~Tidak salahkan jika aku mencari perhatianmu agar kau menyadari keberadaan ku?~
.
.
.
.
.Arsya, Agam dan juga Cakra saat ini tengah duduk di salah satu sisi ruang perpustakaan. Mereka tengah membaca buku komik bersama-sama melupakan tujuan aslinya mencari buku fisika.
Cukup lama mereka sibuk membaca dengan sesekali tertawa cekikikan mengundang lirikan dari orang orang di sekitarnya hingga Arsya memutuskan untuk berdiri dan menuju ke salah satu rak yang menarik perhatiannya.
Rak yang terdapat novel Sharelock Holmes, kesukaannya.
Arsya melihat-lihat buku buku di sana, cukup lama ia memilih hingga akhirnya ia menemukan buku yang ia cari, lalu segera kembali sebelum melihat seseorang yang tengah kesulitan menggapai buku di rak sebelahnya.
Arsya lalu menghampirinya dan mengambilkan buku yang hendak orang itu ambil. Merasa ada pergerakan seseorang di belakangnya, seketika orang tersebut berbalik badan dan terperanjat melihat Arsya yang ada di belakangnya dan menyodorkan sebuah buku.
"Nih"
Ucap Arsya singkat lalu pergi meninggalkan orang itu yang saat ini wajahnya memerah malu sembari menatap punggung Arsya yang kian menjauh.
Orang itu adalah Ivy.
Ivy kemudian kembali ke tempat duduknya di mana ada kedua sahabatnya yang sedari tadi melihatnya dengan senyuman menggoda.
"Ahayy, apa kabar jantungnya neng??" ucap Misca menggoda Ivy saat Ivy telah mendudukan dirinya di depan Misca. Sedangkan Ivy yang mendengar itu hanya bisa cemberut sembari sesekali melirik ke tempat duduk Arsya yang lumayan jauh dari tempat duduknya.
"Seneng tuh pasti" tambah Sinta tertawa melihat Ivy yang saat ini tengah salah tingkah.
Ivy yang mendengar itu lantas mencoba menahan senyumnya yang akan segera mengembang. Ia saat ini menjadi tidak fokus, sedari tadi ia hanya mencuri-curi pandang ke arah Arsya yang tengah serius membaca novelnya.
Kadang ia menatapnya lama dan kemudian segera mengalihkan pandangannya saat Arsya bergerak membalikan halaman buku, atau mengalihkan pandangannya ke arah teman-temannya karena takut ketahuan.
Point of view yang sangat luar biasa bagi Ivy, di sana Arsya tampak sangat luar biasa tampan dengan mode cool dan kalemnya membuat Ivy betah menjatuhkan pandangannya ke arah sang pujaan.
Hingga tiba tiba saja Arsya mengarahkan pandangannya ke arah Ivy membuat Ivy tersentak lalu buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain juga menutupi wajahnya dengan sebuah buku.
Jantungnya kembali berdetak kencang, Ivy sangat malu karena ketahuan. Berkali kali ia merutuki dirinya sendiri. Apakah Arsya saat ini masih melihatnya?? Ivy ingin memastikan tapi ia tidak memiliki cukup keberanian.
Hingga tak lama ia mencoba menurunkan sedikit bukunya, mengintip apakah Arysa masih menatap ke arahnya atau tidak. Dan setelah mengintip, ternyata Arsya telah kembali berfokus ke arah bukunya. Ivy kemudian menghembuskan nafasnya lega.
Tapi, mengapa ia merasa sedikit kecewa?
"Lu napa sih Vy?" tanya Misca bingung melihat kelakuan Ivy di hadapannya sedari tadi.
"Hahaha, gapapa" jawab Ivy sedikit canggung. Lalu Ivy dan yang lainnya kembali fokus pada buku masing masing.
🌸🌸🌸
Sorenya saat Ivy telah pulang dari sekolahnya. Saat ini Ivy tengah tiduran santai di kamarnya dengan menatap layar handphone yang menyala di tangannya. Ia hanya membuka aplikasi media sosial dan melihat lihat time line hingga teringat pada kejadian di perpustakaan tadi siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANTASIA
Fiksi Remajain my dream, you're with me Will be everything i want us to be . . . .Or is that just me and my.... . . imagination . . . just imagine, just imagination bagiku itulah dirimu, entahlah, awal mulanya bagaimana, engkau memang ada bersamaku, menemanik...