2 minggu telah berlalu, semakin hari bayangannya semakin muncul dalam pikiranku, selain itu, saat di sekolah ia juga sering muncul dalam keseharianku, bahkan dalam mimpi sekalipun dia ada. Membuatku menjadi sulit untuk berhenti memikirkannya.
Kringgg!
Bel pulang pun berbunyi, menandakan seluruh pelajaran hari ini telah selesai. Seperti biasa, setiap pulang sekolah aku harus menyempatkan waktu untuk latihan paskibra, dan sekarang Aku, Feby, Nanda, Fadlan, Kak Rifa, dan yang lainnya sudah berkumpul di lapangan.
"3 menit lagi baris!" teriak Fadlan
"Siap kak" Junior menjawabnya serentak
3 menit kemudian, semua junior pun baris.
"Hari ini bakal ada seleksi, jadi siapin aja ya" Ucap Kak Rifa sambil menghampiri junior
"Izin bertanya kak, seleksi buat apa? kok mendadak??" Tanya Rafly penasaran
"Seleksi buat lomba di SMK 6 Bandung" Jawab Bayu
"Ohh, emang lombanya kapan kak?" Tanya junior lagi
"Sebulan lagi ya de, makanya cepet latihan yang bener, jangan males!" Jawab Nanda dengan nada sinisnya
"Jadi sekarang kami akan menyeleksi beberapa orang dari kalian, soalnya cuman 3 pasukan yang nanti bakal turun" Ucap Fadlan
"Yang terbaik maka itulah yang dipilih, mengerti!?" Sambungnya kemudian
"Siap mengerti!" Jawab junior dengan semangat
Setelah 30 menit dibariskan, dengan berbagai pertimbangan dan persetujuan bersama, akhirnya kami pun sudah selesai mencatat beberapa nama junior yang akan mengikuti lomba. Bayu segera menyuruh mereka untuk duduk dan beristirahat sambil menunggu pengumuman siapa aja yang akan masuk pasukan satu, dua, dan tiga.
"Oke kakak bakalan nyebutin siapa aja yang masuk pasukan satu, dua, dan tiga. Dengerin baik-baik ya!" Ucap Kak Rifa
"Siap kak" Jawab kami serentak
Yang pertama pasukan satu, isinya yaitu kelas 11 campur dengan kelas 12
"Pertama saya sendiri, Rifa"
"Fadlan"
"Nanda"
"Ayu"
Dst.
Sekarang pasukan dua, yaitu pasukan putri isinya campur kelas 10, 11, dan 12
"Yolanda"
"Tania"
"Feby"
"Nadya"
Dst.
Dan yang terakhir pasukan tiga, kelas 11 campur dengan kelas 10
"Fadlan"
"Dara"
"Rafly"
"Resa"
Dst.
"Yang kakak sebutin tadi silahkan berdiri dan bikin barisan baru, buat yang gak kepilih boleh pulang sekarang dan jangan sampai berkecil hati, masih banyak kok lomba selanjutnya" Ucapnya lagi
"Siap iya kak" Jawab junior
Jadi Kak Rifa itu ketua paskibra, sekarang ia udah kelas 12, orangnya sangat baik, tegas dan juga bertanggung jawab. Ia kakak kelasku sejak smp, dan karena Kak Rifa jugalah aku akhirnya bisa nyasar masuk ke paskibra..
Kemudian pasukan satu, dua, dan tiga baris sesuai dengan posisinya masing-masing. Dari jauh aku melihat Rafly nampak kebingungan, mungkin karena ini pertama kalinya ia lomba paskibra, aku pun melamun sambil terus menatapnya. Sadar tak sadar, ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikanku.
"Heh ngelamun mulu! Lo ngeliatin siapa sih yol dari tadi?" tanya Nanda padaku.
"Eh eh engga kok" jawabku, langsung tersadar dari lamunan
"Halah gue juga tau, merhatiin siapa hayooo? Kak Rifa ya? Bayu? atau jangan-jangan.. junior??" tanya Nanda kepo.
"IHHH APAAN SIH LO NAN, ENGGA TAU! GUE GAK LIATIN SIAPA-SIAPA!!" seruku dengan nada yang cukup tinggi
"Dih biasa aja dong gausah ngegas napa" ucap Nanda kesal
"Habisnya lo sih sotoy banget jadi orang" Ledekku padanya
"Hehehe sorry, gue kan cuman nebak doang" jawabnya sambil menepuk pundakku.
"Dah lah males" sambil pergi meninggalkannya
"Yaelah gitu doang, dasar yol.. yol.." ucapnya
Terlihat matahari sudah mulai tenggelam, menandakan sore akan berganti menjadi malam, latihan pun selesai karena sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang. Sebelum pulang tidak lupa kami bersalaman seperti biasanya, tepat saat berada di hadapanku ia langsung saja menyodorkan tangan sambil memberikan segurat senyuman yang begitu manis.
"Aduh plis deh raf gausah senyum, lo manis banget tau ga :( " gumamku di dalam hati.
Lalu ...
***
Hello guys! Sebelumnya aku mau bilang terimakasih buat kalian semua yang udah mau baca cerita ini, maaf juga kalo masih banyak kekurangan, maklum masih belajar hehe.
Yang mau nulis kritik dan sarannya boleh banget nih langsung komen aja, jangan lupa buat vote juga ya biar aku tambah semangat nulis ceritanya🌻✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'aime
Teen FictionAku menatapnya. Sosok itu. Di antara milyaran laki-laki yang ada di muka bumi, dia adalah salah satu yang mampu membuatku berjalan menghampirinya. Laki-laki itu, semakin aku mengenalnya lebih dekat, semakin aku memiliki perasaan padanya. Lalu aku ta...
