebelum semuanya dimulai

233 42 33
                                    

~Tak kenal maka tak sayang, kurasa lebih baik seperti itu, dengan begitu tak akan ada awalan rasa saling menyayangi jika nantinya akan berakhir saling menyakiti~

____________________________

Udara malam ini sangat sejuk dibanding malam malam sebelumnya, entahlah mungkin dikarenakan mendung dan akan segera turun hujan.

Saat ini sudah sangat sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lebih. Semua orang memilih berdiam diri di rumah, menghangatkan badan mereka di dalam rumah dengan keluarga dan sanak saudara.

Seperti juga seorang gadis yang berusia genap 16 tahun empat bulan lalu yang sekarang sedang duduk di balkon kamarnya,menikmati waktu malam sembari memainkan gitar kesayangannya.

Menyanyinkan lagu kesukaannya, seraya menatap sekelilingnya, bernyanyi sembari menikmati semilir angin sejuk yang menerpa wajahnya dan gelap pekatnya malam yang menemaninya, seakan akan mendukung emosi yang dikeluarkan dari lagu tersebut. Sungguh suasana paling menyenangkan baginya.
.
.
.
.
.
.
"I keep craving craving you don't know it but Its true...
.
.
.
.
can't give my mouth to say the word they Wanna say to you....."
.
.
.
.
.
.
Hingga kemudian lagu itu diselesaikan dengan petikan jari pada gitar yang mengiringi. Selesai ia menyanyi, ia tidak langsung beranjak dari balkon, tetapi memandangi sebentar suasana malam di lingkungan rumahnya, menghirup sebentar angin malam sembari menampilkan senyum manisnya, entahlah ia sangat suka dengan suasana menenangkan seperti itu, sampai

Tok...tok...tok...

"Adek, udah malam, kok belum tidur sih?"

Ternyata itu sang bunda, menengok ke kamar putri bungsunya guna melihat apakah sang putri sudah terlelap atau belum, dan ternyata seperti biasa putrinya itu kini sedang menikmati malam dengan menyanyikan lagu kesukaannya sebelum tidur. Selalu seperti itu, dan selalu lagu itu.

"Eh? Bunda, ini Bun baru mau tidur." jawab sang putri lalu beranjak dari balkonnya. Menaruh gitar ke tempatnya semula lalu melangkah kan kaki menuju ranjang ukuran sedang nya.

Sang bunda pun menghampiri putrinya sedikit membetulkan letak selimut

"Selamat malam, Ivy."

"Malam Bunda." lalu sang bunda beranjak keluar dari kamar gadis tersebut.

Gadis itu bernama Ivy atau Ivyana Oky Hastira. Putri bungsu dari keluarga Hastira, ia mempunyai dua saudara putra, yaitu Jovian dan Fauzio.

Kakaknya yang pertama bernama Jovian Zaidan Hastira, beda empat tahun dengannya, sekarang ia kuliah jurusan bisnis management semester 4.

Sedangkan sang kakak kedua bernama Fauzio Eldebarack Hastira, atau biasa dipanggil koh Jio berbeda dua tahun dengan Ivy, sekarang ia kelas 12 IPS 1.

Bagi keluarganya, Ivy adalah tuan putri kecil yang selalu dijaga. Terlebih lagi oleh kedua kakaknya, mereka akan selalu menjaga Ivy saat kedua orangtua mereka pergi perjalanan bisnis atau ada operasi di rumah sakit yang mengharuskan keduanya lembur dan pulang larut.

Oke, mungkin sampai di sini saja perkenalannya karena waktu pun sudah semakin larut dan besok waktunya sekolah, jangan sampai terlambat jika tidak mau terkena hukuman.

***

"Hai Ivy!!" sapa seseorang ketika melihat punggung tertutupi tas biru muda yang berjalan di depannya

"Oh, hai Mischa, tumben baru berangkat?" tanya orang itu yang ternyata adalah Ivy

"Ya gapapa sih bangun kesiangan gue." jawab Mischa yang menyamakan langkahnya di samping Ivy

FANTASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang